Kebalikan dari ektrovert, watak ini dimiliki oleh orang yang berkepribadian melankolis dan plegmatis. Cenderung pendiam, tidak mudah mengutarakan sesuatu secara blak-blakan, lebih banyak mengamati sesuatu dan menganalisanya sendiri. Lebih senang berinteraksi dengan diri sendiri dan hanya dengan orang yang sudah dikenalnya bertahun-tahun.
Mudah tersinggung terhadap hal yang menurutnya melanggar norma, karena introvert sangat menjujung tinggi norma-norma kehidupan. Sikapnya yang sangat hati-hati terkesan membuatnya terlihat lebih lambat, mereka sangat teliti melakukan hal-hal dengan tingkat keseriusan yang tinggi. Otaknya menjalankan sesuatu sesuai data yang telah mereka tulis dengan cermat.
Tidak suka keramaian, bila berbicara dan berinteraksi lebih senang empat mata dan cenderung sabar melayani pembicaraan atau sebagai pendengar yang baik. Mereka sedikit bicara dan lebih cenderung mendengarkan dan menyimak pembicaraan. Terlihat tenang dan menekan amarah, mudah bersedih.
Dibalik sifat mengamati dan menganalisanya yang tinggi mereka cenderung tidak mampu memberhentikan sifat pemikirnya seketika. Mereka akan terus mendata dan menganalisa hingga mendapat kesimpulan sendiri, terkadang hasil analisanya membuat moodnya menjadi berubah dan bersedih. Adakalnya mereka menjauh atau mengalah.
Ambivert
Watak ini dimiliki oleh orang yang berkepribadian kolerik dan melankolik. Watak campuran ini memiliki kepribadian keduanya. Namun jarang dijumpai keinginannya untuk berinteraksi dengan orang banyak pada setiap harinya, karena mereka memperlihatkan wataknya sesuai mood kesehariannya. Mood ini didapatkan dari hasil analisa introvertnya.
Bila hasil analisanya baik maka mereka mudah berinteraksi dengan kehidupan sosialnya. Namun bila terjadi sebaliknya mereka akan menarik diri dari keramaian tersebut.
Terkadang pemikiran tersebut sangat menyiksa mereka namun itu tidak berlangsung lama, mereka akan dengan mudah menganalisa sesuatu agar menjadi hal yang positif dengan menggabungkan proses berpikir dari kedua watak yang mereka miliki.
Cara berpikirnya ektrovert lebih terbuka dan lebih mudah menerima alasan sosial dan mampu menolak hasil analisa yang kurang akurat berasal dari kesimpulan introvert. Sehingga ambivert sangat mudah reda, mengendalikan diri dan menyadari ketika marah dan tersinggung terhadap sesuatu.
Sering kita lihat disekitar kita, orang yang marahnya sebentar itu adalah ambivert yang ketika marah diam tapi keesokan harinya dia sudah bisa tersenyum lagi.