Mohon tunggu...
Zairiyah kaoy
Zairiyah kaoy Mohon Tunggu... Penulis - Hipnoterapis, penulis buku seberapa kenal kamu dengan dirimu, bahagia dengan pemetaan pikiran.

Manusia sulit berpikir positif mengenai orang lain ketika ia berada pada muatan emosi negatif yang sangat kuat.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Seberapa Besar Manfaat Syukur dalam Kehidupan?

20 Januari 2024   13:10 Diperbarui: 21 Januari 2024   19:33 804
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber. Thank you-many languages-love heart/shutterstock.

Kita tentu sering sekali melihat seseorang yang ketika berbicara dan bersikap hanya ingin didengarkan dan dituruti tetapi tidak ingin mendengarkan dan menuruti. 

Bagaimana bila setiap hari kita beriteraksi dengan orang seperti itu?, apakah terasa nyaman dan bahagia bersama dengan orang yang terlalu menjunjung tinggi egonya? Tentu saja tidak. Inilah sumber persoalan, ketika kita tidak mampu melihat Sesuatu dari sudut pandang orang lain maka ego tersebut semakin menguasai diri manusia. 

Saat orang lain menjauhinya lalu ia mulai marah dengan orang tersebut dan mengatakan bahwa orang tersebut tidak tahu berterima kasih dan lain sebagainya.

Seperti kita ketahui bersama bahwa setiap manusia berhak dimuliakan. Sedangkan individu yang dikendalikan oleh ego sangat sulit memuliakan, jangankan memuliakan orang lain, memuliakan dirinya sendiri saja sangat sulit, loh mengapa demikian?'

Ketika kita merendahkan orang lain lantaran ego, yang terjadi dan terlihat adalah ketidakpantasan kita menjadi seseorang yang bermartabat tinggi, kita sama rendahnya dengan orang yang kita rendahkan. Ego yang tinggi justru menurunkan harga diri yang tinggi.

Ego yang Tinggi Membuat Penyakit dan persoalan Tumbuh Subur 

Ego yang tinggi berisikan emosi di dalamnya, ketika kita mempertahankan ego dan ego semakin kuat maka tentu saja penyakit fisik akan berdatangan. 

Sulitnya manusia mengontrol emosinya apakah itu emosi yang bersifat kemarahan, kesedihan, ketakutan maka hormon stress mulai mengaliri tubuh dan menekan kebahagiaannya. 

Kita semakin sulit untuk tersenyum, sulit bercanda atau selalu sensitif dengan kata-kata orang lain, sulit memahami sudut pandang orang lain, sulit melihat kesalahan sendiri dan selalu merasa orang lain yang bersalah, dan lain sebagainya.

Hidup yang sulit akan semakin terasa sulit ketika ego menjadi semakin tinggi, tidak bisa menerima nasihat dan saran yang baik, merasa hebat dan selalu benar. 

Hal tersebut tentu saja mempengaruhi kesehatan fisik dan psikisnya sendiri, sedangkan hidup ini selalu mengalami perubahan, hanya orang yang mempertahankan ego tingginya yang tidak pernah mengalami perubahan dalam hidupnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun