Mohon tunggu...
Zairiyah kaoy
Zairiyah kaoy Mohon Tunggu... Penulis - Hipnoterapis, penulis buku seberapa kenal kamu dengan dirimu, bahagia dengan pemetaan pikiran.

Manusia sulit berpikir positif mengenai orang lain ketika ia berada pada muatan emosi negatif yang sangat kuat.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Ambivert, Si Moody yang Cepat Reda

18 April 2021   07:45 Diperbarui: 18 April 2021   11:03 1734
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ambivert adalah gabungan dari dua yang watak yang bertolak belakang namun tidak terlalu ekstrem. Antara ektrovert dan introvert ini terkadang membuat orang lain agak rancu menyikapinya. Di satu sisi mereka senang bergaul di sisi yang lain mereka juga senang sendiri.

Kepribadian yang berganti-ganti ini sering diberi sebutan dengan berkepribadian ganda. Dimana dalam satu jiwa memiliki dua sifat yang bertolak belakang. Antara sifat tegas dan "penyedih".

Watak ambivert ini gabungan dari watak kolerik dan melankolik. Seorang yang berwatak kolerik memiliki sifat dan kebiasaan yang lebih mengarah kepada ektrovert seperti terbuka, senang bergaul dan memiliki kepedulian yang tinggi terhadap apa yang terjadi disekitarnya. Sedangkan introvert cenderung pendiam, suka merenung, lebih peduli terhadap pemikiran mereka sendiri.

Di dalam psikologi terdapat pengelompokan kepribadian yang dicetuskan pertama kali oleh Carl Jung pada tahun 1920. Dalam bukunya berjudul Psichologische Typen terdapat tiga jenis kepribadian yang memiliki pandangan yang berbeda dalam pengambilan keputusan, interaksi sosial, respon terhadap masalah, komunikasi verbal dan non verbal. Perbedaan dalam watak manusia tersebut yaitu ektrovert, introvert dan ambivert.

Seorang yang berwatak ambivert sering dikenal dengan istilah "moody", akan melakukan aktivitas sesuai moodnya. Bila hari ini bersemangat mereka akan banyak melakukan aktivitas yang berhubungan dengan orang banyak dan ketika semangatnya menurun mereka lebih suka menyendiri dan merenung. Mereka mudah meredakan kemarahannya terhadap sesuatu.

Mungkin sering kita melihat di dalam keluarga bahkan pada anak kita sendiri yang sering menunjukan sikap yang tidak konsisten. Terkadang keras dan terkadang menjadi pendiam. Pada saat moodnya berubah tersebut kita hanya dapat mengikutinya saja, karena dengan sendirinya mereka akan kembali seperti yang kita lihat semula.

Ekstrovert

Watak ekstrovert ini dimiliki oleh orang yang berkepribadian kolerik dan sanguin. Mereka mudah berinteraksi dengan kehidupan sosial, senang dengan keramaian, energi mereka berasal dari orang banyak. Lebih mudah mengutarakan sesuatu secara terbuka dan terang-terangan dan apaadanya tanpa bertele-tele.

Senang dengan hal yang praktis dan cekatan, mudah bosan dengan kesendirian, lebih senang bercerita daripada mendengarkan. Memiliki antusiasme yang tinggi dan aktif. Memiliki naluri pemimpin dan mudah memimpin diri sendiri.

Tipe ini cerdas dalam memulai percakapan dan mengutarakan gagasan. Memiliki bakat memimpin sesuatu dan terkesan tegas. Kurang pandai berbasa-basi dan mengutarakan sesuatu secara langsung.

Introvert 

Kebalikan dari ektrovert, watak ini dimiliki oleh orang yang berkepribadian melankolis dan plegmatis. Cenderung pendiam, tidak mudah mengutarakan sesuatu secara blak-blakan, lebih banyak mengamati sesuatu dan menganalisanya sendiri. Lebih senang berinteraksi dengan diri sendiri dan hanya dengan orang yang sudah dikenalnya bertahun-tahun.

Mudah tersinggung terhadap hal yang menurutnya melanggar norma, karena introvert sangat menjujung tinggi norma-norma kehidupan. Sikapnya yang sangat hati-hati terkesan membuatnya terlihat lebih lambat, mereka sangat teliti melakukan hal-hal dengan tingkat keseriusan yang tinggi. Otaknya menjalankan sesuatu sesuai data yang telah mereka tulis dengan cermat.

Tidak suka keramaian, bila berbicara dan berinteraksi lebih senang empat mata dan cenderung sabar melayani pembicaraan atau sebagai pendengar yang baik. Mereka sedikit bicara dan lebih cenderung mendengarkan dan menyimak pembicaraan. Terlihat tenang dan menekan amarah, mudah bersedih.

Dibalik sifat mengamati dan menganalisanya yang tinggi mereka cenderung tidak mampu memberhentikan sifat pemikirnya seketika. Mereka akan terus mendata dan menganalisa hingga mendapat kesimpulan sendiri, terkadang hasil analisanya membuat moodnya menjadi berubah dan bersedih. Adakalnya mereka menjauh atau mengalah.

Ambivert

Watak ini dimiliki oleh orang yang berkepribadian kolerik dan melankolik. Watak campuran ini memiliki kepribadian keduanya. Namun jarang dijumpai keinginannya untuk berinteraksi dengan orang banyak pada setiap harinya, karena mereka memperlihatkan wataknya sesuai mood kesehariannya. Mood ini didapatkan dari hasil analisa introvertnya.

Bila hasil analisanya baik maka mereka mudah berinteraksi dengan kehidupan sosialnya. Namun bila terjadi sebaliknya mereka akan menarik diri dari keramaian tersebut.

Terkadang pemikiran tersebut sangat menyiksa mereka namun itu tidak berlangsung lama, mereka akan dengan mudah menganalisa sesuatu agar menjadi hal yang positif dengan menggabungkan proses berpikir dari kedua watak yang mereka miliki.

Cara berpikirnya ektrovert lebih terbuka dan lebih mudah menerima alasan sosial dan mampu menolak hasil analisa yang kurang akurat berasal dari kesimpulan introvert. Sehingga ambivert sangat mudah reda, mengendalikan diri dan menyadari ketika marah dan tersinggung terhadap sesuatu.

Sering kita lihat disekitar kita, orang yang marahnya sebentar itu adalah ambivert yang ketika marah diam tapi keesokan harinya dia sudah bisa tersenyum lagi.

Seorang yang berkepribadian antara pemberani dan pemalu ini kesuksesannya bergantung pada moodnya, pentingnya mengendalikan mood ini membawa mereka kepada hal yang mereka inginkan. Terkadang mudah putus asa dan terkadang bersemangat tinggi. Sering terjadi perang batin didalam diri mereka.

Kelebihan ambivert yang mudah mengendalikan dirinya memudahkan mereka berinteraksi, hanya saja perlu banyak dukungan untuk menetapkan semangatnya yang mudah turun. Memiliki lingkungan yang positif sangat memudahkan mereka mengeksplor kemahiran mereka dalam seni, sifat analitis dan pemikirnya.

Memahami kepribadian diri sendiri dan orang lain sangat memudahkan kita dalam bergaul dan menahan diri. Pemahaman itu mampu mengurai dan mengurangi pertikaian. Memandang banyak hal dari sisi positif dan mengabaikan sisi negatif.

Manusia sebagai makhluk sosial. Tentunya hidup dengan kemampuan memahami kehidupan sosial menyertai. Tidak hanya dipahami namun juga memahami. Banyak mengetahui ilmu dalam berkehidupan sosial tentu memudahkan dala

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun