Mohon tunggu...
Sancaka
Sancaka Mohon Tunggu... Guru - Kemerdekaan berfikir tanpa batasan dogma

Menjaga kewarasan berfikir

Selanjutnya

Tutup

Diary

Selalu Salah

15 Juni 2023   05:21 Diperbarui: 15 Juni 2023   06:09 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Pada akhirnya,kesendirian dan kesepian  dalam rasa sakit tak terperi,mesti ku terima dan ku jalani..Namun,sampai kapanpun rasa sayang dan cintaku terhadapmu tidak akan berubah.kamu tetap satu2 nya yang terbaik buatku.Satu2 nya wanita yang ku puja dan ku inginkan.Bersimpuh memohon ampunan di ujung kakimu,atas selembar nyawaku pun rasa nya sudah tak berati buatmu..

Hukuman mu terlalu berat untuk ku jalani.Satu2 nya hal yang tak mampu dan paling ku takuti di dunia ini adalah hidup tanpa mu.Dan ini yang sekarang mesti ku terima dan jalani.Aku hanya bisa pasrah menerima keinginanmu.Dan aku sangat yakin,raga dan jiwaku tak akan mampu bertahan lama menjalani kehidupan ini tanpa bersamamu.Dan jika sampai pada titik dan detik terakhir dari cerita kehidupanmu nanti,di hembusan nafas terakhirku,aku akan tersenyum bahagia,karena sang takdir sudah membuktikan kalau aku tak seburuk yang dirimu pikirkan.Biarlah waktu yang membuktikan hal itu,bahwa aku tak pernah sedikitpun mengkhianati kepercayaan yang kamu berikan,bahwa aku tak ingin mengambil keuntungan apapun dari kedekatan kita,selain kasih sayang.Aku tak pernah ingin melukai,apalagi menghancurkan dirimu...

Apapun yang sudah dan pernah terjadi,aku tak punya dan menyimpan rasa marah sedikitpun terhadapmu.Semua sikapmu,perkataanmu terhadapku aku terima ,..semua itu karena kesalahanku sendiri..aku emang layak mendapatkan semua itu.Siapalah aku ini,...yang tak punya kemampuan sedikitpun untuk melaksankan tugas dan kewajibanku. Hanya bisa berbuat salah..dan salah....

Maaf...maaf..dan maaf...hanya itu yg bisa ku katakan...buatku cerita kita tak pernah usai,apapun sikapmu kuhargai itu...biarlah aku dalam kegilaanku mencintaimu,kusambut sang maut demi kesucian cintaku dengan senyuman,semoga secepat nya menghampiri...

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun