Mohon tunggu...
Zairiyah kaoy
Zairiyah kaoy Mohon Tunggu... Penulis - Hipnoterapis, penulis buku seberapa kenal kamu dengan dirimu, bahagia dengan pemetaan pikiran.

Manusia sulit berpikir positif mengenai orang lain ketika ia berada pada muatan emosi negatif yang sangat kuat.

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Penyebab Rusaknya Hubungan

19 Mei 2024   12:29 Diperbarui: 24 Mei 2024   19:29 257
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mengapa manusia memilih bercerai daripada harus menjalani kehidupan hingga menua bersama dengan orang yang zalim? 

Tentunya karena ada hal yang tidak bisa ditolerir lagi. Namun ada yang bertahan demi anak dan karena masih memiliki rasa pada pasangannya. Hubungan pernikahan yang tidak sehat tidak layak dipertahankan, seperti adanya kekerasan fisik dan verbal yang terus menerus menguras kebahagiaan, merusak mental dan berbahaya untuk diteruskan.

Biasanya hubungan yang mudah sekali menimbulkan cacat dan luka pada batin adalah perselingkuhan. 

Saya sering menemukan beberapa klien yang lebih memilih untuk bercerai karena tidak sanggup diduakan oleh pasangannya. 

Saran saya adalah coba untuk mempertahankannya. Karena ketika sang istri mencoba untuk bercerai maka sang penggodalah yang akan memenangkannya dan berhasil memiliki pasangan, sedangkan ia menjadi sendirian menjalani kehidupannya dan berperan ganda (sebagai ayah dan ibu) untuk membesarkan, mendidik dan menafkahi anak-anaknya.

"Loh, kok harus mempertahankan orang yang tidak punya hati sih bu?" kata mereka. Ya tentu saja, kata saya. 

"Tujuan dia menggodakan supaya ia memiliki pasangan hidup, tapi dengan cara menggoda milik orang lain, karena secara data Perempuan lebih banyak daripada laki-laki tentu saja pria cenderung menjadi rebutan dan akhirnya berhasil karena ibu lebih memilih memberikan pasangan ibu padanya." Hanya saja dengan catatan, suami ibu tidak melakukan KDRT dan penyimpangan seksual, bila hal ini terjadi lebih baik berpisah daripada kebahagiaan semakin jauh" kata saya.

Memang tidak mudah melakukan kata-kata di atas, karena hati yang melekat dan menyangkut harga diri (ego). Untuk tidak memiliki kemelekatan butuh proses yang tidak nyaman, kemelekatan berasal dari rasa memiliki yang sangat kuat terhadap benda atau segala yang berwujud. Bagaimana agar kita tidak melekat pada segala yang berwujud? Yaitu dengan kesadaran, sadar bahwa segala yang ada di dunia ini hanyalah titipan atau dipinjamkan sampai batas waktu tertentu saja, bukan milik kita sendiri.

Suami, istri, anak, kendaraan, rumah dan segala bentuk materi lainnya hanyalah perhiasan dunia yang bisa datang dan pergi kapan saja dan ada masanya. Untuk apa menangisi segala hal yang hilang dan itu semua bukan milik kita tetapi milik Allah SWT. Kemelakatan hanya akan menyiksa diri, hati dan pikiran.

Menurut penelitian DR. Enzo Emanuele, manusia yang berada di fase awal ketika bertemu penuh gairah dan menjalin hubungan memiliki level protein bernama Nerve Growth Factor (NGF) melonjak drastis dan hanya bertahan hingga dua tahun saja. Dua manusia yang mengikat rasa dalam pernikahan dan memiliki rasa cinta yang menggebu hanya bertahan dua tahun, selebihnya hanya tinggal rasa tanggung jawab saja. 

Lalu mengapa berharap rasa cinta bisa bertahan seumur hidup? 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun