Mohon tunggu...
Zaki Fahminanda
Zaki Fahminanda Mohon Tunggu... Lainnya - Honesty is a very expensive gift. Do not expect it from cheap people

Kombinasi Semangat dan Etika

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pancasila Reborn

1 Juni 2020   11:48 Diperbarui: 13 Juni 2020   17:44 271
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Pancasila (Dok Kompas/Handining)

Kekuatan Kesetiakawanan ini bisa menjadi kunci keutuhan dan kekuatan Bangsa Indonesia kedepannya. Tidak hanya untuk pandemi ini saja, bahkan untuk peningkatan perekonomian, mengurangi angka kemiskinan hingga menghilangkan permasalahan sosial dan kriminalitas, prinsip Kesetiakawanan bisa kita andalkan.

Dalam teorinya, kesetiakawanan ini mengandung beberapa hal, diantaranya adalah kepedulian sosial, gotong royong, ikhlas berkorban dan semangat kebersamaan membangun. Keseluruhan kandungannya sebenarnya sudah tertera di dalam ideologi Negara ini, yakni Pancasila. 

Namun dalam prakteknya, kandungan tersebut terkadang sudah terkontaminasi oleh ideologi-ideologi asing yang membuat kita sebagai warga negara sudah tidak saling menghargai, saling curiga, apatis dan bersikap individualis dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Tidak hanya warga negara biasa, banyak kejadian saling curiga, apatis, saling hujat, saling bentak, saling menyalahkan, justru disuguhkan oleh para petinggi negeri di media sosial/massa setiap hari. 

Kita sudah biasa melihat Anggota DPR, Gubernur, atau Bupati/Walikota meneriaki rekan kerja ataupun anak buahnya di depan orang ramai. Sudah menjadi makanan sehari-hari.

Jadi jangan heran, jika persilangan pendapat yang dieksekusi dengan saling hujat dan kemarahan oleh para petinggi negeri justru ditiru oleh generasi muda dengan tawuran antar pelajar, perkelahian antar kampung dan antar warga. 

Hal-hal seperti inilah yang membuktikan bahwa rasa kesetiakawanan sosial, keinginan untuk duduk seiya sekata, bermufakat memecahkan masalah bersama-sama sebagai warga negara sudah tidak ada lagi, bahkan dari level paling atas sekalipun.

Sikap-sikap primordialisme dan fanatisme berlebihan sudah menjadi hal yang lumrah di Indonesia saat ini. Bahkan kalau bicara prinsip gotong royong dan semangat kebersamaan mungkin hanya mengingatkan masyarakat pada kegiatan bersih-bersih mingguan saja. Tidak lebih

Kompleks memang, namun dengan kejadian pandemi ini, kita menyadari bahwa ideologi Pancasila sebenarnya masih tertanam dan melekat di dalam sanubari masyarakat Indonesia. 

Pemerintah diharapkan segera menangkap momen ini dengan menghidupkan kembali Ideologi Pancasila melalui program-proram kesetiakawanan nasional. Mulailah gerakan dari tingkat RT, RW, Kelurahan, Desa, Kecamatan hingga Kabupaten/Kota dan Provinsi untuk saling peduli dengan tetangga dan lingkungannya masing-masing.

Pendeknya, jangan hanya saat pandemi ini saja kita saling peduli, namun diluar pandemi ini sebenarnya masih banyak permasalahan bangsa yang semestinya bisa kita selesaikan dengan prinsip kesetiakawanan sosial ini. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun