Ia mulai menyerang orang tersebut karena menurutnya telah melampaui batas kewajaran dan pada akhirnya pembully tersebut menjadi jera dan tidak melakukannya lagi.
Keberagaman Kepribadian
Anak-anak mudah menangkap informasi melalui kedua mata dan telinganya, ia menyimpan informasi tersebut dalam waktu yang lama hingga ia dapat melakukan hal yang sama seperti apa yang pernah dilihatnya tersebut ke dalam realita kehidupannya.Â
Antara para pembully dan korban masing-masing memiliki pola asuh di dalam keluarga dan lingkungannya, pola ini sangat mempengaruhi proses tumbuh kembang mereka hingga dewasa dan dapat menentukan seperti apa mereka berperilaku.Â
Pola asuh yang ditanamkan oleh orang sekitarnya kebaikan dengan tutur kata yang baik, membuat mereka mampu mengendalikan tutur kata kepada orang yang lainnya dan terjadi sebaliknya.
Walaupun tidak seluruh manusia memiliki sikap yang sama kepada orang lain (membully), namun seluruh manusia punya kemampuan untuk membully. Hanya saja ada yang frontal ada yang "jalur belakang".Â
Mereka yang blak-blakan lebih mampu melakukan hal ini daripada yang pendiam dan tenang, bahkan yang menjadi korban secara frontal ini selalu yang tenang dan pendiam, tidak menutup kemungkinan yang pendiam dan tenang ini juga mampu membuat perlawanan yang serupa dengan mereka, mereka juga mampu melakukannya hanya saja dengan cara yang berbeda.
Keberagaman kepribadian ini merupakan hal yang unik dalam kehidupan yaitu ada yang kuat dan lemah seperti dua kutub yang berlawanan, terjadi hukum polaritas dan sebenarnya saling membutuhkan.Â
Tidak akan ada yang kuat bila tidak ada yang lemah. Dikatakan kuat karena ia memiliki pembanding yang lain yaitu lemah.Â
Inilah yang membuat para pembully melakukan hal itu, cara ia melemahkan orang lain dengan membullynya, ia ingin terlihat kuat dan berkuasa di antara yang terlihat lemah tersebut.
Bullying Sulit Dihentikan dan Bagaimana Menyikapinya