Mohon tunggu...
Zakia Amalia
Zakia Amalia Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

saya memiliki hobi membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pluralisme

13 November 2022   13:40 Diperbarui: 13 November 2022   14:04 279
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS


pluralisme berasal dari dua kata plural yang memiliki arti beragam dan isme yang memiliki arti paham. Dari dua kata tersebut menjadikan istilah pluralisme memiliki arti paham atas keberagaman. Dalam kamus besar bahasa Indonesia atau KBBI, pluralisme memiliki arti sebagai keadaan masyarakat yang majemuk (bersangkutan dengan sistem sosial dan politiknya). Selain itu pluralisme juga berasal dari kata dasar plural yang berarti jamak atau lebih dari satu.

Sedangkan menurut Webster's Revised Unabridged Dictionary, pluralisme meliputi dua bentuk yaitu hasil atau keadaan menjadi plural dan keadaan seorang pluralis, yang memiliki lebih dari satu keyakinan.

Secara umum pluralisme adalah sebuah pemahaman untuk menghargai adanya perbedaan di tengah kehidupan masyarakat sekaligus mengizinkan suatu kelompok berbeda untuk menjaga budaya sebagai bentuk ciri khas mereka.

Pluralisme juga bisa diartikan sebagai kesediaan menerima keberagaman untuk hidup toleran pada tatanan masyarakat yang memiliki banyak perbedaan. Mulai dari suku, golongan, agama, adat hingga pandangan hidup.

Indonesia terdiri dari banyak suku, ras, budaya, agama dan sebagainya. Banyaknya perbedaan dan keberagaman atau pluralitas di Indonesia, maka ada semboyan Bhineka Tunggal Ika.

Semboyan ini menggambarkan adanya keberagaman dan perbedaan di Indonesia, tetapi masyarakatnya tetap menjadi satu. Tapi, Anda mungkin belum terlalu paham lebih rinci mengenai pluralisme, macam-macamnya, dampaknya hingga perilaku pluralisme.
Macam-macam Pluralisme

Jenis-jenis pluralisme terbagi menjadi beberapa macam, antara lain:

1. Pluralisme Budaya

Pluralisme budaya adalah kondisi budaya yang majemuk, yang mana istilah ini digunakan untuk menggambarkan penerimaan budaya alternatif. Maksudnya, orang-orang hidup bersama dengan saling toleransi terhadap budaya orang lain yang berbeda-beda agar tercapai pluralitas.

Karena, sering sekali keberagaman budaya ini menyebabkan konflik. Hal ini disebabkan oleh munculnya persaingan, sikap egosentrisme dan primordialisme yang mengklaim bahwa kebudayaan mereka paling terbaik dibandingkan budaya lain.

2. Pluralisme Agama

Pluralisme agama adalah sebuah konsep yang memiliki makna luas, berkaitan dengan penerimaan terhadap agama yang berbeda dan digunakan dalam cara yang berbeda-beda.

Pluralitas agama ini mengingatkan bahwa semua keyakinan itu sama, karena kebenaran setiap agama adalah relatif. Karena itu, setiap umat beragama tak boleh mengklaim bahwa keyakinan yang dianutnya paling benar dan lainnya salah.

Selain itu, keberagaman agama dalam masyarakat ini menjadikan hidup lebih berwarna. Keberagaman ini juga bisa diimbangi dengan sikap toleransi. Tanpa sikap toleransi, keberagaman agama ini bisa mengakibatkan perpecahan maupun konflik dalam masyarakat.

Seperti yang kita tahu, di Indonesia ada 6 agama yang diakui oleh pemerintah, yakni islam, Kristen, katolik, hindu, budha dan konghucu. Setiap warga negara Indonesia berhak memeluk salah satu dari keenam agama tersebut.

3. Pluralisme Sosial

Pluralisme sosial adalah sebuah paham yang menerima keberagaman berupa sikap saling menghormati dalam interaksi sosial yang terjadi antar individu atau kelompok pada sebuah tatanan sosial.

Dalam kehidupan bersosial, pluralisme akan tercapai bila masyarakat saling hidup berdampingan dan menunjukkan sikap menghargai maupun menghormati dengan orang lainnya.

4. Pluralisme Ilmu Pengetahuan

Pluralisme ilmu pengetahuan adalah keanekaragaman ilmu yang menjadi faktor utama pertumbuhan ilmu pengetahuan. Banyaknya teori yang bermunculan, tapi belum bisa dibuktikan kebenarannya ini merupakan bentuk kebebasan berpikir ilmiah sehingga bisa disimpulkan bahwa ekonomi sosial termasuk bagian dari pluralisme ilmu pengetahuan.

Adanya pluralitas ilmu pengetahuan ini bisa memperlihatkan hak individu dalam mengambil keputusan atas suatu kebenaran yang bersifat menyeluruh atau universal bagi setiap individu.

5. Pluralisme Media

Pluralisme media adalah keberagaman teknologi untuk membantu orang-orang komunikasi, baik dalam jarak jauh maupun jarak dekat. Karena, media salah satu sarana penyampaian informasi dan diakui keberadaannya. Ada pula beragam media yang bisa digunakan untuk menyampaikan pendapat.

Adapun dampak positif dan negatif Pluralisme sebagai berikut:

*Dampak Positif Pluralisme

1. Memahami Perbedaan

Dengan adanya pluralisme, masyarakat akan paham jika mereka hidup berdampingan dengan kelompok lain yang memiliki keberagaman antara satu dengan yang lain. Ketika masyarakat memahami keragaman yang ada maka kehidupan pun bisa berjalan dengan nyaman.
Meningkatkan Pendapatan Negara
Kok bisa ya pluralisme meningkatkan pendapatan negara? Jadi gini guys, adanya pluralitas dan masyarakat yang saling menghargai serta menghormati, akan membantu meningkatkan pendapatan negara. 

Masyarakat yang berbeda-beda itu akan memanfaat pluralitas ini sebagai sumber pendapatan, misal dengan mengembangkan industri pariwisata daerah agar pengunjung domestik bisa semakin mengenal budaya lain. Makanya tadi gue sempat bilang kalau kita seharusnya bangga nih punya kekayaan budaya yang sangat banyak. 

2. Masyarakat Lebih Modern
Jika setiap orang memahami adanya keberagaman atau pluralitas, sikap ini akan membentuk masyarakat yang lebih modern maupun berpikir lebih maju.

3. Meningkatkan Daya Tarik Turis
Pluralitas atau keberagaman budaya, suku dan ras yang ada di Indonesia bisa menjadi salah satu daya tarik turis untuk berwisata. Keberagaman ini juga bisa menjadi ciri khas suatu wilayah yang akan dikenal oleh wisatawan asing. Wisatawan asing pun juga akan merasa aman dan nyaman ketika mereka mengunjungi Indonesia ketika masyarakat Indonesia mampu menerima keberagaman dan mengembangkannya menjadi salah satu daya tarik wisata.

*Dampak negatif Pluralisme

1. Menimbulkan persaingan

Persaingan adalah suatu proses sosial ketika ada dua pihak atau lebih saling berlomba dan berbuat sesuatu untuk mencapai tujuan atau kemenangan. Persaingan bisa terjadi bila ada beberapa pihak yang menginginkan sesuatu supaya menjadi pusat perhatian umum.

Karena ada keberagaman suku, ras, agama dan budaya di Indonesia, hal ini bisa menimbulkan persaingan di tengah masyarakat. Mereka mungkin berlomba-lomba dan mengklaim budaya maupun keyakinannya paling benar supaya menjadi panutan maupun pusat perhatian.

Akibatnya, kondisi ini bisa menimbulkan perpecahan atau pertikaian karena toleransi orang-orang yang kurang terhadap perbedaan ras, suku, budaya dan agama.

2. Menimbulkan rasa egois

Egois adalah sifat selalu memprioritaskan keinginan dan kebutuhan sendiri di atas kebutuhan dan keinginan orang lain. Karena rasa ingin menang atau menjadi pusat perhatian umum di tengah keberagaman, hal ini bisa menimbulkan rasa egois untuk mementingkan diri sendiri.

3. Menimbulkan gesekan sosial

Gesekan sosial bisa dikatakan sebagai pertikaian yang muncul akibat konflik mengenai pluralitas yang ada, baik pluralitas agama, budaya, sosial dan lainnya. Orang dengan keyakinan atau kebudayaan yang berbeda dengan lainnya tidak bisa saling toleransi sehingga sulit untuk bersatu.

4. Menimbulkan sikap individualisme

Individualisme adalah satu filsafat yang memiliki pandangan moral, politik atau sosial yang menekankan kemerdekaan manusia serta kepentingan bertanggung jawab dan kebebasan sendiri. Orang yang individualis akan melanjutkan pencapaian dan kehendak pribadi. Mereka cenderung menentang intervensi dari masyarakat, negara dan setiap badan atau kelompok atas pilihan pribadinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun