Mohon tunggu...
MOH ZAKY FAKHREZY
MOH ZAKY FAKHREZY Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa - DI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG

Saya adalah salah satu seorang mahasiswa yang menepuh pendidikan S1 di UIN Maulana Malik Ibrahim Malang Jurusan Perbankan Syariah angkatan 2022

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menolak Lupa akan Sejarah Masa Kelam Indonesia tentang Gerakan G30S/PKI

9 Oktober 2022   17:34 Diperbarui: 9 Oktober 2022   20:54 195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ada dan berdirinya sebuah negara pasti ada suatu sejarah yang sangat amat Panjang, temasuk Negara tercinta ini Indonesia. Setelah masa kemerdekaan pada tanggal 17 agustus tahun 1945, perlu perjuangan untuk bangsa kita ini dalam melakukan kedaulatan secara utuh.

Di Negara kita Indonesia bahkan harus menghadapi berbagai macam pergolakan setelah memperoleh kemerdekaan salah satunya dengan adanya peristiwa yang sebut dengan peristiwa Gerakan 30 September atau yang biasa dikenal dengan nama G30S/PKI.

Peristiwa ini terjadi pada 30 September hingga 1 Oktober 1965 di Jakarta dan Yogyakarta ketika enam perwira tinggi dan satu perwira menengah TNI Angkatan Darat Indonesia beserta beberapa orang lainnya dibunuh dalam upaya kudeta.

Berikut adalah kronologi terjadinya peristiwa Gerakan 30 september/G30S/PKI beserta sejarah dan kisahnya.

*Sejarah tentang G30S/PK

Peristiwa G30S/PKI ini adalah suatu pengkhianatan yang paling besar yang terjadi pada bangsa Indonesia. Peristiwa ini berlangsung pada malam hari tepatnya pada pergantian dari tanggal 30 september ke tanggal 1 Oktober. Tragedi ini melibatkan pasukan Cakrabirawa dan juga partai komunis Indonesia atau PKI

Gerakan 30 september/G30S ini merupakan gerakan yang bertujuan untuk menggulingkan pemerintahan President Soekarno. Tak hanya itu saja mereka juga ingin mengubah Negara Indonesia menjadi Negara berpemerintahan komunis. Gerakan ini dipimpin langsung oleh D.N. Aidit yang saat itu merupakan ketua dari partai komunis Indonesia (PKI), dia sangat gencar memberikan hasutan kepada seluruh warga Indonesia agar mendukung PKI. Mereka selalu memberi iming-iming bahwa Indonesia akan lebih maju dan Sentosa jika di bawah kekuasaan PKI.

D.N. Aidit sebagai tokoh sentral dari Gerakan PKI, menurut pakar sejarah yang ada di masa rezim President Soeharto, adalah dalang utama dari adanya Gerakan 30 september 1965/PKI, dalam melakukan makarnya, Gerakan ini dilaksanakan atas satu komando yang dipimpin langsung oleh komandan Bataylon I Cakrabirawa, yaitu Letnan Kolonel Untung Syamsuri.

Gerakan ini dimulai dari kota Jakarta dan Juga Yogyakarta. Pada awalnya mereka mengincar pawira Tinggi, Dewan Jendral dan Pesantren-Pesantren. Awal mula dari Gerakan ini hanya bertujuan menculik dan membawa paksa para Jendral dan juga Perwira ke Lubang buaya. Akan tetapi, terdapat beberapa Prajurit Daro Cakrabirawa yang memutuskan untuk membunuh Perwira Tinggi dan juga jendral yang mereka bawa ke Lubang Buaya.

Jenderal-Jenderal yang berhasil di bunuh oleh PKI antar lain Jenderal Karel Satsuit Tubun dan Jenderal Ahmat Yani. Adapun sisa dari Jenderal dan perwira Tinggi yang tidak di bunuh akhirnya meninggal secara perlahan karena luka sangat parah dari penyiksaan selama berada di Lubang Buaya. 

Dan berikut adalah beberapa pahlawan Dewan jenderal dan juga beberapa Perwira Tinggi yang meninggal dunia karena kekejaman para anggota G03S/PKI:

1.Letnan Jenderal Anumerta Ahamad Yani, yang meninggal di rumahnya yang berada di Jakarta pusat.

2.Mayor Jendral Mas Tirtodarmo Haryono.

3.Mayor Jenderal Raden Soeprapto.

4.Brigadir Jenderal Donald Isaac Panjaitan.

5.Mayor Jenderal Siswondo Parman.

6.Brigadir Polisi Ketua Karel satsuit Tubun, meninggal dunia di rumahnya.

7.Brigadir Jenderal Sutoyo Siswomiharjo.

8.Kolonel Katamso Darmokusumo adalah Korban dari tragedi PKI yang berada di Yogyakarta.

9.Letnan Kolonel sugiyono Manguwiyoto korban dari tragedi PKI di Yogyakarta.

10.Ade Irma Suryani Nasution yaitu putri Abdul Haris Nasution yang juga Meninggal karena keganasan PKI.

11.Kapten lettu Pierre Andreas Tendean yang meninggal di rumah Jenderal Abdul Haris Nasution.


Atas tragedi PKI yang menorehkan luka mendalam bagi bangsa Indonesia, akhirnya masyarakat Indonesia menuntut President Soekarno agar membubarkan Partai Komunis yang ada di Indonesia. Dan akhirnya President Soekarno memberikan mandat pembersihan pada semua sruktur pemerintahannya kepada Mayor Jenderal Soeharto yang dikenal dengan surat perintah 11 maret 1966. Dan setelah di perintah untuk membersihkan semua unsur pemerintahan dari pengaruh PKI oleh President Soekarno, Jenderal Soeharto langsung bergerak dengan sigap. Setelah itu, PKI dinyatakan sebagai penggerak adanya kudeta dan kemudian semua dalang di belakangnya diburu dan ditangkap. Termasuk juga ketua dari PKI yaitu D.N. Aidit yang sempat kabur ke Jawa Tengah, dan namun ia berhasil di tangkap. 

Selain itu, seluruh anggota Organisasi lain yang dianggap sebagai simpatisan atau yang berkaitan dengan PKI juga ditangkap. Organisasi tersebut antara lain: CGMI, Lekra, Pemuda Rakyat, Gerakan Wanita Indonesia, Barisan Tani Indonesia, dan lain-lain.

Berbagai macam kelompok masyarakat ikut serta dalam menghancurkan markas PKI yang berada di berbagai daerah. Mereka juga menyerang berbagai Lembaga, kantor, toko, dan juga Universitas yang dianggap ada kaitannya dengan PKI.

Dan pada akhir tahun 1965, diperkirakan ada sekitar 500 ribu sampai satu juta anggota serta pendukung PKI yang diduga menjadi korban pembunuhan. Sementara ratusan ribu lainnya di asingkan di dalam camp konsentrasi.

Pada era pemerintahan President Soeharto, Gerakan 30 September 1965/PKI ini selalu diperingati setiap tanggal 30 september, dan sampai sekarang masih terus di peringati agar sejarah dari G30S/PKI tidak dilupakan. Dan tak hanya itu di tanggal 1 oktober juga diperingati sebagai hari kesaktian Pancasila. Hal ini dilakukan sebagai cara mengenang jasa ketujuh pahlawan Revolusi yang telah gugur dalam tragedi kekejaman dan ke bengisan PKI. President Soeharto juga pernah menggagas di bangunnya Monumen Pancasila Sakti di wilayah Lubang Buaya, Jakarta Timur.

Dan untuk mengenang tradegi PKI ini pada tahun 1984 dirilis dokudrama propaganda yang berjudul Penumpasan Pengkhianatan PKI. Dan pada era President Soeharto Film tersebut menjadi sebuah tontonan wajib bagi para anak sekolah yang selalu ditayangkan di TVRI setiap tanggal 30 september malam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun