Mohon tunggu...
Zairiyah kaoy
Zairiyah kaoy Mohon Tunggu... Penulis - Hipnoterapis, penulis buku seberapa kenal kamu dengan dirimu, bahagia dengan pemetaan pikiran.

Manusia sulit berpikir positif mengenai orang lain ketika ia berada pada muatan emosi negatif yang sangat kuat.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Benarkah Persepsi Bisa Menimbulkan Penderitaan atau Ketenangan?

11 November 2023   11:20 Diperbarui: 12 November 2023   00:08 1043
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (PIXABAY/ NUGROHO DWI HARTAWAN)

Penyakit berasal dari 20 persen apa yang dikonsumsi dan 80 persen dari pikiran dan perasaannya sendiri. Kebanyakan dari kita melakukannya sebaliknya 80 persen dari makanan dan 20 persen dari pikirannya. Alhasil ia akan selalu uring-uringan, mudah tersinggung dan sulit sekali mendapatkan ketenangan hati, karena ketenangan berasal dari pikiran dan perasaan yang Ikhlas dan ridho terhadap hal yang sedang ia jalani.

Manusia juga merupakan makhluk yang penuh rasa ingin tahu (kuriositas) sehingga selalu mencari tahu apapun yang ada di sekelilingnya hingga terkadang mengakibatkan overthinking. Dari bahan pikiran yang tidak selalu positif membuat manusia mudah mengalami stres dan dipenuhi oleh tumpukan pikiran yang tidak perlu hingga membuat hidupnya menjadi tidak nyaman. Terlebih lagi bila pikiran yang tidak perlu tersebut selalu menghiasi pikirannya dari hari ke hari dan berbulan-bulan.

Yang terlihat dan terdengar akan menimbulkan persepsi dan persepsi mampu menciptakan dua hal yaitu Kesehatan dan penyakit. Penyakit fisik dan psikis. Orang yang memiliki persepsi baik akan terhindar dari rasa cemas atau khawatir, sedih, takut dan marah. Sedangkan orang yang memiliki persepsi kurang baik pada dirinya maupun orang lain, tentu akan didekati oleh penyakit psikis yang saya sebutkan tadi juga mengenai fisiknya.

Bagaimana Cara Keluar dari Lingkaran Setan 

Siklus hidup yang tidak nyaman berasal dari pola hidup yang negatif. Pola hidup tentunya berasal dari pola pikir dan perasaan yang tidak positif pula, sehingga banyak kerugian yang akan didapatkan. Pola hidup yang negatif akan menghabiskan energi positif seseorang dan tentu saja jauh dari hasil akhir yang diinginkan.

Siapakah yang membuat kehidupan menjadi tidak nyaman? Tentu saja kita sendiri. "Loh, padahal mereka yang menyakiti kok saya yang salah?", kalimat ini sering sekali keluar dari mulut kita. Memang benar orang lain ada andil untuk merusak moment berharga kita, tetapi bila tidak kita izinkan hal itu masuk dan merusak pikiran apalagi ke perasaan kita, tentu saja tidak akan pernah terjadi, karena kendali diri ada pada kita sendiri bukan orang lain.

Kesalahan kita ketika mengalami persoalan adalah kita mengizinkan persoalan tersebut merusak mood dan stagnan bersama dengan emosi negatifnya. 

Pada akhirnya tidak ada upaya positif yang dilakukan, yang ada hanya membenci dan mendendam kepada "si perantara" tersebut. Padahal orang yang dilibatkan dalam takdir kita itu hanyalah perantara yang membawa "ilmu pengetahuan" untuk mendewasakan atau membuat kita jauh lebih "pintar" lagi menjalani kehidupan ini.

Padahal yang harus kita lakukan bukan memikirkan kejahatan orang lain kepada kita tetapi bagaimana cara keluar dari suasana yang tidak nyaman tersebut. 

Tulis target hidup mulai dari keinginan, kapan bisa terealisasi dan lakukan, libatkan sistem 12 hukum alam semesta yaitu, berbuat baik, berdoa, menghindari kejahatan baik dari pikiran maupun perasaannya (jaga niat). Tidak membocorkan energi positifnya dengan mempersulit orang lain dan berbuat curang kepada orang lain.  

Hindari kehidupan toxic dan tidak larut dalam hubungan toxic. Mulai untuk bisa melihat setiap persoalan dari sudut pandang orang lain, menyayangi diri sendiri dan orang lain, menghargai diri sendiri juga orang lain, berani melakukan perubahan hidup dari hari-ke hari ke arah yang lebih baik. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun