Mohon tunggu...
Zaki Ahmad Satriana
Zaki Ahmad Satriana Mohon Tunggu... Mahasiswa - 23107030035 - Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga

Hanya orang biasa yang baru mulai menulis

Selanjutnya

Tutup

Film

Inilah Alasan Mengapa Film 'Laris' Malaysia Gagal Total Masuk Indonesia

11 Juni 2024   00:42 Diperbarui: 11 Juni 2024   00:58 1540
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar: Tiktok/@thaqibshaker

Perilisan film Sheriff di Indonesia pada 23 Mei 2024 lalu bisa dibilang dirilis pada waktu yang tidak tepat, karena pada saat itu terdapat beberapa film yang sedang viral tayang. Film-film tersebut diantaranya adalah Vina dan film Thailand berjudul How to Make Millions Before Grandma Dies yang ramai mendapat perhatian penonton di Indonesia, ditambah lagi dengan tayangnya beberapa film lain yang semakin menyulitkan film Malaysia untuk menembus pasar Indonesia.

 

Promosi yang Kurang

Karena industri perfilman Malaysia yang masih sedikit peminatnya di Indonesia, diperlukan promosi agar bisa menarik minat para penonton. Apalagi penduduk Indonesia yang banyak dan negaranya berbentuk kepulauan, maka promosi film juga harus dilakukan secara besar-besaran.

Hal tersebut yang mungkin menjadi alasan kenapa film Sheriff gagal di Indonesia. Meski sempat mengadakan gala premier di Jakarta, promosi filmnya masih dinilai sangat kurang untuk menarik peminat di Indonesia. Karena promosi yang kurang itulah membuat banyak yang tidak tahu akan adanya film tersebut, beberapa diantaranya bahkan mengaku baru mengetahui bahwa film Sheriff sempat tayang di Indonesia setelah ramai menjadi perbincangan di media sosial.

 

Selera yang Berbeda

Alasan selanjutnya adalah karena selera penonton Indonesia yang berbeda. Dalam beberapa tahun terakhir, film-film bergenre horor selalu mendominasi dan menjadi yang paling diminati oleh masyarakat Indonesia. Sempat muncul beberapa film yang membawa genre baru namun kurang pada akhirnya kurang mendapat sambutan dari penonton, sebagai contoh yaitu film superhero Sri Asih yang hanya memeroleh sebanyak 200.000 penonton, angka yang cukup kecil mengingat biaya produksinya yang besar.

 

Industri Perfilman Indonesia yang Semakin Berkembang

Alasan terakhir mengapa film Malaysia selalu gagal masuk pasar Indonesia adalah karena industri perfilman Indonesia yang berkembang besar. Dilansir dari akun X @bicaraboxoffice terhitung hingga bulan Mei penonton film Indonesia pada 2024 mencapai 36,5 juta dan diperkirakan akan terus bertambah. Angka tersebut mengalami peningkatan dari tahun-tahun sebelumnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun