Humanisme dalam lingkup filsafat pendidikan Islam merupakan konsep yang menekankan pada nilai-nilai kemanusiaan, keadilan, dan pengembangan potensi manusia sesuai dengan ajaran Islam. Dalam konteks ini, pendidikan dipandang sebagai sarana untuk memperkuat nilai-nilai moral, etika, dan spiritualitas yang merupakan bagian integral dari ajaran Islam. Dengan demikian, pendidikan Islam yang humanis bertujuan untuk menciptakan individu yang berakhlak mulia, berkontribusi positif dalam masyarakat, serta memiliki kesadaran akan hak-hak dan tanggung jawabnya sebagai makhluk Allah. Dalam tulisan ini, kita akan mengeksplorasi lebih jauh tentang konsep humanisme dalam pendidikan Islam dan dampaknya terhadap pembentukan karakter dan kepribadian individu Muslim.
Tujuan dari pendidikan humanisme adalah untuk memberikan kebebasan kepada siswa dalam belajar, memungkinkan mereka untuk memilih dan melakukan hal-hal yang positif. Dengan melihat manusia sebagai ciptaan Tuhan yang memiliki potensi, pendidikan humanis bertujuan untuk membangun karakter yang menghargai martabat manusia sebagai makhluk yang paling mulia dan sempurna.
Kata "humanisme" memiliki beragam makna. Secara etimologis, istilah ini berasal dari bahasa Latin "humanus" yang memiliki akar kata "homo" yang berarti manusia. "Humanus" mengacu pada sifat yang sesuai dengan kodrat manusia. Secara terminologis, humanisme mengacu pada penghargaan dan nilai terhadap setiap individu manusia, serta segala upaya untuk mengembangkan potensi alamiahnya secara menyeluruh, baik secara fisik maupun nonfisik.
Dalam konteks pendidikan, humanisme religius mengacu pada upaya untuk "memanusiakan manusia" dengan menyelaraskannya dengan nilai-nilai agama. Pandangan ini sesuai dengan Islam, yang menganggap manusia sebagai makhluk berakal yang terdidik. Oleh karena itu, pendidikan Islam bertujuan membentuk individu sesuai dengan kodratnya, baik secara imanensi (dimensi horizontal) maupun transendensi (dimensi vertikal yang berkaitan dengan hubungan dan tanggung jawab kepada Sang Pencipta). Konsep humanisme dalam pendidikan Islam mengajarkan penghargaan terhadap eksistensi manusia sebagai makhluk beradab, berpikir, dan memiliki kesadaran, sejalan dengan Islam sebagai agama dan sistem nilai. Implementasi humanisme dalam Pendidikan selalu terpaut pada beberapa komponen Pendidikan berikut:
1. Pendidik
Dalam konsep humanisme pendidik bukan merupakan fokus utama, tapi fokus utamanya yakni bagaimana seorang pendidik dapat mengembangkan peserta didik dalam hal interaksi dan partisipasi untuk pengembangan individu masing masing.
2. Metode
Pentingnya humanisasi dalam pendidikan Islam, di mana peserta didik dipandang sebagai individu yang utuh dengan potensi-potensi yang perlu dikembangkan. Metode pembelajaran yang sesuai adalah yang mengadopsi pendekatan dialogis seperti diskusi, dialog, dan bermain peran. Tujuan utama adalah mencapai proses humanisasi melalui proses becoming dan educating bagi peserta didik serta proses liberating dan civilizing bagi pendidik.
3. Peserta didik
Peserta didik merupakan komponen yang perlu ada dalam Pendidikan. Peserta didik bukan hanya penerima informasi, tetapi juga aktor dalam proses pembelajaran. Ini berarti memperhatikan minat, kebutuhan, gaya belajar, dan latar belakang siswa dalam merancang pengalaman pembelajaran yang efektif. Pendidikan yang efektif menghargai peran aktif siswa dalam pembelajaran, mendorong mereka untuk bertanya, berpikir kritis, dan berpartisipasi aktif dalam eksplorasi pengetahuan.
4. Materi pembelajaran