Mohon tunggu...
Sancaka
Sancaka Mohon Tunggu... Guru - Kemerdekaan berfikir tanpa batasan dogma

Menjaga kewarasan berfikir

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Di Paksa dalam Ketidakberdayaan

13 Juni 2023   09:40 Diperbarui: 13 Juni 2023   09:48 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ribuan detik telah kita lewati

Dalam kebersamaan dan kenyamanan

Saling menggenggam penuh senyuman

Meniti jalan menuju impian

Tawa,canda,bahkan air mata

Mengiringi setiap langkah yang kita tapaki

Mewarnai relung waktu yang terlewatkan

Memprasasti di sudut hati

Tetiba,emosi memenuhi hari

Membakar nurani tanpa belas kasih

Memutus nafas yang semakin tersesaki

Seakan membuka jalan maut menanti

Kutangkup tangan memohon ampunan

Atas selembar atma diri ini

Bersimpuh di ujung kaki ku jalani

Tapi langkahmu terlanjur pergi

Tak bermimpi untuk terpisah

Karena terikat jiwa raga ini

Dalam ikatan tak mungkin terberai

Meski harus bertemu mati

Tak mampu aku melewati

Tiap detik dengan hukuman ini

Ketidak berdayaan semakin menari

Menunggu waktu saat nya kembali

Setitikpun tak ku khianati

Kepercayaan yang telah kau beri

Meski salah tetap mewarnai

Dalam cerita yang ku tulis di sepanjang hari

Diujung nafas kesakitan dan ketidakberdayaan

Tetap ku jaga nama mu di dalam diri

Bertahta sempurna sebagai Permaisuri Hati

Tak tergantikan dan abadi

Dirimu atau tidak sama sekali....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun