"Bengkulu juga Jauh!"
Kau terdiam. Aku berhenti tepat di depan BLK. Kau terkejut, tapi juga berhenti dan berdiri di dekatku. Aku menatap matamu. Sejak dulu, kau akan berpaling jika aku begitu. Matamu kau alihkan. Mengikuti angkot yang berhenti, usai kuajukan tangan kananku. Berdua menaiki angkot. Duduk bersisian. Tak ada penumpang lain. Tak ada percakapan lain.
Baru saja lewati Tempelrejo. Adzan maghrib terdengar. Tak kudengar suaramu juga suaraku. Tak berbunyi, hanya sunyi. Angkot sudah lalui Bataliyon. Menyusuri Kelurahan Air Putih. Dan berhenti, sebelum Bundaran Dwi Tunggal. Kau turun, aku mengikutimu dan membayar ongkos. Kau terkejut. Menatapku.
"Kenapa turun disini?"
"Gak Boleh?"
"Tapi..."
"Aku Antar!"
"Jangan! Nanti..."
"Sampai depan gang!"
Kau berlalu mendahuluiku. Tapi langkahmu, menungguku. Aku tahu itu. Kembali sunyi. Tak berbunyi.
Nik...! Kuingin kau tahu. Ada sesuatu. Yang harus kuujarkan padamu. Tapi tak bisa kuucapkan senja itu. Mungkin besok. Usai acara perpisahan.