Mohon tunggu...
zakiya alyssa azzahra
zakiya alyssa azzahra Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

hobi membaca

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Menghadapi Globalisasi Dengan Pancasila Sebagai Penjaga Identitas Bangsa

29 November 2024   22:35 Diperbarui: 28 November 2024   23:11 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 2. Sanksi yang Tegas untuk Pelaku Ujaran Kebencian yaitu Pelaku penyebaran ujaran kebencian yang menimbulkan kerusuhan sosial atau perpecahan bangsa harus diberi sanksi tegas sesuai dengan hukum yang berlaku. Hal ini akan memberikan efek jera dan mencegah praktik serupa terjadi lagi di masa depan.

Penegakan Terhadap Radikalisasi

   Selain hoaks dan ujaran kebencian, radikalisasi juga menjadi ancaman besar bagi eksistensi Pancasila. Radikalisasi yang mengusung ideologi ekstrem dapat merusak nilai-nilai kebangsaan yang terkandung dalam Pancasila, seperti toleransi, keberagaman, dan persatuan. Untuk itu, penegakan hukum terhadap kelompok-kelompok radikal harus dilakukan dengan serius.

 1. Pemantauan Kelompok Radikal yaitu Pemerintah perlu memperkuat sistem intelijen dan pemantauan terhadap kelompok yang berpotensi menyebarkan ideologi radikal. Dengan cara ini, langkah preventif dapat diambil sebelum radikalisasi semakin meluas.

 2. Penanganan Radikalisasi Secara Holistik yaitu Penanganan terhadap individu yang terpapar radikalisasi perlu dilakukan secara holistik, dengan melibatkan pihak keluarga, masyarakat, serta lembaga pendidikan. Pendekatan yang lebih manusiawi dan berbasis pada pemulihan nilai-nilai kebangsaan dapat membantu mengembalikan individu tersebut ke jalan yang lebih positif.

Refleksi dan Relevansi Pancasila di Era Globalisasi

  Pancasila tetap relevan sebagai ideologi bangsa Indonesia. Sebagai ideologi yang fleksibel, Pancasila mampu beradaptasi dengan perubahan zaman tanpa kehilangan esensinya. Refleksi ini menunjukkan bahwa Pancasila adalah penopang utama dalam menjaga kedaulatan bangsa di tengah globalisasi.

   Pancasila, meskipun sudah berusia lebih dari tujuh dekade, tetap relevan dalam menghadapi tantangan zaman. Sebagai ideologi yang bersifat fleksibel, Pancasila mampu beradaptasi dengan perubahan zaman tanpa kehilangan esensinya. Bahkan, di tengah era globalisasi yang membawa perubahan besar dalam berbagai aspek kehidupan, Pancasila tetap menjadi pondasi yang kokoh bagi bangsa Indonesia untuk menjaga kedaulatan dan identitasnya.

Pancasila sebagai Penjaga Persatuan di Tengah Keragaman

   Pancasila dengan jelas mengajarkan bahwa keberagaman adalah kekuatan, bukan halangan. Dalam sila pertama, "Ketuhanan Yang Maha Esa", tercermin sikap toleransi dan penghargaan terhadap perbedaan agama dan kepercayaan. Sila kedua, "Kemanusiaan yang Adil dan Beradab", menekankan pentingnya perlakuan yang adil terhadap sesama, tanpa memandang suku, ras, atau agama.
Contoh nyata penerapan nilai Pancasila dalam kehidupan masyarakat terlihat dalam gotong royong dan toleransi antarumat beragama yang terbukti sangat kuat selama masa pandemi COVID-19. Terbukti menjadi kekuatan besar bagi masyarakat Indonesia untuk saling membantu dan bertahan. Banyak masyarakat yang membantu sesama tanpa memandang latar belakang sosial atau agama mereka, sebagai wujud dari semangat gotong royong (sila kelima).

Pancasila Sebagai Landasan Moral dalam Menghadapi Krisis Global

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun