Untuk itu, para fighter ini cuma punya waktu yang relatif singkat untuk mengumpulkan pundi-pundi kekayaannya. Maka, tentu saja seorang petarung harus mempunyai strategi yang brillian untuk menjamin masa pensiunnya nanti. Itulah yang dilakukan oleh seorang Conor Mcgregor. Mengumpulkan uang sebanyak-banyaknya dalam waktu sesingkat-singkatnya.
Namun dibalik banyak keuntungan yang akan dirasakan, taktik trash talking ini juga mempunyai efek samping. Efek sampingnya akan timbul jika penggunaannya tidak mempertimbangkan psikologi sang lawan. Hal ini pernah dirasakan oleh Mcgregor ketika dihadapkan dengan petarung Dagestan, Khabib Nurmagomedov pada akhir 2018 lalu.
Ketika sudah dijadwalkan untuk bertanding dengan Khabib, Mcgregor mulai melancarkan taktik trash talkingnya diseluruh media. Mulai dari majalah, koran, televisi hingga timeline media sosial penuh dengan ejekan dan kata-kata yang merendahkan Khabib. Tapi, dari sekian banyak hinaan yang bertujuan untuk mendongrak rating penjualan pertarungan, dan menghancurkan mental Khabib, ada satu hinaan yang justru akhirnya membangkitkan gairah perjuangan dari Khabib.
Mcgregor mulai menyinggung soal keluarga dan agama yang dianut oleh Khabib Nurmagomedov. Sebagai pemeluk agama Islam, Khabib  tentu sangat marah dengan hal ini.  Karena bagi seorang muslim, keluarga dan agama adalah segalanya. Ini adalah ajaran Islam yang sangat dipegang erat oleh seluruh umat muslim di dunia, tidak terkecuali Khabib. " conor cross the line, and he'll get screw up" ujar beberapa penggemar MMA di media sosial ketika itu. Dan memang terbukti, Khabib menghacurkannya ketika bertanding.
Maka, jangan heran jika ada seseorang  yang menghina  agama Islam, umat muslim diseluruh dunia pasti akan langsung berdiri untuk membela. Karena ketika agama islam dihina, maka secara otomatis, mereka akan dilabeli sebagai orang yang telah merendahkan dan meremehkan seluruh pedoman, kewajiban dan norma-norma yang telah ditetapkan oleh Allah Subhana Wata'ala dan disampaikan melalui Nabi Muhammad Sallahu'alaihi wassalam.
Sehingga hal yang memang sudah seharusnya terjadi, ketika hari ini, umat muslim diseluruh dunia bereaksi atas ucapan Macron, Presiden Perancis yang mencoba untuk mengusik umat islam di seluruh dunia dengan mengatakan tidak akan melarang pencetakan karikatur Nabi Muhammad di Majalah Charlie Hebdo.
Macron bahkan sudah mulai mencoba untuk menghaikimi Islam dengan menyebut bahwa Islam adalah agama teroris. Hal ini dikatakannya pasca kematian satu orang warga negaranya, bernama Samuel Paty yang mengajarkan dan membahas kartun Nabi Muhammad  di sebuah sekolah menengah di Perancis. Kematian seorang warganya yang justru dipicu karena warganya tersebut mencoba mengajarkan kepada khalayak sesuatu hal yang terlarang di dalam agama yang bukan dianutnya. Ridiculous!
Melalui stigmatisasi yang sedang dilakukan oleh Macron ini, tentu saja akan menimbulkan dampak yang cukup serius kedepannya. Baik bagi umat muslim di Perancis dan dunia secara keseluruhan. Aroma Islamophobia yang memang selama ini sedang gencar-gencarnya ditiupkan di dunia barat, akan berhembus semakin kencang. Â
Bahkan, sebagai langkah awalnya, Macron dan kroni-kroninya sedang merancang RUU Separatisme Islam di Perancis. Peraturan yang nantinya akan mencakup penambahan pembiayaan pengawasan Mesjid, meneliti asosiasi yang melayani komunitas agama hingga membuat program sertifikat khusus kepada Imam mesjid di Perancis. Sounds familliar??