Mohon tunggu...
Zakiah Bestari
Zakiah Bestari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Mulawarman

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Menyelamatkan Marwah Bahasa Indonesia Melalui Etika Berbahasa di Era Digital

30 November 2024   21:40 Diperbarui: 30 November 2024   22:18 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

Kritik dan koreksi yang santun terhadap kesalahan berbahasa sangat perlu dibudidayakan sebagai bentuk kepedulian bersama. Kemudian terdapat tantangan lanjutan yang semakin kompleks dan juga tak kalah genting dalam era digital adalah munculnya dari buatan (AI) yang semakinberkembang.

Teknologi AI seperti Chat GPT, Google Translate, dan berbagai asisten virtual lainnya telah mengubah cara orang berinteraksi dengan bahasa. Meski memberikan kemudahan, penggunaan AI yang tidak bijaksana justru dapat mengancam keaslian dan ketepatan penggunaan Bahasa Indonesia.

Salah satu dampak negatif dari ketergantungan berlebihan pada teknologi terjemahan adalah munculnya struktur kalimat yang kaku dan tidak alami. Banyak pengguna yang langsung menggunakan hasil terjemahan mesin tanpa melakukan penyuntingan atau penyesuaian dengan konteks budaya Indonesia.

Akibatnya, terjadi degradasi kualitas bahasa yang digunakan, terutama dalam konteks formal sepertidokumen resmi, karya ilmiah, atau komunikasi bisnis. Kemudian dari aspek psikologis yaitu penggunaan bahasa di media sosial juga harus mendapatkan perhatian yang lebih serius. Fenomena "cyberbullying" dan ujaran kebencian seringkali muncul karena penggunaan bahasa yang tidak bertanggung jawab.

Etika berbahasa di era digital harus mencakup kesadaran akan dampak psikologis daripilihan kata dan cara penyampaian pesan.

Untuk menghadapi tantangan-tantangan lanjutan tersebut, terdapat beberapa langkah strategis tambahan yang perlu dipertimbangkan:

1. Pengembangan Aplikasi Pendukung

Perlu dikembangkan aplikasi atau plugin yang dapat membantu penggunamenggunakan Bahasa Indonesia dengan lebih baik di platform digital.

Misalnya,pengembangan keyboard pintar yang memberikan saran penggunaan kata baku,atau aplikasi pemeriksa tata bahasa yang sensitif terhadap konteks digital.

2. Sertifikasi Kompetensi Berbahasa Digital

Lembaga pendidikan dan profesional dapat mempertimbangkan pemberian sertifikasi khusus untuk kompetensi berbahasa di era digital.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun