Satu hal lagi untuk mempunyai keluarga harmonis maka sebelum kita akan melamar/di lamar, pastikanlah kamu mencintai pasanganmu itu. Sebagaimana kita ketahui dunia mengalami dinamika ekonomi yang pesat karenanya sistem tersebut carry over kedalam orientasi pernikahan, dengan tidak terasa uang telah menjadi syarat pernikahan dan hal itu pula telah menjadi aksioma.
Mengapa di era pandemi ini angka perceraian, KDRT semakin tinggi? Jawabannya karena banyak yang tidak tau bahwa indikator rumah tangga harmonis selanjutnya yakni saling mencintai, aku mau menikah denganmu bukan karena harta, karena harta akan habis, bukan karena rupa karena kita akan tua, tapi karena cinta, karena hakikat pernikahan menurut semar filosofi wayang "menikah itu karena kita telah mengetahui kekurangan masing masing, bukan mengetahui kelebihan masing masing".
Tulang  rusuk akan kembali bukan karena uang atau rupa melainkan karena takdir. Semoga yang sedang mencari segera dipertemukan dan yang sudah dipertemukan semoga dapat mempertahankan. Demikianlah tulisan singkat dari saya, semoga bisa menjadi ibrah untuk pembaca yang sudah berkeluarga dan terutama untuk yang akan berkeluarga, mungkin tulisan ini sedikit membuka wawasan mengenai indikator keluarga harmonis, bahwa itu harus sudah di bangun dari jauh sebelum berkeluarga.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H