Mohon tunggu...
Zakki Wakif
Zakki Wakif Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Jadi Ustaz atau Ustazah Jempolan di Pesantren? Bisa!

18 Desember 2016   19:38 Diperbarui: 18 Desember 2016   19:54 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Jangan sampai kekaguman tersebut kemudian berubah menjadi pemujaan yang berlebihan. Jangan lupa ingatkan mereka untuk tetap melihat sosok-sosok tenar tersebut sebagai manusia biasa yang juga bisa punya salah.

  • Jangan langsung menghakimi saat menemukan surat cinta santri.

Masa puber adalah masa paling menantang bagi setiap remaja. Tidak hanya perubahan fisik, mereka juga harus menghadapi perubahan emosi dan kondisi psikologis yang kerap membuat mereka bingung. Salah satunya adalah perasaan tertarik kepada lawan jenis.

Nah, sudah bukan cerita baru lagi bila di antara para santri ada acara surat-suratan. Bila kebetulan Anda menemukan surat cinta mereka tanpa sengaja (atau saat sidakalias inspeksi mendadak), jangan langsung marah dan menghakimi mereka sebagai pelaku zina dan calon penghuni neraka.

Ajaklah mereka duduk dan bicara baik-baik mengenai perasaan mereka, terutama bila baru pertama kalinya mereka melakukan hal tersebut. Beritahukan kepada mereka bahwa yang mereka rasakan itu wajar dan normal.

Namun, mereka juga harus berhati-hati, karena setan dapat membuai perasaan mereka hingga “panjang berangan-angan”. Padahal, belum tentu sosok yang mereka sukai atau cintai akan berjodoh dengan mereka nanti.

Intinya, hanya dengan pernikahanlah dua insan lain jenis dan bukan mahram dapat saling berdekatan secara halal. Selain itu, tidak. Jadi, ada baiknya mereka lebih banyak fokus belajar dan meraih cita-cita dulu.

Nah, sudah siap jadi ustadz atau ustadzah jempolan di pesantren?

Sumber: 1 | 2 | 3 |

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun