Mohon tunggu...
Sancaka
Sancaka Mohon Tunggu... Guru - Kemerdekaan berfikir tanpa batasan dogma

Menjaga kewarasan berfikir

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Di Paksa dalam Ketidakberdayaan

13 Juni 2023   09:40 Diperbarui: 13 Juni 2023   09:48 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketidak berdayaan semakin menari

Menunggu waktu saat nya kembali

Setitikpun tak ku khianati

Kepercayaan yang telah kau beri

Meski salah tetap mewarnai

Dalam cerita yang ku tulis di sepanjang hari

Diujung nafas kesakitan dan ketidakberdayaan

Tetap ku jaga nama mu di dalam diri

Bertahta sempurna sebagai Permaisuri Hati

Tak tergantikan dan abadi

Dirimu atau tidak sama sekali....

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun