Mohon tunggu...
Tjut Zakiyah Anshari
Tjut Zakiyah Anshari Mohon Tunggu... Penulis - Pendiri Sanggar Kepenulisan PENA ANANDA CLUB, domisili Tulungagung.

https://linktr.ee/tjutzakiyah Ibu rumah tangga, penulis, dan narablog di zakyzahra-tuga.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Sekali Lagi, Periksa Tiket Anda

16 November 2015   19:37 Diperbarui: 17 November 2015   05:10 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Singkat cerita, saat pulang, salah seorang dari kami ditemani seorang videografer amatir mendatagi petugas yang masih sama seperti pagi harinya.

 

"Mengapa tadi tidak langsung dihitung, pak," ujar petugas seperti yang saya dengar dari rekaman sang videografer. Tapi akhirnya petugas memberikan 3 lembar tiket setelah teman kami menyampaikan kalau tiket ini harus kami petanggungjawabkan ke lembaga.

 

Kami (saya dan kawan-kawan) iseng saja menghitung, kalau 1 mobil bisa lolos 3 tiket, sedang kami melihat berderet-deret mobil di lokasi parkir hingga kami susah menemukan tempat untuk parkir mobil kami. Bagaimana kalau bus, yang kami lihat juga berderet-deret, bisa saja 5-10 tiket yang lolos. Wah, berapa rupiah yang bisa lolos untuk diserahkan kepada Pemda?

 

Pengalaman lainnya saat saya menerima karcis parkir motor yang disitu tertulis Rp.500, tapi saya harus membayar Rp.1.000. Karcis saya terima dalam kondisi dilipat, sehingga angka Rp.500 pasti luput dari pengamatan para pengendara motor yang parkit disitu, di lokasi layanan publik milik Pemda juga. Sekian deretan motor pasti berpikir,"ah, hanya Rp.500 aja kok selisihnya, malas mau mengurus daripada bikin ribut". Apalagi penampilan petugas parkir (yang kebetulan saya hadapi) nyaris lagak preman dengan intonasi suara yang menggelegar... Saya pun baru menyadari kalau di karcis parkir tertulis Rp.500 saat menjelang pulang.

 

Coba sekarang kita hitung, berapa rupiah yang dapat diserap para petugas parkir dengan cara seperti ini. Padahal baik petugas tiket tempat wisata milik dan petugas parkir yang keduanya milik Pemda, pasti sudah menerima gaji minimal standart UMR.

 

Pengalaman ini berbeda dengan parkir di supermarket yang dikelola swasta. Dulu saat harga karcis Rp.300, saya juga hanya membayar Rp.300. Uang kembalian Rp.200 juga saya terima kalau saya serahnya Rp.500. Mungkin karena sekarang sudah sulit mendapatkan receh Rp.100 dan Rp.200, tulisan di karcis parkir menjadi Rp.500. Tapi tak pernah saya harus membayar lebih dari itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun