Mohon tunggu...
Zairiyah kaoy
Zairiyah kaoy Mohon Tunggu... Penulis - Hipnoterapis, penulis buku seberapa kenal kamu dengan dirimu, bahagia dengan pemetaan pikiran.

Manusia sulit berpikir positif mengenai orang lain ketika ia berada pada muatan emosi negatif yang sangat kuat.

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Penyebab Rusaknya Hubungan

19 Mei 2024   12:29 Diperbarui: 24 Mei 2024   19:29 257
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi hubungan mulai hancur (Unsplash)

Hubungan adalah sesuatu hal yang berangkai atau bersambungan, hubungan dijalin oleh dua manusia atau lebih dan saling memberi juga menerima atau saling membutuhkan satu dengan lainnya. Hubungan bisa terjadi pada siapa saja karena manusia adalah makhluk sosial. Ada hubungan antara anak dan orang tua, suami dan istri, rekan kerja, antara atasan dengan karyawan, tetangga dan lain sebagainya.

Suatu saat saya ditemui oleh seorang istri yang memiliki seorang suami yang sering menipunya, memanfaatkan uangnya dan tidak memberikannya nafkah lahiriah, berkata kasar, angkuh, dan tidak perhatian padanya. Padahal wanita tersebut telah berusaha menerima semua kekurangan suaminya dan membantu mencari nafkah untuk kebutuhan bersama tetapi yang didapatkannya justru sebaliknya. ibu tersebut sangat sedih dan bercucuran air mata.

Saya sangat prihatin melihatnya dalam kesedihan yang sangat dalam dan menterapinya. Melepaskan anchor yang ada di dalam pikirannya akibat luka batin yang dialaminya. Memberikannya masukan sebagai penguat hati.

Ibu tersebut bertanya pada saya, apa sebenarnya yang sedang terjadi padanya? Apakah ia yang bersalah atau suaminya, apa yang melatarbelakangi kezaliman terjadi? Bagaimana agar ia mendapatkan kebahagiaan walaupun tetap menjalani rumah tangganya bersama dengan seorang suami yang seperti itu? Berikut penjelasannya.

Tujuan Berumah Tangga

Sumber. Egocentric symbol of the cult of personality, with a hand piercing/shutterstock.
Sumber. Egocentric symbol of the cult of personality, with a hand piercing/shutterstock.

Seseorang tentu memiliki tujuan dalam hidupnya, khususnya dalam berumah tangga. Ada yang mengharapkan kebahagiaan ketika ia menjalin hubungan dengan seseorang dan melanjutkannya ke jenjang pernikahan. Ada pula yang hanya krisis umur, khawatir dengan usianya yang terus bertambah sehingga mengundang pertanyaan dari sekitarnya. Ada yang ingin menikah karena ingin meneruskan garis keturunan, ingin diurusin istri segala kebutuhannya, ingin dinafkahi, ada yang menikah karena kebutuhan biologis dan lain sebagainya.

Hal yang sering terjadi justru sebaliknya, tidak sesuai dengan ekspektasi. Akhirnya mengalami kekecewaan dan akhirnya saling menyiksa, menelantarkan, menuntut, dan hal tidak menyenangkan lainnya. 

Menjalani rumah tangga sama halnya seperti menjalani sebuah negara kecil yang berisi presiden, istri presiden, mpr, dpr, mentri, dan rakyat. 

Seorang presiden yang selalu melibatkan istrinya dalam kegiatan-kegiatan pentingnya, para mentri yang membantu tugas presiden dan rakyat yang mematuhi keputusan dpr, mpr, presiden dan untuk mendapatkan kesejahteraan dan kebahagiaan.

Namun pada praktiknya selalu keluar dari jalur yang seharusnya, istri diperlakukan seperti hanya seorang pekerja di dalam rumahnya sendiri, dan diabaikan hak-haknya hanya dituntut menjalankan kewajiban. 

Namun tidak hanya itu ketika istri hanya dituntut menjalankan kewajibannya tentu saja ada sisi yang mati di dalam dirinya yaitu batinnya (rasa). 

Ketika batinnya telah lemah, ia tidak sepenuh hati menjalankan rutinitasnya dan sulit untuk tesenyum kepada pasangan hidupnya, akhirnya suami menyiksa lagi dengan memukul, dan yang lebih tragis berakhir pada kematian yaitu dibunuh oleh suaminya.

Penyebab Kezaliman Terjadi

Sering kita melihat dan mendengar kezaliman terjadi dimana-mana, pembunuhan, kekerasan fisik dan verbal (KDRT), ketimpangan perhatian dan kasih sayang sehingga merusak mental dan menimbulkan penyakit pada fisik, tidak dinafkahi dan lain sebagainya. Apa yang jadi pemicu dalam hal ini?

Ego adalah penyebab utama yang menyebabkan kezaliman. Hanya karena tingginya ego mampu menciptakan kemelekatan di dalam batin mereka dan merusak banyak hal baik di diri orang lain.

Banyak sekali berita kematian istri di tangan suaminya. Seperti kasus perceraian baru-baru ini di daerah cianjur sekitar 400 orang menggugat cerai karena berbagai sebab seperti perselingkuhan, kurangnya nafkah, KDRT dan lainnya. Siapa yang dirugikan dalam hal ini? Tentu saja anak-anak mereka yang tidak mengerti apa-apa harus mengalami ketimpangan kasih sayang dari kedua orang tuanya dan merusak mental mereka karena melihat kekerasan yang kerap terjadi di dalam rumah tangga.

Siapa yang salah? Mengapa pembunuhan dan perceraian terjadi? Yaitu ego yang tinggi. Suami merasa yang mencari nafkah merasa harus selalu dihormati dan ditinggikan seolah posisi istri tidak penting dan hanya mengurus rumah dan semua kebutuhannya dan seolah mendapat alasan untuk berselingkuh, melakukan KDRT dan menelantarkan. 

Lalu seorang istri merasa harus dibahagiakan, selalu didengarkan, diprioritaskan kerena telah melahirkan anak-anaknya, lelah mengurus rumah tangga dan mendidik anak sendirian, mendapat tekanan dari keluarga pihak pasangan dan berbagai rasa lainnya hingga mengalami ledakan emosi.

"Rasa" yang tidak terkendali akan menciptakan ego yang tinggi. Menjalankan apapun di dunia ini diperlukan kesadaran yang tinggi, bila tidak maka pikiran dan perasaan yang egosentris akan menguasai tubuh dan akhirnya melakukan tindakan yang tidak manusiawi. Tidak hanya orang lain yang kena mental tetapi diri sendiri juga mendapat kerugian yaitu dijauhi oleh orang-orang yang semula dicinta dan mencintainya, hubungan menjadi rusak dan akhirnya berpencar.  

Mendapatkan Kebahagiaan Bersama dengan Orang yang Zalim

Mengapa manusia memilih bercerai daripada harus menjalani kehidupan hingga menua bersama dengan orang yang zalim? 

Tentunya karena ada hal yang tidak bisa ditolerir lagi. Namun ada yang bertahan demi anak dan karena masih memiliki rasa pada pasangannya. Hubungan pernikahan yang tidak sehat tidak layak dipertahankan, seperti adanya kekerasan fisik dan verbal yang terus menerus menguras kebahagiaan, merusak mental dan berbahaya untuk diteruskan.

Biasanya hubungan yang mudah sekali menimbulkan cacat dan luka pada batin adalah perselingkuhan. 

Saya sering menemukan beberapa klien yang lebih memilih untuk bercerai karena tidak sanggup diduakan oleh pasangannya. 

Saran saya adalah coba untuk mempertahankannya. Karena ketika sang istri mencoba untuk bercerai maka sang penggodalah yang akan memenangkannya dan berhasil memiliki pasangan, sedangkan ia menjadi sendirian menjalani kehidupannya dan berperan ganda (sebagai ayah dan ibu) untuk membesarkan, mendidik dan menafkahi anak-anaknya.

"Loh, kok harus mempertahankan orang yang tidak punya hati sih bu?" kata mereka. Ya tentu saja, kata saya. 

"Tujuan dia menggodakan supaya ia memiliki pasangan hidup, tapi dengan cara menggoda milik orang lain, karena secara data Perempuan lebih banyak daripada laki-laki tentu saja pria cenderung menjadi rebutan dan akhirnya berhasil karena ibu lebih memilih memberikan pasangan ibu padanya." Hanya saja dengan catatan, suami ibu tidak melakukan KDRT dan penyimpangan seksual, bila hal ini terjadi lebih baik berpisah daripada kebahagiaan semakin jauh" kata saya.

Memang tidak mudah melakukan kata-kata di atas, karena hati yang melekat dan menyangkut harga diri (ego). Untuk tidak memiliki kemelekatan butuh proses yang tidak nyaman, kemelekatan berasal dari rasa memiliki yang sangat kuat terhadap benda atau segala yang berwujud. Bagaimana agar kita tidak melekat pada segala yang berwujud? Yaitu dengan kesadaran, sadar bahwa segala yang ada di dunia ini hanyalah titipan atau dipinjamkan sampai batas waktu tertentu saja, bukan milik kita sendiri.

Suami, istri, anak, kendaraan, rumah dan segala bentuk materi lainnya hanyalah perhiasan dunia yang bisa datang dan pergi kapan saja dan ada masanya. Untuk apa menangisi segala hal yang hilang dan itu semua bukan milik kita tetapi milik Allah SWT. Kemelakatan hanya akan menyiksa diri, hati dan pikiran.

Menurut penelitian DR. Enzo Emanuele, manusia yang berada di fase awal ketika bertemu penuh gairah dan menjalin hubungan memiliki level protein bernama Nerve Growth Factor (NGF) melonjak drastis dan hanya bertahan hingga dua tahun saja. Dua manusia yang mengikat rasa dalam pernikahan dan memiliki rasa cinta yang menggebu hanya bertahan dua tahun, selebihnya hanya tinggal rasa tanggung jawab saja. 

Lalu mengapa berharap rasa cinta bisa bertahan seumur hidup? 

Perselingkuhan terjadi hanyalah sebagai suatu kebutuhan pengakuan atas diri dari wanita yang baru untuk meningkatkan protein yang bernama NGF tersebut untuk kelangsungan hidup neuronnya dan memberi makan egonya atas pujian dari orang lain tentu saja akan meningkatkan semangat hidupnya dan mengatasi rasa jenuhnya.

Lalu bagaimana agar bahagia?

Kebahagiaan ada di dalam diri dan hanya diri sendiri yang mengetahui metode apa agar kebahagiaan itu tercipta. Kebahagiaan bukan didapatkan dari pasangannya. Harapan hanya diri sendiri yang bisa menciptakannya, yang ada di luar diri kita hanya faktor pendukung saja,

Ciptakan kebahagiaan bersama dengan keluarga tanpa sang penzalim, aktifkan diri dengan melakukan hal yang bermanfaat, merawat diri, bercengkrama dengan anak-anak dan keluarga, mencari nafkah sesuai dengan passionnya. 

Kesedihan dan keterpurukan batin datang dari pikiran dan perasaan yang sedih, maka sebaliknya untuk mendapatkan kebahagiaan adalah dengan mencari topik pikiran yang membahagiakan lalu perasaan akan menjadi bahagia. Kendalikan dan larang pikiran kita untuk tidak memikirkan kisah lalu yang menakutkan dan menyedihkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun