Mohon tunggu...
Zairiyah kaoy
Zairiyah kaoy Mohon Tunggu... Penulis - Hipnoterapis, penulis buku seberapa kenal kamu dengan dirimu, bahagia dengan pemetaan pikiran.

Manusia sulit berpikir positif mengenai orang lain ketika ia berada pada muatan emosi negatif yang sangat kuat.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Seberapa Besar Manfaat Syukur dalam Kehidupan?

20 Januari 2024   13:10 Diperbarui: 21 Januari 2024   19:33 827
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi bersyukur (Freepik/Seva Levytskyi)

Kata syukur terdengar sepele dan sering diabaikan oleh manusia atau mungkin banyak diantara kita tidak benar-benar memahami apa makna syukur. Bisa jadi tidak melakukan syukur karena tidak mengetahui bagaimana cara bersyukur, yang sering kita lakukan adalah mengeluh dan menghitung apa yang belum kita dapatkan tetapi tidak pernah menghitung apa yang telah kita dapatkan. 

Kita juga tidak terlalu memahami bagaimana "memahami" diri sendiri sehingga sama sekali tidak mengetahui "siapa diri kita dan apa yang kita inginkan".

Suatu saat saya bertemu dengan klien yang memiliki masalah hipertensi, diabetes dan jantung. Ketika itu ia mengeluhkan betapa sulitnya mendapatkan angka tensi darah normal, gula darah yang selalu meningkat dan juga debar jantung yang selalu mengganggunya. Ibu tersebut dibawa oleh anaknya untuk bertemu dengan saya dan bercerita bahwa ibunya sering sekali mengeluh dan marah-marah, selalu makan makanan yang manis dan berlemak ketika ia emosi.

Saya sarankan ibunya menemui psikolog untuk mengatasi masalah emosinya terlebih dahulu tetapi ia tidak mau, lalu saya ajak ibu tersebut berbicara panjang lebar, hingga berhentilah saya pada pertanyaan, "Apakah ibu pernah mensyukuri apa yang telah ibu dapatkan sejak ibu kecil hingga sekarang yang dipenuhi banyak keberkahan dalam hidup dan memiliki anak yang sangat perhatian pada ibu?

Ia menjawab, "Untuk apa? Saya selalu menginginkan apa saja dan selalu berusaha mendapatkannya dan walaupun sangat sulit mendapatkannya." Alhasil ia menjadi marah dan putus asa lalu memakan apa saja terutama makanan manis untuk mendongkrak moodnya sebagai pelampiasan emosinya.

Sebenarnya apa yang terjadi dengan ibu tersebut? Apa yang membuat tensi darah, debar jantung yang selalu meningkat dan diabetes? Apa dampak dari sulitnya manusia mensyukuri hidupnya? Apa saja manfaat syukur dalam kehidupan? Berikut penjelasannya.

Persoalan Bermula dari Ego yang Tidak Terkendali

Ego adalah struktur psikis yang berhubungan dengan konsep mengenai diri sendiri. Ego meletakan seseorang pada kesadaran dan perasaan diri sebagai individu yang berbeda. 

Pada skala kecil ego merupakan mekanisme pertahanan diri, namun ketika ego lebih dominan maka ia akan memberikan jarak yang sangat dalam dan dampak negatif di kehidupan sosialnya sehingga tampak sebagai seseorang yang otoriter dan gagal mengendalikan dirinya.

Sumber. Thank you-many languages-love heart/shutterstock.
Sumber. Thank you-many languages-love heart/shutterstock.

Kita tentu sering sekali melihat seseorang yang ketika berbicara dan bersikap hanya ingin didengarkan dan dituruti tetapi tidak ingin mendengarkan dan menuruti. 

Bagaimana bila setiap hari kita beriteraksi dengan orang seperti itu?, apakah terasa nyaman dan bahagia bersama dengan orang yang terlalu menjunjung tinggi egonya? Tentu saja tidak. Inilah sumber persoalan, ketika kita tidak mampu melihat Sesuatu dari sudut pandang orang lain maka ego tersebut semakin menguasai diri manusia. 

Saat orang lain menjauhinya lalu ia mulai marah dengan orang tersebut dan mengatakan bahwa orang tersebut tidak tahu berterima kasih dan lain sebagainya.

Seperti kita ketahui bersama bahwa setiap manusia berhak dimuliakan. Sedangkan individu yang dikendalikan oleh ego sangat sulit memuliakan, jangankan memuliakan orang lain, memuliakan dirinya sendiri saja sangat sulit, loh mengapa demikian?'

Ketika kita merendahkan orang lain lantaran ego, yang terjadi dan terlihat adalah ketidakpantasan kita menjadi seseorang yang bermartabat tinggi, kita sama rendahnya dengan orang yang kita rendahkan. Ego yang tinggi justru menurunkan harga diri yang tinggi.

Ego yang Tinggi Membuat Penyakit dan persoalan Tumbuh Subur 

Ego yang tinggi berisikan emosi di dalamnya, ketika kita mempertahankan ego dan ego semakin kuat maka tentu saja penyakit fisik akan berdatangan. 

Sulitnya manusia mengontrol emosinya apakah itu emosi yang bersifat kemarahan, kesedihan, ketakutan maka hormon stress mulai mengaliri tubuh dan menekan kebahagiaannya. 

Kita semakin sulit untuk tersenyum, sulit bercanda atau selalu sensitif dengan kata-kata orang lain, sulit memahami sudut pandang orang lain, sulit melihat kesalahan sendiri dan selalu merasa orang lain yang bersalah, dan lain sebagainya.

Hidup yang sulit akan semakin terasa sulit ketika ego menjadi semakin tinggi, tidak bisa menerima nasihat dan saran yang baik, merasa hebat dan selalu benar. 

Hal tersebut tentu saja mempengaruhi kesehatan fisik dan psikisnya sendiri, sedangkan hidup ini selalu mengalami perubahan, hanya orang yang mempertahankan ego tingginya yang tidak pernah mengalami perubahan dalam hidupnya. 

Mereka tidak berminat untuk merubah karena menurutnya ia selalu benar dan mengetahui segalanya sehingga ia tidak membutuhkan nasihat dan saran yang baik dari sekitarnya, ini bisa terjadi pada pria maupun wanita.

Ego terkait dengan harga diri, ketika seseorang merasa harga dirinya terinjak maka egonya akan terusik. Ketika itulah sang ego akan semakin meningkat dan menguat menjadi super ego, akhirnya tubuhnya dikendalikan oleh egonya sendiri. 

Apakah sulit menurunkan ego? Sangat sulit karena ketika ia menurunkan egonya maka ia tidak lagi melihat siapa dirinya, sedangkan manusia memiliki beberapa ego personality di dalam dirinya yang membuat ia menjadi lebih percaya diri dengan status tersebut, seperti ketika ia menjadi seorang ayah maka ego yang dimilikinya adalah seseorang yang harus didengarkan dan dituruti, yang tidak menurut maka akan diberlakukan hukuman atau "silent treatment" kepada anggota keluarga, demikian juga dengan seorang ibu dan seorang bos kepada karyawannya dan lain sebagainya. 

Ego akan mendominasi kehidupan manusia namun sebaiknya dalam batas yang wajar, ego adalah "bagian dari id (kebutuhan dasar) yang telah dimodifikasi oleh pengaruh langsung dari luar" (Freud, 1923)

Bukan hanya penyakit fisik dan psikis yang tumbuh dan menjadi subur dalam kehidupannya. Ia juga sulit menerima dan diterima dalam kehidupan sosialnya maupun keluarganya sendiri. Ego yang tinggi juga kerap menimbulkan rasa sakit hati orang lain kepada kita dan juga menimbulkan penyakit serta trauma bagi orang lain.

Ego yang tinggi merupakan biang kerok dalam kehidupan ini. Akibat ego yang tinggi, jumlah pasien semakin banyak dan sulitnya manusia mensyukuri hidupnya akibat dianiaya secara non verbal oleh mereka yang telah tersetir egonya sendiri. Hidup apa adanya terasa lebih nyaman dan mudah untuk bahagia daripada menjunjung tinggi ego. 

Dampak Negatif Sulit Bersyukur

Seperti yang saya uraikan di atas bahwa ego yang tinggi menyulitkan seseorang untuk mensyukuri hidupnya. Ia merasa apa yang diupayakan adalah hasil dari usaha kerasnya tanpa campur tangan tuhan dan bantuan orang lain yang mendukungnya dan terus mengejar apa yang diinginkannya dan menghitung-hitung apa yang belum didapatkannya dan melupakan hal yang telah didapatkannya. 

Padahal apa yang telah didapatkannya juga merupakan upaya yang dilakukannya dengan keras namun ketika ia sudah mendapatkannya lalu ia tinggalkan dan mulai mengejar hal yang belum didapatkannya.

Ketika hal baru belum didapatkannya membuat ia marah, kecewa hingga putus asa dan akhirnya menghalalkan segala cara. Ia lupa mensyukuri hasil dari upaya sebelumnya yang pernah ia lakukan di dalam hidupnya. Hati semakin melekat pada kehidupan dunia dan takut untuk berbagi dan melepaskannya, membuat ia semakin khawatir dan menjadi stress karenannya.

Seseorang akan sulit merasa syukur ketika ia melihat kehidupan orang lain lebih indah dan lebih baik darinya. Sulit bersyukur juga akan melahirkan bibit penyakit hati seperti iri, dengki, tidak mau kalah, sulit menerima kelebihan orang lain dan tidak menghargai dirinya sendiri. Mengapa demikian?

Ketika kita sulit bersyukur maka kita ingin seperti orang lain, mulai merubah ketetapan dan tidak menerima takdirnya sendiri, akhirnya ia sering merendahkan diri sendiri dengan cara merendahkan orang lain, merendahkan orang lain merupakan refleksi dari harga diri yang rendah.

Manfaat Syukur Dalam kehidupan Pribadi

Pernahkan kita merasakan bahagia hanya dengan bersyukur? Tentu saja pernah ya bagi orang yang mengerti bagaimana mensyukuri banyak hal dalam hidupnya. Namun akan menjadi pertanyaan bagi individu yang tidak pernah melakukan praktik syukur ini. Bagaimana cara bersyukur? Cukup sederhana, hanya dengan mengucapkan terima kasih kepada sang pencipta yang telah memberikan kehidupan beserta nikmat hidupNya kepada kita, ucapkan syukur tersebut lalu katakan terima kasih secara berulang.

Mengapa manusia perlu bersyukur? Tentu saja untuk berterima kasih, saat kita memberikan orang lain hal yang dia inginkan atau yang dia butuhkan, kita akan senang sekali bila mendengar kata terima kasih darinya dengan tulus dan mensyukurinya bahwa ada orang yang peduli padanya yaitu kita. 

Demikian pula sang pencipta Allah SWT yang telah memberikan segalanya tanpa kita minta secara otomatis telah tersedia berupa udara, air, angin, api dan tanah ini (kebutuhan) dan keinginan kita berupa harta benda dan kesehatan.

Orang yang sakit melupakan masa sehatnya dengan ucapan terima kasih dan syukurnya, orang yang kesulitan mendapatkan rezeki melupakan ucapan terima kasih dan syukurnya ketika ia mendapatkan rezeki, dan sebagainya. 

Kita hanya ingin diberi tanpa mengucapkan terima kasih dan mensyukuri serta menjaga apa yang telah dititipkan kepada kita, seolah kita yang memilikinya dan bebas kapan saja mencela dan menghancurkannya. Tentunya kita ingin diberi terus menerus namun ada syaratnya seperti yang tertuang pada ayat berikut:

"Dan ingatlah ketika Tuhanmu berfirman, 'jika kamu bersyukur niscaya Aku akan memberimu lebih banyak. Tetapi jika kamu tidak bersyukur, niscaya azabku lebih berat". (QS. Ibrahim:7)

Ucapan terima kasih menimbulkan rasa senang di bawah sadar manusia dan rasa senang memberikan kebahagiaan kepada seluruh tubuh dan menyehatkannya. Membuat hormon endorfin mengalir ke seluruh tubuh dan menghilangkan rasa sakit yang sedang diderita dan berangsur-angsur sembuh secara alami, seseorang lebih sehat secara fisik dan psikisnya. 

Ketika ia sudah sehat lahir dan batinnya tentu saja ia mempunyai energi yang baik, disenangi orang banyak dan semua hal negatif dalam hidupnya berubah menjadi positif, hanya dengan bersyukur dapat mempengaruhi keseluruhan hidupnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun