Mohon tunggu...
Zairiyah kaoy
Zairiyah kaoy Mohon Tunggu... Penulis - Hipnoterapis, penulis buku seberapa kenal kamu dengan dirimu, bahagia dengan pemetaan pikiran.

Manusia sulit berpikir positif mengenai orang lain ketika ia berada pada muatan emosi negatif yang sangat kuat.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Mengenal NPD, Ciri-ciri, dan Cara Menghadapinya

28 Juni 2023   16:10 Diperbarui: 28 Juni 2023   19:15 2834
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mengenal Narcissistic Personality Disorder atau Gangguan Kepribadian Narsistik. electravk via paapuan

NPD (Narcissistic personality disorder) atau gangguan kepribadian narsistik. Dimana gangguan ini lebih sering ditemukan pada pria daripada wanita dan faktor pencetus berasal dari genetik, pola asuh (parenting) yang salah, terlalu memuji atau tidak pernah dipuji, kekerasan fisik dan beberapa faktor pencetus lainnya. Penyakit ini menyerang mental seseorang dan selalu mencari korban dengan kriteria tertentu dan ciri mereka mudah sekali dikenali.

Kita tentu pernah bertemu dengan orang yang mengidap NPD ini atau mungkin malah kita sendiri yang mengalaminya. Sulit memang menerima bahwa kita adalah seorang NPD atau mengingatkan para NPD untuk menyadari bahwa ia mengidap kelainan mental ini. 

Lantas, apakah NPD ini bisa disembuhkan?

Menurut para ahli, penyakit ini bisa disembuhkan asalkan individu yang bersangkutan benar-benar menyadari dan ingin sembuh dari kelainan yang dialaminya, namun pada faktanya bahwa para NPD merasa ia baik-baik saja, orang lainlah yang bermasalah.

Apa ciri-ciri NPD? Siapa saja korbannya? Bagaimana menghadapi mereka? Bagaimana keluar dari perasaan yang diakibatkan oleh para NPD tersebut? Lalu bagaimana cara kerja para NPD untuk merusak mental korbannya? Berikut penjelasannya.

 Ciri-Ciri NPD

Individu yang mengidap kelainan kepribadian ini memiliki ciri-ciri yang khas yaitu merasa superior, sering menjatuhkan lawan bicara dengan kalimat yang tidak pantas didengar atau bersifat bullying, body shaming dan hal-hal yang menjatuhkan mental lawan bicaranya. 

Memuji diri sendiri, menghina lawan bicaranya. Manipulatif atau memanfaatkan kekurangan yang ada pada korbannya, merasa diri lebih penting daripada orang lain. Tidak memiliki empati, egois, merasa berhak atas diri orang lain, tidak sayang pada anak kandungnya sendiri dan sebagainya.

Mereka yang mengidap kelainan mental ini merasa kosong di dalam jiwanya dan untuk meningkatkan atau mengisi kekosongan tersebut ia butuh seseorang sebagai supplier untuk meningkatkan energi atau kepuasan yang aneh di dalam dirinya. 

Secara tiba-tiba ia akan menjatuhkan lawannya dengan penghinaan atau bersifat meremehkan korbannya agar terlihat lebih unggul dan merasa lebih hebat dari lawan bicara. 

Mereka ingin sekali dianggap, mereka haus sekali pujian, karena pujian adalah bahan bakar mereka untuk tetap bisa berdiri dan bersemangat melakukan banyak hal dengan memanipulasi korbannya.

Sumber. Ilustrasi konseptual psikologis anak batin dengan siluet kepala manusia dengan siluet anak di dalamnya/istock.
Sumber. Ilustrasi konseptual psikologis anak batin dengan siluet kepala manusia dengan siluet anak di dalamnya/istock.

Mereka senang atau merasa bangga sekali bila diandalkan dan dibutuhkan orang lain, seolah merekalah satu-satunya sumber pertolongan bagi orang lain padahal terjadi sebaliknya bahwa ia yang membutuhkan korbannya. 

Ciri yang paling khas adalah ketika korban memiliki masalah ia pergi meninggalkan si korban bersama dengan masalah yang telah ia ciptakan sambil tersenyum puas. 

Ia tidak memiliki rasa bersalah atau empati dan enggan sekali meminta maaf dengan tulus, bila meminta maaf hanya ketika ia membutuhkan suplai saja, bukan karena mengakui kesalahannya.

Mereka takut sekali bila melihat lawan bicara atau orang lain terlihat lebih hebat, mandiri, lebih cantik atau tampan, lebih pintar atau kelebihan lainnya dengan kata lain mereka memiliki rasa iri dan dengki melebihi orang normal pada umumnya. 

Reaksi mereka sangat mengejutkan yaitu menjatuhkan "saingannya" dengan melontarkan kalimat yang menjatuhkan mental lawan, merusak kehidupan sosial dengan membuat suplainya terlihat buruk di mata orang lain dan membunuh karakter korbannya agar sikorban merasa hanya dia satu-satunya yang memahami korbannya. 

Tidak merasa bersalah atas dosa yang dilakukannya dan selalu merasa benar, orang lain yang salah, padahal biang keladinya dia sendiri.

Mereka juga suka sekali mengarang cerita atau memfitnah agar korbannya tersebut kehilangan nama baik dan kehidupan sosialnya menjadi hancur lebur. Mereka tidak memiliki rasa empati kepada orang lain, walaupun kepada individu yang pernah menolongnya. 

Mereka sulit sekali menerima nasihat, menurutnya yang perlu dinasihati itu orang lain, bukan dirinya. Banyak trik dan drama dalam kesehariannya yang melelahkan orang lain khususnya si korban.

Mereka selalu menempatkan dirinya sebagai korban atau playing victim, hingga semua orang yang mendengarkan ceritanya benar-benar terpengaruh padanya dan membela dirinya. 

Para NPD ini selalu melihat peluang siapa saja yang akan masuk ke dalam jebakannya dan akan menjadi penyuplainya. Orang yang mampu dikuasai untuk menyuplainya akan diikat selamanya dengan segala manipulasinya.

Apa saja harapan NPD kepada para korbannya?

Tentu saja energi positif, uang, segala kebutuhan yang bisa disedot dari korbannya tersebut. Mereka lihai sekali menciptakan drama dalam berbagai bentuk cerita, seolah merekalah korbannya dan orang lain yang menjadi dalang atas kehancuran yang sebenarnya ia sendiri yang menciptakan alias memutar balik fakta. Mereka juga lihai menutupi ketidaknyamanan mereka dengan melihat kekurangan orang lain dan mencetuskannya hingga lawannya menjadi putus asa dan terpengaruh secara emosional.

Mereka akan senang sekali melihat korbannya menderita hingga menjadi sakit mental sama seperti dirinya atau lebih parah dari dirinya. 

NPD adalah para vampir yang beredar dan menularkan virus mematikan bagi para korbannya, berhati-hatilah dengan mereka dan sebaiknya pergi menjauh dan sayangi diri sendiri. Mereka tidak bisa merasakan dan tidak memiliki cinta dan kasih sayang dari atau kepada orang lain, karena mereka tidak memiliki empati, para korbannya akan berakhir dengan sakit mental dan meminum obat untuk menenangkan diri.

Korban para NPD ini adalah orang-orang yang lurus, polos, baik hati, empati, senang menolong orang lain dan ramah. Seorang Narsisitik tidak mau memanipulasi orang-orang yang ketus, jahat, yang sama dengan mereka, bila ada sesama narsistik tidak akan bertahan lama karena tidak ada yang bisa disedot di antara mereka. 

Mereka butuh supplier berupa energi positif seperti sanjungan yang berlebihan atau dibanggakan orang lain, pengabdian yang besar untuknya, diprioritaskan semua kebutuhannya, terpenuhi kebutuhan materi dari suppliernya dan hal-hal yang terpusat padanya, bila tidak terpenuhi ia akan marah dan merusak kehidupan suppliernya.

Menghadapi NPD

Saya pernah melihat beberapa teman saya bergaul dan akrab dengan para pengidap NPD. Pada awalnya teman saya tidak mengetahui bahwa ia mengidap NPD. 

Teman-teman bercerita pada saya, bahwa mereka merasa sangat lelah, bosan, marah dan sejumlah perasaan tidak nyaman lainnya selama mereka bergaul dan dekat dengan NPD, ingin lari tetapi sulit karena di sisi lain mereka merasa kasihan padanya, walaupun sinarsistik memfitnahnya, memposisikan seolah teman-teman tersebut yang tidak baik dan memutar balik fakta. 

Mereka tidak layak dijadikan apapun, mereka penyebar virus psikis yang mematikan. Jangan terlalu serius bila berdekatan dan berdialog dengan para narsistik yang tidak memiliki hati, mereka hanya berpusat pada diri mereka sendiri, NPD tidak pernah peduli dengan kebutuhan orang lain.

Ketika rasa lelah itu sudah maksimal lalu mereka berusaha dengan keras untuk menjauhkan diri dari NPD dan mengabaikan keberadaannya, namun tidak semudah itu melepaskan diri dari para narsistik tersebut. Mereka pintar sekali berkelit dan membuat kita merasa bersalah telah mengabaikannya. Namun abaikan saja perasaan itu, karena itu salah satu tipu muslihat yang mereka gunakan kepada korbannya.

Para NPD takut sekali diabaikan, dikritik, dijauhi, hinaan sekecil apapun, merasa tersiksa melihat orang lain mandiri dan percaya diri. Jiwa mereka sangat rapuh sehingga mudah sekali untuk membenci dan merasa iri dengki kepada orang lain. Apakah mereka harus dikasihani atau dijauhi? Menurut para pakar, para narsisitik ini harus dijauhi bila kita ingin memiliki mental yang sehat.

Mereka memiliki virus di dalam dirinya untuk merusak mental dan membunuh semangat hidup orang lain. Bila penyakit fisik disebabkan virus dan bakteri yang menggerogoti tubuh fisik sedangkan virus hati adalah kata-kata yang menusuk hati dan menurunkan hormon bahagia di diri korbannya yang selalu digencarkan para NPD kepada korbannya, mereka tidak memiliki hati nurani, tidak perlu dikasihani, lebih baik menghindar dan menyelamatkan diri darinya.

Di sekitar kita banyak sekali orang yang mengidap NPD dan tentu sulit sekali bila itu terjadi di dalam keluarga kita sendiri. Mengabaikan sikap narsis dan tidak memasuki ucapan mereka ke dalam pikiran dan perasaan kita penting sekali agar pikiran dan perasaan tidak teracuni olehnya  hingga down.

Individu yang gemar memfitnah untuk merusak kehidupan sosial orang lain adalah ulah NPD. Bagaimana menyikapi agar fitnah yang terlanjur tersebar tidak menjadi masalah bagi korban fitnah?

Katakan pada orang yang menyampaikan fitnah tersebut bahwa yang menyebarkan fitnah telah terdiagnosa sebagai pengidap NPD dan beritahu kebenarannya tentang fitnah yang tidak mendasar tersebut.

Ketika NPD mengetahui bahwa ada orang lain mengetahui bahwa ia mengidap NPD maka tentu saja ia akan down dan mulai menjauh serta hancur egonya. 

Hanya orang yang memiliki kelainan kepribadianlah yang sanggup melakukan fitnah dan merusak kehidupan sosial orang lain, melampiaskan kekurangannya kepada orang lain. 

Selamatkan diri dari orang narsistik, walaupun kita memiliki mental yang sangat kuat sekalipun lambat laun akan "terinfeksi" oleh virus kejahatan dan manipulasinya.

Cara Kerja Si-Narsistik

Orang narsistik disorder ini memiliki beberapa trik untuk melemahkan lawannya, salah satunya adalah love bombing. Mereka akan menggencarkan kasih sayang buatan untuk menjerat calon korbannya dengan mendekati lebih dulu dan mengetahui apa yang kurang dari calon korbannya. 

Misalnya calon tersebut tidak mendapatkan kasih sayang yang utuh dari kedua orang tua, memiliki keluarga yang tidak akur dan ketimpangan lainnya.

Ia akan berikan kasih sayang dan perhatian yang tidak pernah korban dapatkan sewaktu kecil, hingga korban terjerat dan memberikan semua apa yang dimilikinya sebagai tanda terima kasih pada si narsistik. 

Setelah ia mendapatkan korban sebagai suppliernya maka narsistik akan mengabaikannya dan seolah menempatkan korban sebagai tertuduh dan orang yang selalu bersalah hingga menambah dosis "kasihnya" kepada si narsistik. Dan si narsistik tidak akan pernah berterima kasih atas kepedulian si korban padanya, ia justru lebih menyiksa korban lebih banyak lagi.

Keluar dari Jeratan Si-Narsistik         

Para NPD memiliki strategi yang berulang yaitu love bombing dan hoovering. Ia akan berusaha menarik korban masuk lagi ke dalam kehidupannya. 

Dengan memberikan ancaman untuk melukai diri, seolah ia benar-benar membutuhkan kita agar korban kembali kepadanya. Ketika korban sudah kembali, ia akan menggencarkan rayuan, pujian dan kasih sayang buatannya lebih besar lagi.

Tidak mudah keluar dari jeratan NPD, ia akan mempersulit dengan menempatkan seolah kita yang bersalah dengan menggunakan rasa empati yang dimiliki korban. 

Bila ingin bercerai akan mempersulit proses perceraian hingga status hubungan menjadi terkatung-katung. Berpisah adalah jalan terbaik bila kita memiliki pasangan hidup seorang NPD untuk menyelamatkan mental pribadi dan generasi.

Para wanita harus memiliki penghasilan agar bisa keluar dari jeratan si narsistik dan bisa menghidupi diri sendiri dan anak-anaknya. Mengabaikan setiap perkataannya yang berisi rayuan dan gombal karena pujian mereka hanya untuk menguntungkan diri mereka sendiri bukan pujian yang sebenarnya, konsultasi dengan psikolog atau psikiater untuk membantu kesehatan mental yang "terinfeksi" oleh para NPD. 

Mulailah untuk memikirkan diri, menyayangi diri sendiri dan menata hidup baru, tidak lagi menunjukan kepada orang lain bahwa kita bisa dijadikan korban berikutnya oleh para NPD.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun