Menurut cerita ibunya, bahwa anak perempuannya sangat tertutup, bila ditanya selalu diam dan tidak berkenan menceritakan apa dan siapa yang menelponnya.Â
Anak tersebut adalah seorang yatim berusia 13 tahun dan tidak diketahui keberadaannya hingga hari ini. Anak yang pergi dari rumah bisa disebabkan oleh beberapa sebab tentunya.
Untuk mengendalikan agar anak-anak tidak mengalami hal seperti ini tentu dibutuhkan tips khusus terutama bagi para orang tua dan para pendidik.Â
Apa saja yang bisa dilakukan para orang tua agar anak-anak mudah menerima nasihat? Apa yang harus dilakukan orang tua agar anak tidak mudah "diisi" oleh orang lain? Saran apa yang bisa diberikan agar ia terhindar dari para predator di sekeliling yang tidak diketahuinya? Berikut penjelasannya.
Nasihat yang Mudah Diterima
Setiap manusia memiliki sistem penerimaan dari gaya bicara orang lain padanya, ada yang melalui kedua matanya, telinga dan perasaannya.Â
Saya pernah mengulas hal ini pada artikel sebelumnya mengenai tipe gaya bicara (visual, auditori, kinestetik).Â
Mengetahui hal ini penting bagi kedua orang tua agar tidak sia-sia menasihati orang-orang terkasih dengan cara mudah agar mereka menangkap informasi yang diberikan.Â
Melalui gaya komunikasi yang efektif inilah, para orang tua dapat menjaga anak-anak dari para predator seksual dan jenis-jenis kekerasan lainnya.
Tidak hanya itu, anak-anak yang dihujani oleh kasih sayang dalam arti anak-anak yang terpenuhi tangki kasih sayang dari kedua orang tua akan memudahkan mereka menerima nasihat.Â
Pernahkah ayah, bunda membayangkan bila kita dinasihati dengan gaya marah, otoriter dan membentak, apakah kita menyukainya? Demikian pula ananda kita. Mereka akan memberontak dan membuat nasihat menjadi sia-sia.