Mohon tunggu...
Fauzi Achmad Zaky
Fauzi Achmad Zaky Mohon Tunggu... -

Pembelajar sepanjang hayat. Suka menulis dan travelling. Kristalisasi ide di zakyamirullah.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Sebuah Catatan dalam Menulis

31 Maret 2015   08:31 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:45 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Menulis, untuk sebagian orang, adalah hal yang menyenangkan. Ia bisa dengan senang hati meluangkan sebagian besar waktunya hanya untuk duduk di depan laptop, mengasyikkan diri dengan ruang pikirannya, bermain dengan kata-kata yang muncul dan lewat, sembari ditemani beberapa buku yang ditumpuk di sebelahnya. Tak sedikit bahkan yang menjadikan aktivitas menulis ini sebagai salah satu profesinya. Berbagi ilmu dan emosi sembari mencari penghidupan darinya.

Atau ia membuat dirinya nyaman di sela-sela aktivitasnya dengan menulis di atas sebuah catatan bersampul dengan tulisan “Diary” di bagian depannya. Sebuah pena dan secangkir minuman hangat sudah cukup untuk dapat membawanya pada sebuah dunia yang hanya dimengerti olehnya. Tidak ada yang diizinkan masuk. Dunia yang hanya untuk dia seorang.

Untuk sebagian yang lain, aktivitas menulis ini masih dikaitkan dengan suasana hati, waktu yang tersedia, hingga ada atau tidaknya ide yang dapat dituangkan. Simpelnya, menulis hanya ketika sedangmood, mendapat waktu yang–menurutnya–dirasa tepat untuk menulis, atau saat ada sesuatu yang benar-benar ingin ditulis. Jika satu atau semua kondisi tersebut tidak terpenuhi, menulis sering kali hanya berakhir wacana, walau sebenarnya ia sangat senang dan sangat ingin menulis.

Ada beberapa catatan yang mungkin bisa dijadikansticky notesdalam menulis. Catatan yang berasal dari perenungan pribadi, pengalaman, dan buah diskusi dari beberapa orang yang menyenangi kegiatan tulis-menulis.

Niatkan untuk Berbagi

Semua pekerjaan bergantung niat di baliknya. Dan ia akan mendapatkan sesuatu sesuai dengan apa yang ia niatkan. Menulis adalah salah satu metode berbagi. Berbagi pengetahuan, berbagi pengalaman, berbagi visi, berbagi emosi.

Menulis bisa dimulai dari sesuatu yang dekat dengan apa yang sedang dipikirkan dan apa yang sedang dirasakan. Seperti halnya berbagi hikmah dari apa yang baru saja dialami, menyebarkan informasi temuan terkini yang dianggap penting, atau hal baik yang dirasa orang lain perlu tahu. Tak perlu menunggu pikiran terisi penuh oleh segudang cakrawala terlebih dahulu. Mulai dari apa yang sedang melekat dalam diri sudah cukup.

Meniatkan berbagi berarti mengedepankan kebermanfaatan. Saat kebermanfaatan menjadivalueutama yang tertuang dalam tulisan, kebaikan yang didapat akan jauh lebih banyak dari hanya sekedarlikeatau komentar positif semata. Ide yang pada akhirnya terpancang dalam pikiran pembaca bernilai lebih baik dari dunia dan seisinya, karena mungkin bisa menjadi sumber hidayah atau jalan keluar kesulitan seseorang.

Karena menulis adalah perkara kebermanfaatan. Dan selama hal yang ditemui mengandung unsur kebermanfaatan untuk sekitar, tidak ada frasaterlalusedikitatauhalremehuntuk dibagikan dalam bentuk tulisan.

Satu pembelajaran yang hinggap di benak satu pembaca saja, sudah menjadi tabungan kebaikan yang akan terus mengalir hingga akhir hayat. Dan hal itu akan teraktivasi jika dan hanya jika tulisan itu diniatkan sebagai bentuk berbagi kebermanfaatan.

Menulis untuk Menulis

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun