Mohon tunggu...
Zairiyah kaoy
Zairiyah kaoy Mohon Tunggu... Penulis - Hipnoterapis, penulis buku seberapa kenal kamu dengan dirimu, bahagia dengan pemetaan pikiran.

Manusia sulit berpikir positif mengenai orang lain ketika ia berada pada muatan emosi negatif yang sangat kuat.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Melawan Rasa Takut dengan Logika

13 Juli 2021   10:05 Diperbarui: 15 Juli 2021   12:04 937
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Perasaan takut dan cemas di tengah pandemi (Sumber: Pexels/Liza Summer)

Frekuensi otak menuju pada gelombang alpha (8hz-12hz), semakin fokus dengan informasi tersebut maka akan semakin dalam hingga pada gelombang theta (4hz-8hz) .

Otak mulai menggambarkan, berfantasi dan berisi emosi negatif bila menerima informasi mengenai hal yang negatif. Individu tersebut akan merasakan ketakutan dan dipenuhi dengan emosi negatif. 

Informasi itu akan terus menghantuinya hingga terjadi reaksi pada fisik dan psikisnya lebih parah lagi sehingga memicu penyakit-penyakit berat terutama yang memiliki komorbid. Komorbid ini akan terpicu dan diperberat dengan beban psikis yang sedang dirasakannya.

Ketika kita menangkap informasi dalam frekuensi otak yang tinggi tentunya gelombang otak akan berada pada gelombang beta (25hz-40hz) yaitu cerebrum bagian kiri. Mengapa frekuensi tinggi?

Karena otak individu tersebut sedang menganalisa informasi yang diterima. Menganalisa tentu butuh data untuk bahan menganalisa, yaitu pengetahuan yang berhubungan dengan hal yang sedang diakses tersebut.

Secara otomatis bila informasi tidak sesuai dengan logika pengetahuannya, maka informasi tersebut akan tertolak. 

Tertolaknya informasi tersebut karena otak kritikal (otak kiri) sedang menganalisa dengan cara mengumpulkan data yang tersimpan di otak kanannya. 

Oleh karenanya, penting untuk mengakses informasi dengan logika agar tidak mudah terprovokasi oleh apapun bentuk informasi yang sedang beredar luas.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun