Berbicara tentang alam semesta ini tentu berkaitan dengan energi, vibrasi dan frekuensi. Apa yang kita pikirkan, rasakan, tindakan, ucapan baik dalam hati ataupun tercetus dan sikap, memiliki energi, mengeluarkan getaran melalui gelombang elektromagnetik yang ada di diri setiap manusia.Â
Lalu apa pentingnya membahas hal ini?, bagi yang menyukai perubahan tentunya penting, karena manusia adalah makhluk energi yang memiliki muatan energi positif dan negatif di dalam dirinya.
Kita sering kali mengabaikan, menyepelekan kesabaran atau bahkan menyalahartikan kata sabar ini, seolah sudah mengalami hal yang menyakitkan berkali-kali sudah dikategorikan dengan makhluk yang sabar. Padahal arti sabar itu jelas sekali. Apa esensi kesabaran?, masuk ke dalam energi apakah kesabaran itu?, mengapa manusia sulit menjalankan teori sabar ini?, lalu siapa saja orang yang harus diberi kesabaran dan apa korelasi antara kesabaran dengan karma?, berikut penjelasannya.
Esensi Kesabaran
Seseorang yang mengalami celaan bertubi-tubi, fitnahan, kemalangan dan hal yang tidak diinginkan lainnya dengan tabah tanpa melibatkan pikiran dan perasaannya dengan sikap menolak. Ada yang diam karena merasa tidak berdaya dan ada yang diam karena mengerti bahwa perlawanan hanya akan memperbesar kesulitan. Sebagian orang melihat orang yang sabar adalah orang bodoh yang tidak berguna, padahal sebaliknya.
Sabar mudah diucap tetapi sulit dipraktikkan ketika seorang yang melakukan praktik sabar ini memiliki muatan energi yang negatif.Â
Mengapa manusia bermuatan negatif?, karena wadah ke tujuh lapis tubuhnya selalu diberi energi negatif, mengumpulkan energi negatif melalui pergaulan yang salah, sering melakukan kegiatan yang negatif dengan individu yang bermuatan negatif, berbicara yang tidak bermanfaat, menyakiti orang lain, berpikir negatif tentang orang lain dan lain sebagainya. Sesuatu yang dilakukan setiap hari sama halnya dengan memupuk dan memperbesar muatan energi tersebut.
Semakin sering melakukan hal negatif tentu saja ia tidak memiliki stok energi yang baik di dalam dirinya, lalu ketika  ia tertimpa suatu hal yang tidak diinginkan ia mengatakan "ini ujian, kesabaran saya sudah habis, saya selalu sabar dengan perilakunya" dan lain sebagainya. Padahal praktik sabar saja belum dimulai. Sabar adalah menerima, bukan menolak, sabar adalah diam, bukan menyerang, sabar adalah Ikhlas bukan mengungkit. Sabar itu energinya sangat tinggi.
Energi Sabar
Kesabaran sama halnya dengan menerima apa saja yang datang, baik itu hal yang menyenangkan dan yang tidak menyenangkan. Ketika seseorang telah menerima, ia akan mudah menyikapi dengan bijaksana, pikiran tidak memprovokasi suasana hatinya. Ketika orang berada pada kesabaran, ia akan mudah menyayangi dirinya dan orang lain, karena ketika kesabaran hanya teori, individu tersebut hanya akan menjadi sosok playing victim (merasa menjadi korban) lalu menggibah bahkan memfitnah orang yang menyinggung perasaannya.
Anjuran mengenai kesabaran tertuang dalam surat Al-Baqarah ayat 45:
"Jadikanlah sabar dan sholat sebagai penolongmu"
Surat As-Syura 43:
"Dan barang siapa bersabar dan memaafkan, sungguh yang demikian itu termasuk perbuatan yang mulia".
Orang yang cenderung diam pikiran dan perasaannya tidak berkata-kata yang buruk (orang yang sabar) adalah orang yang aman dari kebocoran energi. Cenderung tenang, karena ia mengetahui dengan jelas bahwa melawan orang yang sedang berusaha menariknya pada energi tingkat bawah hanya akan membuat dirinya menjadi sama dengan orang tersebut.Â
orang sabar lebih mudah mencapai energi pencerahan dan mencerahkan orang lain, sabar dalam arti mengabaikan perilaku tidak baik dari orang yang mengganggunya, sabar menjalani tantangan dan rintangan hidupnya.
Mengapa Manusia Sulit Untuk Sabar?
Karena jiwa manusia dilapisi oleh ego pada lapisan tubuh mental. Pada Sebagian orang, lapisan tubuh mental yang berisi ego, intelektual dan mental ini sulit dikendalikan. Ketika manusia cenderung mengalami kegagalan, kepahitan dalam hidup, kesulitan menemukan jalan keluar yang benar maka tubuh mental akan merosot dan ego meningkat secara drastis.Â
Ia akan membabat habis orang-orang yang mencelanya dan membuat emosi semakin membesar, sehingga ia kesulitan mengendalikan egonya sendiri.
