Dosen Pengampu : Apollo, Prof. Dr, M. Si. Ak
NIM : 43221010128
Nama : Zakia Mizar
Kampus : Universitas Mercu Buana
Mahatma Gandhi adalah salah satu dari sekian banyak pemimpin India yang dikenal sebagai sosok perdamaian. Gandhi dikenal sebagai sosok yang memimpin rakyat India untuk melepaskan diri dari belenggu penjajahan Inggris dengan rasa damai. Sebagai pengikut agama Hindu, Gandhi menerapkan ajaran agamanya untuk menginspirasi dunia agar meninggalkan kekerasan dan membela hak asasi manusia dan kebebasan.
Gandhi lahir pada tanggal 2 Oktober 1869 di Orbandar, Gujarat. Dia adalah putra politisi senior Karamchand Gandhi dengan Putibai Gandhi, istri keempatnya. Gandhi tinggal di komunitas Hindu Bania di wilayah pesisir Gujarat. Pada Mei 1883, ketika Gandhi berusia 13 tahun, Gandhi bertunangan dan menikah dengan Kasturbai Makhanji yang berusia 14 tahun, menurut adat dan budaya. Ketika Gandhi berusia 15 tahun, putra pertamanya lahir, tetapi dia meninggal beberapa hari kemudian. Tak lama kemudian, ayah Gandhi juga meninggal. Bersama Kasturban, Gandhi memiliki 4 orang anak yaitu Harilal, Manilal, Ramdas dan Devdas. Gandhi bukanlah murid yang luar biasa. Gandhi hanya disebut-sebut sebagai mahasiswa yang fasih berbahasa Inggris dan pandai memimpin. Meskipun demikian, dengan kerja keras, Gandhi lulus ujian masuk dan mendaftar sebagai mahasiswa di Universitas Samaldas di Bhavnagar, Gujarat. Pada tahun 1888 Gandhi mendaftar di Fakultas Hukum University College London. Di sana ia belajar hukum India dan dilatih sebagai pengacara di Kuil Dalam. Saat tinggal di London, Gandhi berusaha memenuhi janji yang dia buat kepada ibunya sebagai seorang biksu untuk tidak makan daging, sehingga dia menahan kelaparan beberapa saat sebelum akhirnya menemukan restoran vegetarian. Setelah itu, Gandhi bergabung dengan Masyarakat Vegetarian. Di komunitas inilah Gandhi berhasil menarik banyak orang untuk mempelajari agama Budha dan Hindu. Pada tahun 1875 mereka mendirikan Theosophical Society dengan Gandhi sebagai pemimpin mereka. Dalam khotbahnya, Gandhi diminta membacakan Bhagavad Gita kepada para penyembah baru.
Pada tahun 1891, Gandhi kembali ke India setelah mendengar kabar kematian ibunya. Selain itu, upaya Gandhi untuk menegakkan hukum di Bombay juga tidak berjalan mulus, karena Gandhi adalah orang yang tidak pandai berbicara di depan umum. Dua tahun kemudian, Gandhi Gandhi mengembangkan karir dengan Dada Abdullah & Co. di Afrika Selatan.
Gandhi tinggal di Afrika Selatan selama 21 tahun. Di Afrika Selatan, Gandhi mulai menyempurnakan ilmu politik dan keterampilan kepemimpinan. Gandhi juga belajar toleransi. Gandhi saat itu adalah seorang pengacara yang firmanya dijalankan oleh seorang jutawan Muslim India. Meskipun Gandhi memiliki hak yang tidak sama untuk umat Hindu pada saat itu, Gandhi belajar untuk bersikap toleran demi bangsa. Juga, Gandhi mendapat banyak rasisme buruk di sana. Kehidupan di Afrika Selatan banyak mengajarkan Gandhi tentang diskriminasi. Gandhi percaya bahwa dia dapat membangun jembatan antara perwakilan dari sejarah dan agama yang berbeda. Dia memegang keyakinan ini sampai dia kembali ke India.
Di akhir tahun 1930, pemerintah Gandhi menarik dukungan politik ketika pemerintah raja muda menyatakan perang terhadap Jerman tanpa persetujuan pemerintah India. Pemerintah Gandhi meminta Inggris untuk memberikan kemerdekaan penuh kepada India. Tuntutan ini menyebabkan pemenjaraan Gandhi dan cendekiawan India lainnya. Pada saat yang sama, Liga Muslim, bersekutu dengan pemerintah Inggris, menuntut wilayah terpisah untuk umat Hindu. Pada Agustus 1947, Inggris membagi India untuk umat Hindu dan Pakistan untuk umat Islam. Sejak saat itu, Pakistan menginginkan kemerdekaan mutlak bagi mereka, tetapi Gandhi tidak setuju.
Di akhir tahun 1930, pemerintah Gandhi menarik dukungan politik ketika pemerintah raja muda menyatakan perang terhadap Jerman tanpa persetujuan pemerintah India. Pemerintah Gandhi meminta Inggris untuk memberikan kemerdekaan penuh kepada India. Tuntutan ini menyebabkan pemenjaraan Gandhi dan cendekiawan India lainnya. Pada saat yang sama, Liga Muslim, bersekutu dengan pemerintah Inggris, menuntut wilayah terpisah untuk umat Hindu. Pada Agustus 1947, Inggris membagi India untuk umat Hindu dan Pakistan untuk umat Islam. Sejak saat itu, Pakistan menginginkan kemerdekaan mutlak bagi mereka, tetapi Gandhi tidak setuju.
Selain kemerdekaan India, Gandhi banyak berperan dalam beberapa peristiwa penting dunia saat itu. Gandhi dikenal sebagai aktivis hak-hak perempuan, menentang pernikahan dini dan mengikutsertakan perempuan dalam kampanye pajak garam, yang memperkuat identitas perempuan India saat itu.
Selain sangat diakui sebagai pemimpin besar, Gandhi juga memiliki banyak musuh. Pada tanggal 30 Januari 1948, Nathuram Godse menembak dan membunuh Gandhi saat Gandhi sedang berdoa. Nathuram Godse adalah seorang nasionalis Hindu ekstrim yang tidak setuju dengan keputusan ekonomi Gandhi mengenai Pakistan. Kematian Gandhi mengumumkan beberapa perubahan positif dalam pemerintahan India; Salah satunya adalah penguatan pemerintah India. Nehru dan Patel yang saat itu aktif di pemerintahan menegaskan bahwa pelaku insiden rasial bukanlah umat Islam.
Menurut tradisi Hindu, Gandhi dikremasi di Rajghat di Delhi. Abu Gandhi tersebar di banyak tempat sebagai pengingat; Sangam di Allahabad, Sungai Ni di Uganda, Taman Pemakaman Memorial, Istana Aga Khan tempat Gandhi dipenjara dari tahun 1942 hingga 1944, dan Kuil Danau Persekutuan Realisasi Diri di Los Angeles.
Mahatma Gandhi menerima banyak penghargaan atas jasanya. Salah satu penghargaan yang paling diasosiasikan dengannya adalah nama Mahatma, artinya Jiwa Agung.
Mahatma Gandhi dikenal sebagai sosok yang sangat mengutamakan nilai-nilai kemanusiaan (humanisme) atau tanpa kekerasan, khususnya dalam melawan Inggris di abad ke-20. Mahatma Gandhi memperkenalkan empat ajaran yang digunakannya dalam melawan Inggris. Apa sajakah itu? Ahimsa Dilansir dari situs BBC, ahimsa dapat diartikan sebagai tidak membahayakan orang lain. Ahimsa merupakan salah satu prinsip religius yang lumrah ditemui dalam ajaran agama Buddha, Hindu serta Jainisme (salah satu aliran keagamaan di India Barat). Mahatma Gandhi tidak hanya menggunakan ahimsa dalam perlawanannya terhadap pemerintahan kolonial, tetapi juga dalam lingkup kejahatan sosial. Contohnya diskriminasi rasial. Baca juga: Gerakan Nasionalisme India Mengutip dari situs Mahatma Gandhi One Spot Complete Information, kata ahimsa berasal dari kata kerja dalam Bahasa Sansekerta, yakni root san yang berarti membunuh. Kata 'hims' dalam ahimsa berarti membunuh. Dalam kalimatnya diberikan awalan 'a' sebagai bentuk negasi. Maka a-himsa berarti tidak memiliki keinginan untuk membunuh. Ahimsa diartikan tidak membahayakan diri sendiri, orang lain dan seluruh makhluk hidup di bumi. Secara garis besar, ahimsa tidak mengajarkan kekerasan terhadap seluruh makhluk hidup. Karena merupakan bentuk perlindungan harga diri serta rasa hormat seseorang. Hartal Dilansir dari situs Hindustan Times, 30 Maret 1919 merupakan hari hartal atau pemogokan di seluruh India. Banyak daerah di India yang melakukan hartal atau pemogokan. Hartal merupakan cara yang ditempuh Mahatma Gandhi dalam melawan penjajahan Inggris di India. Hartal dilakukan dengan cara menutup toko serta para pekerjanya melakukan mogok massal. Dalam jurnal yang berjudul Pemikiran Mahatma Gandhi Tentang Nilai-Nilai Kemanusiaan (2014) karya Safina Lukman Hakim, dkk, hartal merupakan awalan dari gerakan perjuangan India selama 28 tahun melawan penjajahan Inggris. Walau hartal dipahami sebagai bentuk aksi mogok,
namun dalam penerapannya hartal dilakukan dengan berpuasa dan menjalankan kegiatan agama lainnya. Hasrat seksual dapat ditaklukkan melalui penolakan terhadap adanya pamrih yang selalu mengikuti perbuatan, untuk itulah ia bertekad menjalani prinsip bramkhacharya. Ketiadaan pamrih dapat dilakukan bila jiwa terikat pada prinsip Kebenaran Ilahiah. Inilah prinsip dari ajaran satyagraha, yaitu kepercayaan bahwa jiwa dapat diselamatkan dari kejahatan dunia, dan juga dapat memberikan pertolongan, sejauh jiwa itu senantiasa berada dalam pencariannya terhadap Tuhan melalui kebenaran dan hanya kebenaran. Swadeshi dapat diartikan dalam beberapa arti yang bermacam-macacm oleh kaum politik India itu sendiri.
Ada yang mengartikan sebagai suatu boikot tidak mau membeli barang-barang buatan Inggris, yakni sebagi suatu taktik pejuangan menyerang.
Ajaran ahimsa yang dianut oleh Gandhi menurut penulis merupakan bentuk representasi dari pengalaman ulang yang diterimanya dalam lingkungan keluarganya, karena sebagaimana yang telah diketahui bahwa Gandhi berasal dari keluarga yang religius yang menghargai nilai-nilai kemanusiaan dan rasa cinta kasih terhadap sesama.
Swadeshi atau Swadesi Mengutip dari situs The Metta Center for Nonviolence, swadeshi berasal dari Bahasa Sansekerta 'Swa' yang berarti diri sendiri dan 'Desh' yang berarti negara. Maka swadesh dapat diartikan sebagai negara sendiri. Mahatma Gandhi mempercayai jika swadesi merupakan kunci kemerdekaan India. Karena kendali Inggris atas India berakar dari kendali industri pribumi (masyarakat India). Swadesi diartikan sebagai menggunakan apa yang dihasilkan oleh negara sendiri atau bentuk cinta tanah air sendiri. Konsep swadeshi sangat erat kaitannya dengan semangat swaraj atau self-governance yang merupakan cita-cita seluruh rakyat India. Swadeshi juga merupakan gerakan memboikot produk asing, seperti hasil pangan, bahan baku dan lain sebagainya untuk kemudian mengajak masyarakat menggunakan produk lokal. Ajaran selanjutnya dari Gandhi adalah swadesi atau berusaha untuk mandiri dengan mencukupi kebutuhan diri sendiri. Ini tidak serta merta dilakukan begitu saja, namun harus dibangun sistem untuk menciptakan kekuatan baik pada diri maupun kepada rakyat. Bramkhacharya merupakan salah satu prinsip ajaran Gandhi yang terlihat tidak terlalu menonjol dibanding ajaran-ajarannya yang lain. Ajaran yang terakhir yaitu memusatkan diri pada pengendalian hawa nafsu (seksual), dimana dia beranggapan bahwa segala kejahatan di muka bumi ini dapat diredam apabila manusia dapat mengendalikan hawa nafsunya.Dengan beberapa ajaran di atas tersebut merupakan perjuangan Gandhi dalam memberantas kekerasan yang telah merenggut kebahagiaan manusia. Gandhi adalah pemimipin yang paling inspirasional pada awal abad 20. Advokasinya tentang aksi ketidakpatuhan warga serta tanpa kekerasan adalah cara yang paling efektif untuk mencapai perubahan sosial yang mempengaruhi pergerakan-pergerakan lain di dunia, seperti perjuanagan Marthin Luther King Jr. di Amerika Serikat yang terinspirasi oleh perjuangannya dalam menuntut persamaan hak dan penghapusan tindakan diskriminasi antara masyarakat kulit putih terhadap masyarakat kulit hitam.
Satyagraha Satyagraha dapat diartikan sebagai kekuatan-kebenaran. Satyagraha merupakan kekuatan yang dihasilkan melalui proses kepatuhan terhadap kebenaran. Banyak yang mengira jika satyagraha merupakan perilaku tanpa kekerasan. Namun, menurut Mahatma Gandhi, satyagraha merupakan hasil dari perilaku tanpa kekerasan. Dalam perlawanannya terhadap Inggris, Mahatma Gandhi menerapkan dua jenis satyagraha, yakni: Pembangkangan sipil Kata sipil yang digunakan dalam hal ini juga mencakup pengertian beradab serta kesopanan. Pembangkangan ini tidak dilakukan dengan menggunakan kekerasan fisik, walau pada akhirnya para penganut satyagraha harus menerima hukuman fisik dari kolonial. Non-kooperatif Artiya menolak kerja sama dengan pihak lawan serta menolak tunduk pada ketidakadilan. Contoh tindakannya boikot ekonomi, penolakan pajak serta pemogokan kerja.
Krismiaji (2005:4) mendefinisikan sistem informasi akuntansi sebagai sistem yang memproses data dan peristiwa untuk menghasilkan informasi yang berguna untuk perencanaan, pengendalian, dan manajemen bisnis.
George dan William (2006:3) menjelaskan bahwa sistem informasi akuntansi adalah kumpulan sumber daya, seperti manusia dan peralatan/perangkat yang dirancang untuk mengubah informasi keuangan dan informasi lainnya menjadi lebih dalam lagi
Perkembangan teknologi informasi akuntansi sebenarnya sudah berlangsung lama. Alasan utama penggunaan akuntansi berbasis teknologi adalah efisiensi, penghematan waktu dan biaya. Selain itu, peningkatan efisiensi dalam memperoleh laporan keuangan yang benar dan akurat juga disebabkan oleh meningkatnya penggunaan teknologi informasi dalam industri akuntansi. Dalam piramida organisasi dan bisnis, tugas dan fungsi akuntansi terletak pada tingkat operasional dan transaksional. Level ini memiliki karakteristik pekerjaan teknis standar, berulang, prosedural dan juga dapat membosankan. Kualitas inilah yang membuat kebutuhan akan teknologi informasi diperlukan untuk pengembangan industri akuntansi. Perkembangan terkini dalam teknologi informasi akuntansi memiliki dampak yang signifikan terhadap sistem informasi akuntansi (SIA) perusahaan. Dampak yang terlihat adalah pengolahan data telah berubah dari sistem manual menjadi sistem komputerisasi. Dengan demikian, pengendalian internal SIA juga berpengaruh terhadap peningkatan kuantitas dan kualitas informasi pelaporan keuangan. Pengembangan akuntansi SIA yang terkomputerisasi menghasilkan laporan keuangan yang memengaruhi praktik audit. Perubahan proses SIA mempengaruhi proses audit, karena audit merupakan industri yang menggunakan laporan keuangan (produk akuntansi) sebagai targetnya. Sehingga pengembangan TI juga menghasilkan perangkat lunak yang memungkinkan proses pengujian. Di masa depan, akuntan akan menjadi profesi yang berhubungan dengan IT. Perkembangan SIA dan proses audit sebagai hasil perkembangan TI dan perkembangan akuntansi menciptakan peluang bagi para akuntan. Kesempatan ini dapat dimanfaatkan oleh para akuntan yang memiliki pengetahuan yang cukup tentang SIA dan audit komputer. Di sisi lain, seorang akuntan yang tidak memiliki pengetahuan yang memadai tentang SIA dan audit terkomputerisasi akan terpinggirkan karena tidak dapat memberikan layanan yang dibutuhkan klien.
Pengaruh teknologi informasi terhadap sistem informasi akuntansi
Perkembangan teknologi informasi mempengaruhi perkembangan sistem informasi akuntansi (SIA). Perkembangan teknologi informasi mempengaruhi perkembangan sistem informasi akuntansi dalam hal pengolahan data, pengendalian internal perusahaan, peningkatan kuantitas dan kualitas informasi pelaporan keuangan, dll. Komponen Sistem Informasi Akuntansi.
• A Orang yang menggunakan sistem dan melakukan berbagai fungsi.
• B Prosedur, baik manual maupun otomatis, terkait dengan pengumpulan, pemprosesan, dan penyimpanan informasi tentang aktivitas organisasi.
• C Informasi tentang proses bisnis organisasi.
• D. Perangkat lunak pengolah atau yang dipakai untuk data organisasi.
• E. Infrastruktur Teknologi informasi, seperti komputer, perangkat komunikasi jaringan dan peralatan pendukung lainnya
Dasar Proses dan Transaksi Bisnis dalam SIA Adalah Sebagai Berikut
Transaksi bisnis terbagi dalam beberapa tipe proses atau siklus bisnis, yaitu:
1. Kontrol Pendapatan. Semua transaksi bisnis dalam proses ini terdiri dari penjualan harian, pendapatan penjualan dan transaksi lainnya yang berhubungan dengan arus kas.
2. Kontrol Pengeluaran. Semua transaksi dalam proses ini terdiri dari pembelian, retur pembelian, pengeluaran dan transaksi lainnya yang terkait dengan pelepasan arus kas. Juga pembayaran gaji dan perolehan aset tetap termasuk dalam kategori proses ini.
3. Kontrol Konversi. Terdiri dari biaya-biaya yang terkait dengan perolehan bahan baku dan barang dalam proses.
4. Kontrol Administratif. Termasuk semua transaksi saham:
Investasi, obligasi dan sejenisnya. Semua proses bisnis ini mengarah pada sistem, proses, dan buku besar. Buku besar membuat laporan keuangan internal dan eksternal. Contoh laporan keuangan internal adalah laporan umur piutang dan status persediaan di gudang. Laporan keuangan eksternal adalah contoh laporan neraca, laba rugi, dan arus kas.
Contoh Sistem Informasi Akuntansi
Contoh aplikasi sistem informasi berbasis cloud di Indonesia adalah Mekari Jurnal.
Sistem informasi akuntansi online Jurnal Mekari dapat memfasilitasi dan meningkatkan operasional akuntansi dan bisnis perusahaan. Majalah ini dilengkapi dengan beberapa fungsi bawaan seperti: pembuatan laporan keuangan, pembuatan faktur otomatis, pemantauan arus kas, dan program inventaris untuk mengelola inventaris produk. Kualitas keselamatan terjamin dan memiliki standar yang diakui.
Unsur-unsur Sistem Informasi Akuntansi Unsur-unsur dalam sistem informasi akuntansi terdiri dari :
1. Manusia
 2. Peralatan
 3. Buku dan Catatan
4. Formulir
5. Kegiatan dan Prosedur
6. Laporan atau Pernyataan
Fungsi Sistem Informasi Akuntansi
Dalam menghasilkan informasi yang dibutuhkan oleh para pengambil keputusan, sistem informasi akuntansi harus menjalankan tugas atau fungsi yang dijelaskan oleh Krismiaji (2005:).112), sebagai berikut:
a. Mengumpulkan transaksi dan data lain dan memasukkannya ke dalam sistem.
b. Memproses data transaksi
c. Menyimpan data untuk keperluan di masa mendatang.
d. Menghasilkan informasi yang diperlukan dengan memproduksi laporan6, atau memungkinkan para pemakai untuk melihat sendiri data yang tersimpan di komputer.
 e. Menyimpan seluruh proses sedemikian rupa sehingga informasi yang dihasilkan akurat dan dapat dipercaya
Tujuan Sistem Informasi Akuntansi
Sistem yang dirancang dan ditetapkan dalam suatu usaha perusahaan secara umum bertujuan untuk menangani sesuatu yang berulang kali atau secara rutin terjadi. 18 Beberapa tujuan dari sistem informasi akuntansi juga dikemukakan oleh La Midjan dan Azhar (2005 : 37), diantaranya :
1. Untuk meningkatkan kualitas informasi.
2. Untuk meningkatkan kualitas internal cek atau sistem pengendalian internal.
3. Untuk dapat menekan biaya-biaya tata usaha.
Pengaruh SIA pada kontrol faktur
Kemajuan dalam akuntansi, di mana SIA terkomputerisasi dibuat untuk pelaporan keuangan, memengaruhi praktik audit. Perkembangan IT juga mempengaruhi perkembangan proses pemeriksaan. Menurut Arens, ada tiga jenis audit dalam audit komputer: audit di sekitar komputer, audit oleh komputer, dan audit di komputer. Audit di seluruh komputer memeriksa pengoperasian sistem informasi komputer tanpa menggunakan kemampuan perangkat keras itu sendiri. Pemrosesan di komputer dianggap benar, apa yang ada di komputer dianggap sebagai "kotak hitam", jadi revisi hanya dilakukan di luar kotak. Pendekatan ini berfokus pada pendapatan dan kinerja. Jika kontrol output mengembalikan hasil input yang benar ke sistem pemrosesan, fungsi pemrosesan peristiwa dianggap benar. Salah satu bidang akuntansi yang sangat dipengaruhi oleh perkembangan TI adalah SIA.
pengembangan TI
Perkembangan IT tidak hanya mempengaruhi dunia bisnis, tetapi juga bidang lain seperti perawatan kesehatan, pendidikan, manajemen dan lain-lain. Perkembangan teknologi informasi juga berdampak signifikan terhadap perkembangan akuntansi yang penyelenggaraannya tidak lepas dari teknologi informasi. Semakin canggih TI, semakin besar pengaruhnya terhadap akuntansi. Perkembangan teknologi informasi khususnya di era informasi memberikan dampak yang signifikan terhadap sistem informasi akuntansi (SIA) suatu organisasi. Efek yang nyata adalah pengolahan informasi yang berubah dari sistem manual menjadi sistem komputer. Evolusi penagihan SIA. Penyusunan laporan keuangan yang terkomputerisasi berdampak pada praktik audit.
DAFTAR PUSTAKA / CITASI :
Lestari, K. C., & Amri, A. M. (2020). Sistem Informasi Akuntansi. Sleman: Deepublish.
Mahatmyo, A. (2014). Sistem Informasi Akuntansi Suatu Pengantar. Yogyakarta: Deepublish.
Ranatariza, M. M., & Noor, M. A. (2013). Sistem Informasi Akuntansi Pada Apliaksi Administasi Bisnis. Malang: UB Press.
Zamzami, F., Nusa, N. D., & Faiz, I. A. (2021). Sistem Informasi Akuntansi. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H