Mohon tunggu...
zakiya alyssa azzahra
zakiya alyssa azzahra Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

hobi membaca

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Menghadapi Globalisasi Dengan Pancasila Sebagai Penjaga Identitas Bangsa

29 November 2024   22:35 Diperbarui: 28 November 2024   23:11 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

   Untuk memastikan bahwa nilai-nilai Pancasila tetap relevan dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, pendidikan karakter berbasis Pancasila harus diperkuat. Hal ini bisa dilakukan dengan mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila ke dalam kurikulum pendidikan, baik di tingkat dasar maupun menengah, serta melalui pendidikan non-formal. Pendidikan karakter tidak hanya sekadar mengenalkan nilai-nilai Pancasila, tetapi juga mengajarkan bagaimana cara mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Ini penting agar generasi muda memahami dan menginternalisasi nilai-nilai tersebut sebagai bagian dari identitas mereka sebagai warga negara Indonesia.

2. Menghidupkan Kembali Tradisi Lokal

   Selain memperkuat pendidikan karakter, langkah berikutnya adalah menghidupkan kembali tradisi lokal yang menjadi kekayaan budaya Indonesia. Melalui berbagai kegiatan budaya, seperti festival seni tradisional, lomba kebudayaan, dan pelestarian kerajinan lokal, masyarakat dapat lebih mengenal dan mencintai warisan budaya mereka.

   Budaya lokal adalah salah satu senjata terkuat untuk menghadapi pengaruh budaya asing. Pemerintah dan masyarakat harus bekerja sama untuk Mengadakan festival budaya secara rutin, Memberikan insentif kepada pelaku seni tradisional, Mempromosikan budaya lokal ke dunia internasional.

   Selain itu, pemerintah dan masyarakat harus bekerja sama untuk menciptakan ruang bagi budaya lokal untuk berkembang di era globalisasi. Misalnya, dengan mempromosikan batik, gamelan, dan tari tradisional Indonesia dalam skala internasional, Indonesia dapat mempertahankan dan mengembangkan identitas budaya lokal di tengah arus global yang semakin kuat.

3. Penguatan Peran Teknologi Positif

   Teknologi tidak selalu menjadi ancaman jika dimanfaatkan dengan bijak. Strategi yang dapat dilakukan meliputi Membuat konten media sosial yang mengangkat nilai-nilai Pancasila dan Mengembangkan aplikasi pendidikan yang mengajarkan Pancasila kepada generasi muda. Sebaliknya, teknologi dapat berfungsi sebagai alat yang sangat efektif dalam memperkuat eksistensi Pancasila. Dalam dunia digital yang semakin canggih ini, banyak hal yang bisa dilakukan untuk memastikan bahwa nilai-nilai Pancasila tetap hidup di kalangan masyarakat, terutama generasi muda.

Membuat Konten Media Sosial yang Mengangkat Nilai-Nilai Pancasila

   Media sosial merupakan salah satu platform yang paling banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia, terutama oleh generasi muda. Konten yang beredar di media sosial memiliki pengaruh besar terhadap pola pikir dan sikap masyarakat. Oleh karena itu, sangat penting untuk membuat konten yang mengangkat nilai-nilai Pancasila dalam cara yang menarik dan relevan dengan kebutuhan zaman. Beberapa langkah yang dapat dilakukan antara lain:

 1. Kampanye Edukasi Pancasila yaitu Membuat video pendek atau meme yang menyampaikan pesan moral dari Pancasila, seperti pentingnya persatuan dan kesatuan dalam masyarakat. Misalnya, video yang menunjukkan contoh gotong royong dalam masyarakat atau ilustrasi tentang pentingnya toleransi beragama.

 2. Cerita Inspiratifyaitu Membagikan kisah nyata tentang bagaimana nilai-nilai Pancasila diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Kisah inspiratif ini dapat disajikan dalam bentuk artikel, vlog, atau bahkan podcast yang membahas berbagai topik yang relevan, seperti persatuan dalam perbedaan, atau membangun solidaritas sosial.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun