Segelas kopi bersisa setengah temaniku. Menikmati kabut malam itu. Mataku telusuri malam. Â Di sela bayang lampu pijar. Tak ada cahaya bulan. Seharusnya purnama Di titik keduapuluh tujuh tanpamu. Tapi kabut malam itu. Bergores prasasti namamu.Â
"Kabut tak pernah berujar janji. Namun setia berikan kesejukan. Kabut tak pernah menyakiti dan bukan menghalangi  tapi melindungi. Mas adalah kabutku!"
Curup, Â 10.01.2019
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!