Dengan pembekalan literatur dan pendidikan, negara dapat menjalin hubungan diplomasi budaya dengan negara lain tanpa takut terkikisnya budaya Indonesia. Diplomasi budaya dapat dikembangkan terutama bagi kita sebagai masyarakat modern di era digital. Diplomasi budaya dapat dilakukan dengan memperkenalkan budaya pada masyarakat luar melalui media massa. Karena dengan media massa, kita dapat mempublikasikan artikel tentang kebudayaan Indonesia. Dengan ini diharap dapat memperkuat kebudayaan Indonesia selain pada masyarakat lokal, tetapi juga memperkenalkannya pada masyarakat luar.
Kesimpulan yang dapat diambil dari pemaparan diatas adalah, di era yang serba digital ini, sebagai mahasiswa yang belajar filsafat ilmu, kita harus lebih waspada dan kritis dalam menyaring informasi. Terutama di era digital informasi tersebar luas tanpa batas yang menyebabkan budaya luar gampang masuk ke Indonesia.
Terlebih lagi ketika negara menjalin hubungan dengan negara lain melalui hubungan internasional yang dapat mempengaruhi masuknya budaya asing ke indonesia. Sebagai generasi muda bangsa, kita diharapkan dapat memetakan kebudayaan asing yang baik dan dapat diterima dengan yang buruk dan tidak dapat diterima. Hal ini diharap dapat mempertahankan kebudayaan asli yang ada di indonesia. Dengan mempelajari filsafat ilmu, diharapkan dapat memberikan pemahaman terkait interpretasi kebudayaan asing dengan indonesia. Selain itu, kita diharapkan dapat berpikir rasional agar tidak mudah terjerumus pada situasi yang buruk.
Adib, Mohammad. 2010. “Filsafat Ilmu Ontologi, Epistemologi, Aksiologi, dan Logika Ilmu Pengetahuan, Edisi ke 2, Cetakan I.” Yogyakarta: Pustaka Pelajar xxv.
-Zakhia Antasari C, Mahasiswa Hubungan Internasional Universitas Airlangga
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H