Pada kemampuan bisa di analisiskan bahwa:
- Kemampuan yang tinggi maka tingkat kesulitannya akan tinggi ini bisa di gambarkan orang yang memiliki kemampuan tinggi maka bisa melakukan kesulitan yang tinggi sebaliknya,
- Kemampuan yang rendah maka tingkat kesulitan rendah hal ini bisa diumpamakan orang yang memiliki kemampuan rendah akan kesulitan dalam melakukan kompetensi yang tinggi maka kemampuan rendah hasil tingkat kesulitannya akan rendah.
- Kemampuan tingkat sulit dari teori IRT yakni realibitas yang tinggi akan didapatkan ketika memberika butir soal yang memiliki tingkat kesulitan yang sesuai dengan kemampuan orang yang diukur. Contoh ada 3 kemampuan orang yakni tinggi,sedang dan rendah. Misal jika orang yang memiliki kemampua tinggi maka hasil yang diperoleh homogen  dengan distribusi skor 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 artinya banyak orang yang bisa mengerjakan tes  lalu dibandingkan dengan kemampuan rendah distribusikan setara dengan distribusi skor  0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 maka arti tersebut  banyak orang yang tidak bisa mengerjakan trs dan akhir jika memiliki kemampua sedang maka ditribusi bervariasi dimana distribusi skor yakni  0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 itu akan meningkat presisi skor
Tes assembly
Mematch tingkat kesulitan kemampuan tes yakni merentang kemampuan tinggi dan rendah dari level subyek maka untuk mendapatkan subyek tingakat kesulitan yang tinggi  membutuhkan  tes tingkat kesulitan  setara dengan populasi kemampuan subyek kemudian jika hasil dibutuhkan suda match maka reabilitas dikatakan sudah tinggi.
Berikutnya perbedaan yang ketiga pada CTT dan IRT yaitu pada tes, bagaimana sih? mari intip dan belajar bersama....
1.Prinsip lama atau CTT
Perbandingan skor antara tes akan optimal jika tes yang di bandingkan  itu paralel
2.Prinsi Baru  atau IRT
Perbandingan skor antara tes akan optimal jika tes yang di bandingkan  itu bervariasi.
• CTT
Pada Tes paralel dari CTT ini  memiliki kesamaan. Berikut kesamaan pada tes Paralel:
-Rerata =Tingkat kesulitan
-Varians =keragaman
-Jumlah butir
Eror pengukuran
    Pada tes CTT disebut dengan TIF( Test Information Function ) Pada TIF ini bisa  mengembangkan tes-tes paralel.
Pada teori  CTT atau  skor murni klasik apabila parameter butir (misal tingkat kesulitan ) tergantung dari sampel yang diukur. Sebaliknya kemampuan orang sangat di tentukan oleh karakteristik tes. Hal ini bisa  dijelaskan dan di gambarkan pada tingkat kesulitan soal dimana  ketika tingkat soal kesulitan tinggi maka orang mengalami kesulitan dan kelihatan kurang pintar, sebaliknya orang kelihatan sangat pintar jika tes kesulitan  soal mudah. Namun tersebut tergantung dari sikap orang. Jadi disimpulkan bahwa karakteristik sampel di tinjau dari tingakat kesulitan butir dan daya  diskriminasi butir.