Ketika ego telah menguasai, ia merasa telah berkuasa atas dirinya sendiri, tetapi justru ego yang terlalu tinggi menelan rasa kemanusiaannya. Ia tidak lagi memikirkan keseimbangan, kemarahan mendominasi, dan merusak kehidupannya sendiri. Kesabaran sama halnya dengan orang yang memiliki kesadaran dan ego yang terkuasai dengan baik.Â
Ego tidak bisa dihilangkan karena bagian dari perangkat manusia untuk mengendalikan semangat hidupnya, namun ketika ego sangat membesar, ia menjadi orang yang tidak sabar dalam banyak hal. Jauh dari kesadaran, sulit mengendalikan amarah, dan banyak kesulitan lainnya menyertai.
Seorang yang sabar sama dengan orang yang Ikhlas diperlakukan tidak baik, ia hanya menerima karena ia mengetahui hukum sebab akibat atau ilmu karma. Karma baik dan karma buruk. Orang yang sabar akan menerima karma baik, cepat atau lambat kesabarannya akan membuahkan hasil pada kehidupannya di kemudia hari. Namun terjadi sebaliknya, ketidaksabaran menghasilkan karma yang buruk mengiringi kehidupannya.
Sabar energi yang tinggi dan dimiliki oleh orang-orang yang berhati damai, tidak suka dengan konflik. Menghindari konflik bukan berarti ia takut, tetapi karena ia lebih memilih jalan untuk damai pada dirinya sendiri, mundur selangkah demi kemajuan beberapa langkah di depan yang akan diraihnya. Sabar bukan hal yang konyol atau pengecut, justru orang yang sabar adalah orang yang memiliki kecerdasan emosional yang sangat baik.
Kita tentu pernah mengalami hal yang memicu ego dan hilang kesabaran ketika ego terusik. Terusiknya ego membuat seseorang membuat perlawanan dan merasa harus membela dirinya semaksimal mungkin. Kita tidak merasa ketika kita mengutamakan ego yang membesar.Â
Tapi kita bisa melihat ketika orang lain menggunakan egonya yang besar tersebut sedang menyerang kita, tentu terlihat konyol sekali dan jauh dari kata "orang yang cerdas dan bijaksana", karena orang yang sabar justru terlihat lebih pintar dan bersahaja.
Kesabaran Diperuntukan Pada Siapa Saja?
Untuk semua orang, baik anak-anak maupun orang dewasa tidak memandang kasta dan agama, karena kesabaran atau kesadaran ini bersifat universal dan energi positif. Apakah kepada orang jahat harus bersabar?, tentu saja iya, karena alam semesta memiliki mekanismenya sendiri.
 Hukum sebab akibat tidak bisa dihindari. Ketika kita dizalimi maka energi sabar ini akan menguat dan kembali menuju pada pemilik kesabaran berkali lipat dan melindungi dirinya dari kezaliman orang lain.
Setiap perbuatan akan kembali kepada tuannya, apakah itu perbuatan baik ataupun buruk. Jadi, tentu saja tidak perlu memberikan respon yang tidak perlu kepada para pelaku kejahatan. Berikan perlawanan secukupnya dan menghindarinya, maka hukum alam akan bereaksi pada para pelaku kejahatan.
Kita pernah mendengar mengapa orang sulit dikenai sihir dan sejenisnya?, karena ia memiliki energi sabar dan Ikhlas. Orang yang ikhlas, tidak memiliki energi negatif yang bersarang di hatinya, sedangkan sihir adalah energi negatif yang kuat hanya akan terkalahkan oleh energi positif yang kuat yaitu sabar atau Ikhlas.Â
Hati memiliki daya tarik yang sangat kuat, ketika hati seseorang penuh dengan cinta kasih, pemaaf, Ikhlas, maka ia dinaungi oleh energi sabar tersebut. sedangkan sihir berasal dari hati yang penuh dengan kebencian, kedengkian, rasa iri yang tiada habisnya, pendendam dan tidak ingin dikalahkan maka energi yang ia miliki adalah energi destruktif atau penghancur, muatan energinya sangat negatif.
Negatif dengan positif adalah energi yang berlawanan, dengan sendirinya negatif yang terkirim akan kembali kepada pemilik energi negatif atau ketarik kepada tuannya sendiri. Maka dari itu berhati-hatilah kepada orang yang sabar dan terzalimi, kekuatannya tidak terukur. Orang sabar adalah orang yang memiliki energi sangat kuat di dalam dirinya.
Korelasi Antara Kesabaran dengan Karma
Seperti yang dijelaskan di atas bahwa energi orang sabar sangat kuat dan sangat positif maka karma yang akan diterima tentunya karma baik sesuai dengan kesabaran yang dipraktikannya dalam kehidupan.
 Tidak ada orang yang sabar mengalami kesengsaraan, justru keberuntungan yang selalu menyertainya. Tidak akan pernah orang yang zalim kepada orang lain mendapatkan ketenangan dan kemuliaan, ia akan selalu dihantui oleh ketakutan akan keberhasilan orang yang dibencinya, baik menarik kebaikan dan buruk menarik keburukan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H