Menurut Tomlinson (2001) Pembelajaran berdiferensiasi adalah usaha untuk menyesuaikan proses pembelajaran di kelas untuk memenuhi kebutuhan belajar peserta didik sebagai individu. Atau bisa dikatakan juga bahwa pembelajaran berdiferensiasi adalah pembelajaran yang memberi keleluasaan dan mampu mengakomodir kebutuhan peserta didik untuk meningkatkan potensi dirinya sesuai dengan kesiapan belajar, minat, dan profil belajar peserta didik yang berbeda-beda.
Nah, dengan melihat banyak perbedaan antara satu peserta didik dengan peserta didik yang lainya, tentunya perlu adanya pembelajaran berdiferensiasi. Terdapat 4 teori yang melatar belakangi perlunya pembelajaran berdiferensiasi, yaitu
- Teori sistem ekologi
- Teori Multiple Intelligences
- Teori Zone of Proximal Development (ZPD)
- Learning modalities
Teori Sistem Ekologi
Urie Bronfenbrenner merupakan ahli yang mengemukakan teori sistem mengenai ekologi yang menjelaskan perkembangan individu dalam interaksinya dengan lingkungan di luar dirinya yang terus-menerus mempengaruhi segala aspek perkembangan (Hayes dkk, 2017).
Teori sistem ekologi merupakan pandangan sosiokultural Bronfenbrenner tentang perkembangan yang terdiri dari lima sistem lingkungan. Mulai dari pengaruh interaksi langsung pada individu hingga pengaruh kebudayaan yang berbasis luas. Kelima sistem ekologi tersebut adalah mikrosistem, mesosistem, ekosistem, makrosistem, dan kronosistem.
Berikut penjelasan mengenai urutan sistem tersebut:
Mikrosistem adalah kondisi yang melatarbelakangi anak hidup dan berinteraksi dengan orang lain dan institusi yang paling dekat dengan kehidupannya, seperti orang tua, teman sebaya, tetangga, dan teman sekolah;
Mesosistem adalah hubungan antara dalam mikrosistem. Sebagai contoh, orang tua dan guru berinteraksi dalam sistem sekolah, anggota keluarga dan kerabat menjadi relasinya di dalam institusi keagamaan, pelayanan kesehatan berinteraksi dengan keluarga anak dan sekolahnya.
Ekosistem adalah sistem yang berisi sejumlah kondisi yang mempengaruhi perkembangan anak di lingkungan rumah namun anak disini tidak terlibat dalam satu peran langsung. sebagai contoh, karena adanya kondisi kemiskinan dalam keluarga, anak terpaksa harus bekerja untuk mencari uang dan tidak melanjutkan sekolah.
Makrosistem adalah sistem yang mengelilingi mikro, meso dan ekosistem dan merepresentasikan nilai-nilai ideologi, hukum masyarakat dan budaya politik. Sebagai contoh anak Indonesia tidak sama-sama dengan anak Amerika