Mohon tunggu...
Zairiyah kaoy
Zairiyah kaoy Mohon Tunggu... Penulis - Hipnoterapis, penulis buku seberapa kenal kamu dengan dirimu, bahagia dengan pemetaan pikiran.

Manusia sulit berpikir positif mengenai orang lain ketika ia berada pada muatan emosi negatif yang sangat kuat.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Mengenal NPD, Ciri-ciri, dan Cara Menghadapinya

28 Juni 2023   16:10 Diperbarui: 28 Juni 2023   19:15 2834
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber. Ilustrasi konseptual psikologis anak batin dengan siluet kepala manusia dengan siluet anak di dalamnya/istock.

Mereka ingin sekali dianggap, mereka haus sekali pujian, karena pujian adalah bahan bakar mereka untuk tetap bisa berdiri dan bersemangat melakukan banyak hal dengan memanipulasi korbannya.

Sumber. Ilustrasi konseptual psikologis anak batin dengan siluet kepala manusia dengan siluet anak di dalamnya/istock.
Sumber. Ilustrasi konseptual psikologis anak batin dengan siluet kepala manusia dengan siluet anak di dalamnya/istock.

Mereka senang atau merasa bangga sekali bila diandalkan dan dibutuhkan orang lain, seolah merekalah satu-satunya sumber pertolongan bagi orang lain padahal terjadi sebaliknya bahwa ia yang membutuhkan korbannya. 

Ciri yang paling khas adalah ketika korban memiliki masalah ia pergi meninggalkan si korban bersama dengan masalah yang telah ia ciptakan sambil tersenyum puas. 

Ia tidak memiliki rasa bersalah atau empati dan enggan sekali meminta maaf dengan tulus, bila meminta maaf hanya ketika ia membutuhkan suplai saja, bukan karena mengakui kesalahannya.

Mereka takut sekali bila melihat lawan bicara atau orang lain terlihat lebih hebat, mandiri, lebih cantik atau tampan, lebih pintar atau kelebihan lainnya dengan kata lain mereka memiliki rasa iri dan dengki melebihi orang normal pada umumnya. 

Reaksi mereka sangat mengejutkan yaitu menjatuhkan "saingannya" dengan melontarkan kalimat yang menjatuhkan mental lawan, merusak kehidupan sosial dengan membuat suplainya terlihat buruk di mata orang lain dan membunuh karakter korbannya agar sikorban merasa hanya dia satu-satunya yang memahami korbannya. 

Tidak merasa bersalah atas dosa yang dilakukannya dan selalu merasa benar, orang lain yang salah, padahal biang keladinya dia sendiri.

Mereka juga suka sekali mengarang cerita atau memfitnah agar korbannya tersebut kehilangan nama baik dan kehidupan sosialnya menjadi hancur lebur. Mereka tidak memiliki rasa empati kepada orang lain, walaupun kepada individu yang pernah menolongnya. 

Mereka sulit sekali menerima nasihat, menurutnya yang perlu dinasihati itu orang lain, bukan dirinya. Banyak trik dan drama dalam kesehariannya yang melelahkan orang lain khususnya si korban.

Mereka selalu menempatkan dirinya sebagai korban atau playing victim, hingga semua orang yang mendengarkan ceritanya benar-benar terpengaruh padanya dan membela dirinya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun