6. Organisasi atau Komunitas Pelestarian Lingkungan yang berada di desa Air Hitam LautDi desa Air Hitam Laut terdapat komunitas yang biasa disebut dengan "Komunitas Budaya" pusat perhatian di komunitas ini adalah untuk melestarikan budaya yang berasal dari nenek moyang mereka, namun selain itu komunitas budaya juga mempunya peran penting untuk menjaga kebersihan lingkungan contohnya jika ada event-event yang diadakan komunitas budaya, mereka selalu menghimbau untuk menjaga kebersihan lingkungan, membuang sampah pada tempatnya, dan tidak mencemari laut atau sungai.
BEBERAPA KENDALA YANG DIALAMI WARGA DESA AIR HITAM LAUT UNTUK MENJAGA KELESTARIAN LINGKUNGAN
Menjaga Kelestarian lingkungan memang terkadang terlihat sulit jika kita hidup berdampingan dengan warga warga yang acuh akan pentingnya kebersihan lingkungan begitu juga dengan masyarakat desa Air Hitam Laut kadang terdapat warga yang acuh terhadap kebersihan lingkungan. Berikut ini beberapa kendala yang dialami warga desa Air Hitam Laut untuk menjaga keletarian lingkungan :
1.Belum adanya TPS atau TPA yang disediakan untuk masyarakat
Karena desa Air Hitam Laut juga jauh dari jangkauan perhatian pemerintah , maka sampai saat ini belum ada yang mendirikan tempat pembuangan akhir/sampah untuk menampung sampah-sampah masyarakat dan kadang hanya dibiarkan tercecer di pinggir jalan
2. Menyetrum ikan di sungai
Tidak banyak juga masyarakat Air Hitam Laut mencari ikan dengan cara menyetrumnya , karena hal ini dapat merusak habitat sungai dan dapat menyebabkan kerusakan alam
3. Menebang hutan secara liar
Walaupun sudah banyak peringatan untuk tidak menebang hutan secara liar, masih ada sedikit dari masyarakat Air Hitam Laut yang melakukan kegiatan negatif ini.
4. Sulitnya mendapat air yang jernih
Rata-rata air yang berada di desa Air Hitam Laut cenderung berwarna coklat keruh , hal itu disebabkan karena asal muasal air bor yang berwarna hitam kecoklatan, untuk mendapatkan air yang jernih masyarakat di desa ini harus menampung air hujan disaat hujan turun
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H