Mohon tunggu...
Zairiyah kaoy
Zairiyah kaoy Mohon Tunggu... Penulis - Hipnoterapis, penulis buku seberapa kenal kamu dengan dirimu, bahagia dengan pemetaan pikiran.

Manusia sulit berpikir positif mengenai orang lain ketika ia berada pada muatan emosi negatif yang sangat kuat.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Bisakah Kekerasan Dihentikan?

18 Oktober 2024   10:43 Diperbarui: 18 Oktober 2024   12:13 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Layaknya sebuah bejana bila bejana tersebut terbuat dari plastik tentu saja tidak layak diberi air panas, ia akan rusak dan merubah bentuk menjadi tidak semestinya.

Contohnya, orang yang berkepribadian kolerik diberikan dukungan atau terlalu sering diberi sentuhan fisik tentu saja ia merasa seperti dihina, merasa jengah dan tidak terisi karena kebutuhan batinnya adalah diberikan perhatian dengan menyiapkan segala sesuatu atau melayaninya.

Orang sering mengatakan "surgaku adalah rumahku", tetapi di dalam rumah seolah neraka kedua bagi kita setelah dunia luar. Membuat anak atau pasangan kita merasa enggan di dalam rumah bahkan melihatnya saja tidak nyaman. Seolah semua perintah kita yang harus dipatuhi dan didengarkan, padahal setiap persoalan di dalam rumah tangga yang baik selalu diisi dan diselesaikan dengan musyawarah bukan otoriter atau sepihak.

Kekerasan yang sering terjadi di dalam rumah terbawa keluar dan dilampiaskan kepada orang-orang yang tidak bersalah, dengan membully atau menyiksa sesama teman, bahkan kepada gurunya sendiri. Bisa juga terlampiaskan secara langsung atau mudah tersulut emosi, karena emosi di dalam rumah tidak selesai atau tidak terurai dengan benar. Anak yang tidak pernah didengarkan keluhan atau persoalannya, tidak dibantu menyelesaikan emosinya akan mudah tersulut di luar rumah terutama pada saat masa pubertasnya.

Seorang ibu atau ayah yang selalu ribut dan mau menang sendiri, tidak pernah mau bermusyawarah. Hanya ingin dihormati, dituruti dan memperlakukan anak atau pasangan hanya sebagai pengikut, sementara anak, ibu atau ayah adalah seseorang yang berkepribadian kolerik. Secara naluri, kepribadian kolerik cenderung ingin mengatur, bayangkan saja bila kolerik diatur oleh kolerik lainnya tentu akan terjadi perang atau keributan yang tidak ada habisnya.

Bila anak mendapatkan makanan batinnya dari kedua orang tua, lalu bagaimana dengan ibu dan ayah? Tentu saja saling memberikan kebutuhan psikis tersebut dengan terlebih dahulu mengenali kepribadian satu sama lain demi menunjang kesehatan mental sendiri dan mental anak, menjauhkan anak dari perilaku bully kepada orang lain ataupun sebagai objek bully. Anak yang dihujani dengan kasih sayang sesuai dengan porsinya akan terjaga untuk melakukan hal yang tidak baik di luar rumah.

Kesadaran untuk mengenali diri dan orang lain ini sangat penting bagi siapa saja dan usia berapa saja untuk memudahkan kehidupan bersosialisasi dan untuk menghindari konflik.

Lagi-lagi ilmu harus dipelajari berapapun usianya. Ilmu memudahkan kita dalam banyak hal. Sebagian orang merasa gengsi untuk belajar dan merasa sudah cukup tahu tentang banyak hal tetapi tidak benar-benar mengetahui bagaimana menata emosi yang berhubungan dengan kecerdasan emosionalnya.

Secara intelektual mungkin kita sudah selesai dalam bangku sekolah. Untuk kecerdasan spiritual dan emosional belum tentu kita mengerti bagaimana dan apa saja yang harus dipelajari dan hal apa saja yang tidak perlu dilakukan.

Kekerasan berhubungan erat dengan kecerdasan emosional dan spiritual, ketika banyak sekali yang harus diperbaiki dan dipelajari untuk bisa diterapkan dalam kehidupan terutama dalam keluarga.

Kumpulan Emosi Negatif Merusak Kehidupan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun