Tidak ada yang memungkiri, jika kehadiran Covid-19 meluluhlantakan segenap sendi-sendi perekonomian, pembangunan, kehidupan sosial serta  peradaban di dunia saat ini.Â
Seluruh lapisan masyarakatpun tanpa terkecuali merasakan pengaruh pandemi ini.Â
Tidak peduli statusnya sebagai rakyat biasa hingga tersemat panggilan sebagai konglomerat. Bahkan para penguasa negeri sekalipun, yang bertugas untuk mencegah dan menghilangkan virus ini sudah mencicipi keberadaannya.
Tidak ada yang siap menghadapi kondisi seperti ini. Tapi, jika ada yang sudah bersiap, berarti konspirasi itu memang benar adanya.Â
Dulu kita heran kepada para penganut paham flat earth yang sering berspekulasi tentang dunia . Kenapa baru sekarang mereka capek-capek mempermasalahkan bumi itu bentuknya bulat atau datar. Toh mau bulat atau datar kita belum pernah dirugikan dengan kondisi itu.
Kemudian pada saat sekarang ini, yang memang "kondisi kesehatan" dunia perlu dipertanyakan kembali, kita justru menyaksikan lebih banyak bermunculan pemahaman dari para ahli-ahli baru yang merasa sudah seperti Direktur CIA, Sekjen PBB atau sekaliber Albert Einstein dalam menilai kejadian wabah Covid-19.
Ada yang memiliki pemahaman bahwa virus ini sengaja diciptakan oleh sekelompok kalangan untuk menghancurkan perekonomian dunia. Agar bisa mereset kembali sistem dan kondisinya. Dengan harapan seluruh negara di dunia memakai sistem New World Order yang telah mereka persiapkan sebelumnya. Para penggemar teori Illuminati pasti sudah khatam dengan hal-hal seperti  ini.
Kemudian, adapula yang berpemahaman bahwa virus ini sebenarnya sudah ada sejak dahulu, bahkan sebelum masehi. Jadi manusia di dunia sebenarnya sudah lama berurusan dengan wabah ini. Tidak ada yang istimewa.  Beberapa Virologi bahkan menyampaikan agar tidak usah overreacting dalam menyikapi Covid-19 ini.
Cukup dengan cara menjalani hidup sehat dan bersih saja. Lakukan aktivitas sehari-hari dengan protokol kesehatan yang baik dan benar.Â
Mereka berpendapat, bahwa kendati virus ini gampang menular, tapi virus ini cukup rentan dan mudah untuk dihancurkan. Pakai sabun mandi atau sabun cuci piring juga beres katanya.
Sekalipun demikian, dengan massivenya korban yang terus berjatuhan hingga saat ini, cukup membuat kita harus waspada. Total korban di seluruh dunia diperkirakan sudah mencapai sekitar 5,7 juta orang, dan 358 ribu diantaranya meninggal.