Banyak dari organisasi medis yang salah satunya yaitu WHO, menentang khitan perempuan karena khitan perempuan telah membawa dampak negatif terhadap kesehatan perempuan tanpa adanya suatu manfaat medis yang benar-benar jelas. WHO telah mengklasifikasikan khitan perempuan sebagai pelanggaran hak kesehatan, kesejahteraan perempuan, serta keselamatan.Â
Upaya Penghapusan Mitos Khitan PerempuanÂ
Membangun kesadaran kesehatan serta sebuah hak asasi. Pembokaran terhadap mitos-mitos yang mencakup khitan perempuan sangat memerlukan sebuah perubahan serta kesadaran pola pikir yang akan melibatkan pendidikan dan advokasi. Harus mengadakan sebuah edukasi untuk masyarakat tentang resiko medis pada khitan perempuan. Masyarakat yang memahami kesehatan, hak atas tubuh, serta kesejahteraan merupakan hak fundamental setiap individu yang nantinya akan lebih mudah menghapus sebuah tradisi yang merugikan perempuan.
Mengakhiri khitan perempuan juga merupakan salah satu upaya untuk menghapus praktik tersebut. Mengakhiri khitan perempuan harus menjadi tanggung jawab seluruh global agar mendapatkan perhatian semua pihak. Perjalanan perubahan ini bukan hanya medis saja, namun juga budaya, hukum, serta perubahan sosial. Non-pemerintah, pemerintah, serta institusi kesehatan wajib bekerja sama untuk menciptakan sebuah lingkungan di mana perempuan terlindungi dari praktik yang merugikan semua perempuan.
KesimpulanÂ
Praktik khitan perempuan merupakan sebuah praktik yang masih dilandasi oleh mitos-mitos yang salah serta perlu dibongkar melalui sebuah pemahaman yang lebih mendalam mengenai kesehatan dan budaya. Dalam pandangan medis sangat jelas bahwa khitan perempuan sangat membahayakan serta merugikan bagi seorang perempuan. Pada unsur budaya yang berlandaskan tradisi sebaiknya tidak dipertahankan keberadaannya. Demi menjaga hak asasi, kesehatan, serta kesejahteraan seorang perempuan khitan perempuan adalah sebuah praktik yang harus secepatnya diberhentikan melalui kolaborasi pemerintah, masyarakat, pemuka agama, serta kolaborasi terhadap organisasi internasional. Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H