Mohon tunggu...
A ZalbaLalana
A ZalbaLalana Mohon Tunggu... Lainnya - Seorang Mahasiswa Tersendat

mahasiswa tersendat, seorang mahasiswa pendidikan bahasa Jepang UPI yang seringkali berpikir tentang banyak hal walau sedang tersendat kehidupannya, berpenghasilan Rp0 dan berpengalaman tidak ada, akumulasi dari kesengsaraan dan penyesalan duniawi yang berdaging dan bernyawa, pergabungan dari kesesatan berpikir dan pergumulan pikiran, selalu menyesal dikala ketidak menyesalan.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Kebahagiaan di Kala Kesulitan Hidup

28 Desember 2020   05:15 Diperbarui: 28 Desember 2020   05:33 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Banyak kasus yang menyudutkan orang tidak bertuhan dan tidak beragama atau ateis. Bahwa mereka tak mencari kebahagiaan dan pastinya kehidupannya tidak akan bahagia karena tak mencari tuhan, padahal jika kita membalikkan banyak sekali hal, ternyata kebahagiaan bukan hanya absolut dimiliki oleh orang-orang bertuhan dan mencari tuhan tersebut.

Kebahagiaan pula dicari dengan kebebasan. Kebebasan yang sesungguhnya tanpa ada pengikat yang membelenggu kebebasan ekspresi manusia, tanpa raja dan kekuatan langit, tanpa dewa atau angan-angan khayal kekuatan luar biasa. Kebebasan akhirnya dikekang pula oleh kebebasan orang lain, tetapi itulah inti dari kebebasan, orang bebas untuk membebaskan dirinya dari belenggu penindasan.

Selain itu pula bukankah kita sekarang sedang tidak bebas? Belenggu virus melingkupi kehidupan saat ini, membelenggu kebebasan kita untuk bersandiwara di kehidupan sosial kita -yang walaupun menjemukkan- adalah anugerah yang tak bisa terkira harganya. Kebahagiaan yang ada di dalam kebebasan adalah kebahagiaan tanpa penindasan dan kebahagiaan yang meletakan derajat manusia di ketinggian yang tidak terkira.

Di kala kesulitan hidup yang membelenggu insan manusia sekarang ini, banyak sekali hal-hal penting yang harus tetap kita pikirkan. Cara melawan penindasar atas kebahagiaan kita, cara kita lepas dari keterpurukan yang ada dan mulai mencari langkah lain untuk menghidupi diri kita sendiri agar lebih berbahagia. Atapun untuk membuat suatu kenangan manis sebelum akhirnya manusia terlelap dan terperangkap selamanya di dalam kegelapan penderitaan yang tiada akhir.

Di kemudian hari pun, manusia akan terus merasakan penderitaan yang tidak ada habisnya. Walau demikian, selama manusia masih mencari arti kebahagiaan dan mencari cara menemukan jalan keluar dari penderitaan tersebut, maka tirai komedi penderitaan manusia semakin lama maka semakin terbuka untuk ditengok lebih jauh dan diapresiasi sebagai bentuk dari sejarah panjang hidup manusia mengarungi lautan drama kehidupan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun