Mohon tunggu...
Zakharias Lusi Ujan
Zakharias Lusi Ujan Mohon Tunggu... Lainnya - DUC IN ALTUM

Ny toerana dia Mangina fa Misy Tompony

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pendidikan, Perluasan Makna Pendidikan dan Pedagogi

27 Juli 2020   13:51 Diperbarui: 27 Juli 2020   14:00 371
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Relasi fungsional edukatif  yang terbangun itu seharusnya mempunyai nilai tambah bagi "yang dididik"; dalam artian mereka harus diperkaya dengan pengetahuan, kebajikan dan nilai-nilai etis-moral.

Fungsi edukatif Pendidik itu terlihat kompleks. Hal itu dikarenakan oleh sejumlah alasan. Umpanya dari pendidik itu sendiri, antara lain: kondisi dan suasana pendidikan, latar belakang pendidikan, pedagogi dan teknik keterlibatan dan partisipanya, harapan-harapanya, dan juga kerumitan fungsi edukatif pendidik itu berhubungan dengan "orang / anak (di) didik", seperti perkembangan pribadi dan kepribadiannya, harapan dan kesibukan, tingkalaku dan reaksinya terhadap pengaruh lingkungan.

Disamping itu ada kaitan permasalahan dengan jadwal atau roster jam belajar-mengajar. Faktor-faktor itu membuat terjadinya kompleksitas permasalahan dan pemahaman bagi seorang pendidik. Jadi hal itu akan sangat membantu kalau itu dibuat analisa refleksif untuk membantu pemahamannya. 

Ungkapan kedua yang harus dicermati adalah Pedagogi. Pada prinsipnya, dari sekolah dasar sampai pada perguruan tinggi dan universitas masih ada  pedagogi yang terkandung dalam teknik, cara partisipasi dan keterlibatan seorang dosen atau professor dalam sistem belajar mengajar, meskipun ada pendapat yang beranggapan bahwa pedagogi itu hanya ada dalam diri para pendidik di tingkat dasar, menengah dan atas. Kalau di tingkat perguruan tinggi atau universitas tidak lagi diperlukan. Yang jelas hanyalah pola belajar mengajar biasa yang dikenal umum.

Kelihatan sikap dan semangat reduktrisnya. Namun amatlah penting kalau dibuat sejenis angket atau pertanyaan biasa mengenai teknik partisipasi dan keterlibatan seorang dosen atau professor dalam sistem belajar mengajar menyangkut "pedagoginya". 

Maka akan kelihatan bahwa di setiap tindakan dosen atau professor untuk terlibat dan partisipasi (intervensi) ada pedagoginya walau terkadang tidak disadari dan kurang diartikulasikan.

Demikian juga bagi pihak lain. Orangtua, umpamanya, mempunyai pedagogi untuk anak-anaknya; Animator atau fasilitator juga mempunyai pedagogi; Konsultan atau psikolog juga mempunyai pedagogi terhadap klienya. 

Dan juga bagi para dokter atau perawat. Jadi kalau dicermati maka ada perluasan pedagogi dan makna  yang terkandung di dalamnya.

Namun bisa dikatakan bahwa pedagogi setiap pemangku tugas dan spesifikasi pelayanan itu kurang diperhatikan dan disadari seperlunya oleh pihak-pihak terkait. Umumnya orang merasa aman dan nyaman pada satu "cara bertindak / berbuat" dan kalau itu baik dan tidak dipersoalkan.

Pedagogi seorang pendidik adalah caranya berelasi; cara dia berkontak dengan yang dididik. Dan itu meliputi visinya tentang dunia, nilai-nilai yang dianutinya, strategi-strateginya, dan alat-alat bantu dalam pelaksanaan tugasnya. Pedagogi dianggap sebagai mahkota pekerjaannya dan sumber inspirasi dan perspektif bagi tugas pelayanannya.

Pedagogi seorang pendidik itu implisit. Memang itu ada tetapi tidak diidentifikasikan dan bahkan tidak dikenal oleh anak/orang yang (di) didik. Dia boleh diamati sejauh melalui condisi, tuntutan, praksis keterlibatan dan tingkahlaku seorang pendidik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun