Memberikan Kasih Sayang Dibutuhkan Mental yang Stabil
Kestabilan tentunya akan membuat keseimbangan terjadi. Saat manusia tidak memiliki hal ini maka sikap, perilaku dan tutur kata akan mudah berubah. Bagaimana agar kita mudah tetap berada pada kestabilan mental walaupun kerap mengalami fenomena kehidupan yang berubah-ubah?.Â
Tentunya dengan kesadaran yang penuh, sadar bahwa manusia memiliki kekurangan dan juga kelebihan. Kesadaran akan diri ini membuat manusia mudah mengenali emosinya sendiri.
Individu yang tidak mengenali emosinya dan tidak mengenali keadaan dirinya atau tidak mengetahui ilmu di dalam rumah tangga dan ilmu jiwa tentunya akan merasa sulit mengatasi persoalan mengenai jiwa diri sendiri maupun orang lain.
Lebih banyak membaca tentang literatur yang berhubungan dengan hal itu atau lebih mendekat kepada tuhan dan mulai menyayangi diri sendiri dan anak-anak dengan sentuhan, pujian, memberikan apresiasi walaupun ayah bunda sedang merasa tidak nyaman dengan hidup, menyadari bahwa anak adalah aset dunia dan akhirat. Menyadari bahwa anak-anak adalah hasil cinta kasih dan titipan tuhan yang harus dijaga dengan baik.
Menyadari bahwa anak-anak kita bukanlah musuh kita, tetapi ia yang akan menjaga kita suatu saat ketika kita sudah tidak berdaya lagi, ia yang akan mencintai dan menyayangi kita sama seperti kita mencintai dan menyayanginya ketika ia tidak berdaya sewaktu ia kecil.Â
Hukum sebab akibat akan terjadi kapan saja, baik itu bagi kita ataupun dirinya sendiri nantinya. Menyadari sepenuhnya bahwa anak-anak adalah seseorang yang menjadikan kita ibu dan ayah, membuat hidup lebih bermakna dan ramai.Â
Anak adalah hal yang harus kita syukuri, mereka bukanlah beban hidup kita tetapi justru mereka yang memberikan warna di dalam kehidupan kita.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H