Mohon tunggu...
Zaki Ahmad Satriana
Zaki Ahmad Satriana Mohon Tunggu... Mahasiswa - 23107030035 - Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga

Hanya orang biasa yang baru mulai menulis

Selanjutnya

Tutup

Film

Review Film "Furiosa: A Mad Max Saga", Spin-Off Sang Wanita Tangguh dari The Wasteland

30 Mei 2024   23:21 Diperbarui: 30 Mei 2024   23:26 406
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar: X/@MadMaxMovie

Setelah hampir 10 tahun dan sempat mengalami beberapa kendala dalam masa produksi, seri film legendaris Mad Max akhirnya kembali berlanjut lewat film spin-off "Furiosa: A Mad Max Saga".

Furiosa: A Mad Max Saga adalah film aksi pasca-apokalistik  tahun 2024 yang disutradarai oleh sutradara asal Australia, George Miller (Mad max, Mad Max: Fury Road). Naskah filmnya sendiri ditulis oleh George Miller dan Nick Lathouris. Film ini menjadi prekuel dari film Mad Max: Fury Road (2015) sekaligus film ke 5 dari seri Mad Max.

Filmnya sendiri berfokus pada karakter Furiosa muda yang diperankan oleh Anya Taylor-Joy, ia menggantikan Charlize Theron yang di film sebelumnya memerankan Furiosa versi dewasa. Selain itu, film ini juga diperankan oleh Chris Hemsworth, Tom Burke, dan Alyla Browne yang memerankan Furiosa versi anak kecil.

Sinopsis

Saat dunia runtuh, Furiosa muda direnggut dari Green Place of Many Mothers dan jatuh ke tangan Biker Horde besar yang dipimpin oleh Warlord Dementus (Chris Hemsworth). Menyusuri the Wasteland, mereka menemukan Citadel yang dipimpin oleh The Immortan Joe. Saat kedua Tiran saling berebut dominasi, Furiosa harus bertahan dari banyak cobaan saat dia menyusun cara untuk menemukan jalan pulang

Review

Sebagai prekuel dan spin-off dari film Mad Max: Fury Road, film ini menawarkan sesuatu yang sedikit berbeda. Berdurasi sekitar 148 menit, film ini terbagi menjadi 5 babak yang pada masing-masing babak menceritakan perjalanan karakter Furiosa dari yang semula anak kecil menuju ke usia remaja selama di the Wasteland, tempat yang menjadi latar dari filmnya.

Karakter Furiosa yang tidak terlalu banyak bicara, namun seperti menaruh banyak rasa dendam yang tergambar lewat tatapan matanya yang lebar dan tajam. Bersama dengan seorang pengemudi War Rig dari Citadel, Praetorian Jack (Tom Burke), keduanya saling membantu dan melengkapi satu sama lain.

Dementus yang menjadi musuh utama dalam film ini juga tampil dengan cukup ikonik.  Gayanya yang nyentrik, tingkah lakunya yang kadang cukup konyol, tapi di sisi lain merupakan seorang pemimpin kelompok Biker Horde yang licik dan kejam mampu membuat penonton geram sepanjang film.

Gambar: X/@MadMaxMovie
Gambar: X/@MadMaxMovie

Berbeda dengan Mad Max: Fury Road yang ceritanya seolah berfokus kepada satu konflik saja, di film ini George Miller mencoba mengeksplor dunia apokalitik dalam filmnya lebih jauh lagi dan juga mencoba menghadirkan konflik yang jauh lebih kompleks, namun dibuat tanpa bertele-tele dan menambahkan sedikit bumbu komedi sehingga masih mudah untuk dinikmati penonton secara luas.

Salah satu elemen yang menjadi kekuatan besar dalam film ini adalah terletak di desain produksinya yang megah. Kendaraan-kendaraaan yang digunakan untuk bertempur dirancang dengan sangat apik dan unik. Selain itu, scoring dan sound-nya yang 'berisik', sukses membuat siapa pun yang menonton merinding. Visual dari filmnya juga sangat baik meskipun dibeberapa adegannya masih terlihat kurang rapi.

Jika di Mad Max : Fury Road ada banyak hal yang tidak terlalu dijelaskan seperti dimana tempat yang menjadi asal Furiosa dan keluarganya, seperti apa rupa Gastown dan Bullet Farm, mengapa Furiosa kehilangan satu tangannya atau bagaimana Furiosa bisa menjadi anak buah Immortan Joe, semuanya dijelaskan di film ini.

Selama 2 jam lebih, Furiosa : A Mad Max Saga seolah tak ada henti-hentinya menyuguhkan pertempuran yang penuh ledakan hingga aksi kejar-kejaran antar geng dari sejak menit awal. Bahkan saat film ini berakhir, di credit scene ditampilkan sekilas cuplikan-cuplikan dari film Mad Max: Fury Foad yang dirilis beberapa tahun yang lalu. Hal tersebut seolah merupakan ajakan kepada para penonton untuk segera menyaksikan filmnya setelah menonton film ini.

Mungkin akan terasa sulit bagi film ini untuk bisa menyamai 'magis' dari Mad Max: Fury Road, meski begitu film ini masih mampu memberi suguhan pertarungan dan aksi kejar-kejaran yang memukau serta mampu mengisi bagian yang kosong dalam Mad Max: Fury Road, menjadikan salah satu film aksi terbaik tahun ini yang sayang untuk dilewatkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun