Mohon tunggu...
Zaki Mubarak
Zaki Mubarak Mohon Tunggu... Dosen -

Saya adalah Pemerhati Pendidikan tinggal di Tasikmalaya.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Apa, Listrik Naik Lagi? Di Mana Para Pendemo?

10 Juni 2017   07:00 Diperbarui: 10 Juni 2017   08:29 942
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: metrosiantar.com

Bila saja PLN adalah Telkomsel yang sebagian sahamnya sudah dimiliki Singapura dan ada pembanding Indosat yang sebagian sahamnya dimiliki Qatar, saya kira tidak apa mahal juga. Ini PLN, sudah 100% milik negara, single authority dan tidak bisa ditolak karena kebutuhan dasar manusia, menaikan TDL seenaknya saja. Siapa yang menjerit? Masyarakat kecil. Para karyawan yang bekerja mati-matian dinaikan bayarannya hanya untuk membayar kenaikan TDL. Apa tidak gila PLN ini?

Sebagai perusahaan negara yang wajib patuh terhadap Undang-undang, selayaknya sosialisasi adalah instrumen penting dalam bernegara. Janganlah masyarakat dijadikan sapi perah atas nama kemajuan bangsa. Baiklah kita bukan Qatar yang setiap kepala warga negara telah dibiayai gas buminya 1,4 miliyar perbulan. Kita juga bukan Amerika yang untuk orang pengangguran harus dibiayai negara, kita juga bukan Brunei Darussalam yang untuk hidup sudah dijamin kesejahteraannya oleh Sultan Bulkiah. Kita Indonesia, tapi bukan berarti rejim ini harus kejam terhadap rakyatnya kan. Kita bukan hidup di Korea Utara Bung!

***
Demi maju, apakah kita perlu mengorbankan kebahagiaan rakyatnya?
Demi hebat, apakah kita butuh melilit perut rakyatnya dengan sabuk kelaparan?
Demi pembangunan, apakah kita perlu kita bunuh kebutuhannya dengan cekikann yang tajam?
Sebagai orang normal, saya katakan “Tidak!”.

Bumisyafikri, 10/6/17

sumber: metrosiantar.com
sumber: metrosiantar.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun