Akhir-akhir ini, Indonesia mendapatkan kabar bahwa akan mengalami kondisi cuaca atau suhu panas yang lebih dari biasanya. Hal ini dikarenakan terjadinya sebuah pergerakan secara semu dari matahari dan memang menjadi suatu hal yang biasa terjadi pada siklus gerak matahari pada setiap tahun. Kabar ini disebarkan dan diberitakan langsung oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melalui siaran pers yang telah diterbitkan.Â
Suhu cuaca yang meningkat lebih dari biasanya ini akan dialami oleh beberapa kawasan Asia, khususnya Asia Tenggara. Dalam kawasan Asia Tenggara, Indonesia menjadi salah satu negara bagian wilayah tersebut. BMKG mengonfirmasi bahwa kabar ini merupakan suatu periode suhu yang jarang terjadi dan melebihi batas dalam ukuran statistic gelombang panas. Selain dikarenakan adanya pergerakan semu matahari, banyak pakar cuaca yang juga berpendapat bahwa hal ini juga dapat terjadi karena adanya pemanasan global yang juga melonjak.Â
Namun, jika dilihat dari periode pergantian musim, Indonesia seharusnya tidak menjadi salah satu negara yang mengalami peningkatan suhu cuaca panas. Hal ini dikarenakan, Indonesia sedang mengalami pergantian musim dari penghujan menuju musim kemarau. Meskipun demikian, tetap saja Indonesia juga merasakan adanya peningkatan suhu cuaca yang tidak seperti biasanya.Â
Dikarenakan suhu cuaca yang terus meningkat, pastinya akan membawa banyak dampak, terlebih lagi membawa dampak negative. Suhu panas yang seperti ini bisa saja menyerang sistem kekebalan imun seseorang yang bisa mengakibatkan banyak penyakit dengan berbagai gejala. Penyakit-penyakit ini dapat berupa sebagai berikut, yaitu:Â
a. Dehidrasi, yaitu kondisi dimana seseorang mengalami kekurangan cairan akibat cairan yang masuk tidak seimbang dengan kegiatan dan juga kondisi cuaca. Dehidrasi akan mengakibatkan seseorang menjadi kehilangan konsentrasi dan selalu merasa haus karena kurangnya cairan bagi tubuhnya.Â
b. Sakit kepala, yaitu kondisi kepala yang mengalami sakit akibat panas matahari yang langsung mengenai kepala secara berlebihan ketika sedang diluar ruangan.Â
c. Gangguan mulut, yaitu gangguan yang terjadi pada mulut seperti sariawan, panas dalam, dan radang tenggorokan. Kondisi bisa saja terjadi akibat pola makan, asupan cairan serta cuaca yang tidak stabil.Â
d. Kulit terbakar, yaitu kondisi dimana kulit terasa terbakar bahkan melepuh karena paparan sinar matahari yang berlebih.Â
e. Demam, yaitu kondisi tubuh seseorang mengalami rasa panas atau suhu panas yang melebihi batas wajar. Normalnya, suhu tubuh manusia berkisar 35-37 derajat celcius.
Penyakit-penyakit tersebut bukanlah suatu hal yang bisa dianggap sepele terlebih lagi jika diakibatkan peningkatan suhu cuaca panas, maka dari itu untuk mengatasi suhu panas ini, ada beberapa hal yang dapat diterapkan, yaitu sebagai berikut:Â
a. Penuhi asupan cairan, hal ini menjadi salah satu upaya yang harus dilakukan agar tubuh tetap mendapatkan asupan cairan yang stabil dalam cuaca yang panas. Pastikan asupan cairan didapatkan dari air mineral bukan dari minuman yang terdapat kandungan alcohol, kafein serta gula yang berlebihan.Â
b. Perbanyak kegiatan dalam ruangan, upaya ini juga harus dilakukan agar tubuh tidak mengalami kontak langsung dengan paparan sinar matahari khusunya pada kulit.Â
c. Perhatikan pola atau gaya hidup, dengan memperhatikan gaya hidup nyatanya bisa menjadi salah satu upaya dalam mengatasi cuaca panas. Gaya hidup ini dapat berupa pola makan yang sesuai dengan kebutuhan gizi, pola tidur yang tidak berantakan, serta kegiatan sehari-hari yang semuanya harus seimbang.Â
d. Memakai pakaian yang nyaman, pastikan dalam berkegiatan sehari-hari gunakan pakaian yang membuat nyaman pada tubuh. Hal ini bertujuan agar mengurangi rasa panas yang ada dan menghindari rasa sesak akibat sirkulasi udara pada tubuh yang baik.Â
e. Lakukan olahraga ringan, upaya ini bermaksud agar tubuh tidak mengeluarkan kadar keringat secara berlebihan dan mengurangi asupan cairan yang ada.Â
f. Gunakan energy listrik sesuai kebutuhan, upaya ini dapat dilakukan untuk tidak menambah cuaca dalam ruangan semakin panas dan pengap. Sehingga, matikan alat-alat yang menggunakan energy listrik ketika sudah tidak digunakan.Â
g. Gunakan sunscreen diluar ruangan, sunscreen merupakan produk perwatan kulit yang dapat melindungi kulit dari paparan sinar UV yang dapat merusak kulit. Sunscreen dapat diaplikasikan pada bagian kulit seperti wajah dan bagian tubuh lainnya yang terkena paparan sinar matahari secara langsung.
h. Mamakai topi, kaus kaki, dan sarung tangan, dalam mengatasi suhu panas ada baiknya mempersiapkan kebutuhan tambahan khususnya dalam melindungi kulit. Pastikan ketika keluar dari ruangan, gunakan perlengkapan yang tidak membuat kulit terpapar langsung dari matahari.Â
Upaya-upaya tersebut dapat dilakukan dalam mengatasi cuaca panas yang tengah melanda. Karena suhu panas yang ditimbulkan dari paparan matahari bisa membawa dampak bagi kesehatan tubuh dan juga kulit manusia. Jika kondisi tubuh sudah mengalami gangguan atau gejala sakit, pastinya terdapat tanda-tanda yang bisa disadari dengan sengaja ataupun tidak sengaja.Â
Gejala-gejala itu bisa berupa rasa yang tidak nyaman pada tenggorokan, kondisi kulit yang terlihat kering dan kasar, warna kulit yang pucat dan lain dari biasanya, adanya rasa pusing serta mual yang berlebihan, perasaan detak jantung yang begitu cepat, dan juga turunnya minat untuk makan dan melakukan aktivitas karena kondisi tubuh lelah dan pegal.Â
Ada baiknya selalu menerapkan perilaku mencegah daripada mengobati agar sistem kekebalan imun tubuh dapat selalu stabil. Dengan begitu, segala aktivitas pun dapat berjalan dengan efektif dan tidak menularkan berbagai penyakit ke orang lain. Gaya hidup pun akan lebih teratur dan terjaga, sehingga kondisi kesehatan tubuh akan selalu stabil dalam kondisi apapun. Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H