Jadi, tulisan ini adalah mimpi seorang ayah, dimana wisuda anaknya harus menjadi basis untuk belajar sepanjang hayat. Dalam prosesnya, anak ini harus didesain dengan pendidikan terbaik dan bukan hanya pendidikan yang biasa-biasa saja, namun harus yang luar biasa. Kalau bisa, jelajahilah dunia ini agar anak kita mengerti arti luasnya dunia dan dangkalnya pemikirannya. Inilah mimpi seorang ayah atas anaknya yang rumahan di perkotaan.
***
Nak, semoga suatu saat kau baca tulisan ini.
Nak, semoga tulisan ini kau pegang erat untuk kau jadikan cambuk.
Nak, kau adalah pewaris kami. Dalam dirimulah cita dan rasa kami tanamkan.
Nak, kau bukanlah dari kami, tapi kaulah yang kami cintai setelah yang Memilikimu
Nak, air mata ini hanya untuk kalian.
Nak, uang hasil kerja keras ini untuk kalian.
Nak, titip do’a, bila kelak kami tiada.
Di batu nisan kami menunggu kehadiranmu dengan berbagai kesuksean dan tentu saja kesolehanmu.
Berimanlah dengan teguh. Berislamlah dengan kaffah. Berihsanlah dengan ikhlas.
Semoga kau Nak.
Bumisyafikri, 21/05/17
[caption caption="zakimu2017"]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H