Mohon tunggu...
Zairiyah kaoy
Zairiyah kaoy Mohon Tunggu... Penulis - Hipnoterapis, penulis buku seberapa kenal kamu dengan dirimu, bahagia dengan pemetaan pikiran.

Manusia sulit berpikir positif mengenai orang lain ketika ia berada pada muatan emosi negatif yang sangat kuat.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Ini 3 Sebab Manusia Tidak Dapat Memiliki Target Hidup

26 April 2021   08:05 Diperbarui: 2 Mei 2021   10:16 2095
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Memiliki target hidup menurut saya sah-sah saja. Karena bila hidup tidak memiliki target ibarat "ingin berpergian tapi tidak ada tujuan". 

Sejak kecil tentunya kita sudah belajar tentang target ini, sebagai contoh "setelah pendidikan menengah atas kamu mau kuliah dimana dan ambil jurusan apa?", setelah lulus kamu mau kerja dimana", dll. Dan target ini selalu berhubungan dengan waktu (jangka pendek dan jangka panjang).

Tentu kita pernah merasakan hidup terombang-ambing, mudah terpengaruh oleh lingkungan, dan terkesan pasrah dengan keadaan. Ini semua dikarenakan terlalu mengikuti motto "let it flow" biar mengalir saja. 

Alhasil kita tidak tahu ujung dari mengalir itu dimana, apakah sampai di pinggiran saja dengan semua kericuhan dalam hidup atau ketempat yang memang kita inginkan.

Target memiliki tenggat waktu, tujuan atau arah, usaha dan tentunya diawali dengan niat yang kuat. Bila niat sudah mendominasi pikiran tentu aksi lainnya akan mengikuti. Banyak cara untuk mencapai target hidup dan butuh sinkronisasi antara hati dan pikiran.

Saya pernah menulis artikel yang berkaitan dengan hal ini, bahwa kekuatan keluhan dan optimis itu ada dan sangat bertenaga. Ketika kita hidup dalam kepasrahan maka hidup akan datar saja, tidak ada motivasi di dalam diri bahwa kita mampu merubah hidup ke arah yang lebih baik dan sesuai yang diinginkan. Syaratnya hanya mau atau tidak.

Kebanyakan manusia hidup dalam standar hidup orang lain (target hidup orang lain). Bahkan cenderung mendengarkan apa kata mereka tentang masa depannya sendiri. 

Seperti kata Bernard M.Baruch, seorang penasihat ekonomi PD 1 dan II "jadilah diri anda sendiri dan katakan apa yang anda rasakan, karena mereka yang keberatan tidak penting dan mereka yang peduli tidak keberatan".

Kecendrungan memikirkan apa kata orang dan penilaian negatif dari orang lain membuat hidup menjadi seolah tidak berguna. Mematahkan semangat dan hal negatif lainnya. Banyak faktor yang membuat manusia tidak mencanangkan standar hidupnya sendiri (target hidup).

Merasa Tidak Mampu

Anggapan ketidakmampuan tentang diri pribadi sama halnya dengan mengecilkan diri sendiri. Tidak memiliki motivasi hidup dan cenderung santai dengan hidup apa adanya. 

Selagi tidak dikeluhkan tidak akan menjadi persoalan, namun mulai terjadi persoalan ketika menjalani hidup apa adanya namun terdapat banyak keluhan.

Mengapa penting membesarkan diri?, agar diri benar-benar menjadi besar. Bukankah kita semua memahami bahwa allah mengatakan didalam hadist qudsi "Aku mengikuti sangkaan hambaku". 

Ketika kita benar-benar paham dengan hadist tersebut, maka kita akan menjaga pola pikir dan perkataan terutama terhadap diri sendiri.

Hidup Sudah Ada Yang mengatur

Kalimat ini sering dijadikan sandaran untuk orang-orang yang pasrah dengan keadaan. Benar, bahwa Allah yang mengatur segalanya, namun apakah uang, makanan, materi akan datang kedepan pintu rumah tanpa ada usaha dari manusianya sendiri? 

Tentu dengan usaha. Minimal berbuat baik kepada orang lain, maka rezeki tersebut akan datang melalui orang tersebut atau dari orang lain.

Kalimat yang sudah terpatri di dalam bawah sadar ini membuat kita berjalan dengan lambat. Cenderung merasa tidak perlu membuat perubahan hidup, seolah tuhan pilih kasih. 

Mungkin kita sering mengatakan "aku sudah ditakdirkan hidup seperti ini", "mereka kaya aku tidak", "mereka pintar aku tidak", dan masih banyak kalimat putus asa yang lainnya terucap di hati.

Kalimat ini membuat banyak kalimat keluhan mengerubungi pikiran, menjauhkan hati dari semangat dan menjadi putus asa atas rahmat Allah. Setiap kebiasaan akan membentuk memori dan sambungan neuron di dalam otak manusia. Perkataan memiliki kekuatan kepada tubuh dan dapat menjadikan perkataan tersebut kepada diri sendiri.

Seperti kutipan ayat berikut :

"sesungguhnya Allah tidak akan mengubah suatu kaum hingga mereka mengubah diri mereka sendiri" (QS.Ar-rad:11). 

Kutipan ayat tersebut menjelaskan bahwa manusia harus merubah hidupnya bila ingin mendapatkan hidup yang lebih baik. Namun perubahan tersebut tentu ada polanya yaitu merubah pola pikir dan perasaan.

Merasa Cukup

Hidup dengan pola sederhana memang baik sekali, merasa sudah cukup dengan kesederhanaan yang ada. 

Namun terkadang kita hanya akan jadi penonton saja bagi orang-orang yang sukses secara jasmani dan rohaninya seperti (materi dan kebahagiaan hidup). Pada akhirnya kita hanya bisa mengatakan "itu hidup dia, kita jalani saja apa yang ada".

Mungkin bagi kita yang sendiri merasa sudah cukup. Namun bagaimana dengan anak, istri, orangtua yang ingin kita bahagiakan. 

Tidak cukup hanya kebutuhan rohani saja, keperluan jasmaninya juga dibutuhkan. Anak butuh biaya sekolah, orangtua ingin diberangkatkan umroh dan haji, istri ingin memiliki usaha sendiri, dll.

Media kebahagiaan jasmani adalah materi dan uang. Tidak dipungkiri bahwa sehari-hari yang kita usahakan adalah uang, bekerja mencari nafkah untuk mendapatkan uang. 

Namun sebenarnya bagaimana menentukan target hidup?. Cukup dengan niat yang kuat, catat waktu dan keinginannya, rubah pola pikir menjadi positif agar mudah mendapatkan kata-kata yang positif, empati dengan lingkungan dan banyak membantu oranglain yang membutuhkan , yakin dengan semua itu bahwa semua akan terwujud.

***

Setiap perbuatan baik dan niat baik akan kembali kepada dirinya sendiri. Menentukan target hidup agar hidup tidak mudah diprovokasi orang lain, mendapatkan yang diinginkan sesuai target tersebut dan tentunya menghasilkan kebahagian bagi orang tercinta. 

Memiliki target hidup membuat hidup terasa lebih berguna dan bermanfaat.

***

Artikel Terkait : kekuatan keluhan dan Optimis (penulis. Zairiyah kaoy CH CHt).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun