Mohon tunggu...
Seiri
Seiri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Fakultas Ekonomi dan Bisnis Prodi S1 Akuntansi Universitas Mercu Buana

Nama : Seiri NIM : 43222010166 No. Absen : 35 Dosen Pengampu : Prof Dr. Apollo, M.Si.AK

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

TB2 Diskursus Gaya Kepemimpinan Dewa Ruci Werkudara pada Upaya Pencegahan Korupsi di Indonesia

12 November 2023   00:45 Diperbarui: 12 November 2023   00:45 354
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://washilah.com/2016/01/puisi-tanda-tanya-oleh-wike-halimatussadiyah/

Di tengah-tengah gejolak keresahan masyarakat akan semakin buruknya pelayanan yang diterima dari oknum pemerintahan, beberapa nama Kepala Daerah yang berhasil mewujudkan daerah yang dipimpinnya dengan berbagai kemajuan dan inovasi mulai mencuat ke permukaan. 

Hal ini memunculkan sebuah harapan baru dari masyarakat Indonesia dalam wacana keberhasilan reformasi birokrasi. Berbagai berita mengenai kemajuan daerah yang mereka pimpin semakin sering diekspose di berbagai media massa. Sebut saja seperti Ridwan Kamil (Walikota Bandung) dan Tri Rismaharini (Walikota Surabaya) yang sering disebut-sebut namanya menjadi tokoh di balik keberhasilan daerah yang dipimpinnya.

https://shiftindonesia.com/kepemimpinan-adalah/
https://shiftindonesia.com/kepemimpinan-adalah/

Apasih itu pengertian dari kepemimpinan?

Ada beberapa pendefinisian terkait kepemimpinan yaitu:

  • Kepemimpinan adalah interaksi antara pemimpin dan yang dipimpin untuk mengubah dan memberdayakan perilaku yang dipimpin sehingga mereka mampu memimpin dirinya sendiri dalam rangka untuk mencapai tujuan organisasi dan tujuan pribadi.
  • Kepemimpinan adalah aktivitas mempengaruhi orang-orang agar mereka berusaha mencapai tujuan-tujuan kelompok.
  • Kepemimpinan merupakan kegiatan mempengaruhi orang-orang untuk bekerja sama dalam mencapai tujuan yang mereka inginkan.
  • Kepemimpinan adalah bentuk dominasi yang didasari atas kemampuan pribadi yang sanggup mendorong atau mengajak orang lain untuk berbuat sesuatu, berdasarkan akseptasi atau penerimaan oleh kelompoknya dan memiliki keahlian khusus yang tepat bagi situasi khusus.

Menurut Mulyasa (2004:107), kepemimpinan diartikan sebagai kegiatan untuk memengaruhi orang-orang terhadap tercapainya tujuan organisasi. Sedangkan kepemimpinan menurut Hasibuan (2010:75) adalah cara seorang pemimpin memengaruhi perilaku bawahan, agar mau bekerja sama dan bekerja secara produktif untuk mencapai tujuan organisasi. Pengertian lain menurut Yulk (1997:7) menyatakan bahwa kepemimpinan adalah proses menghargai orang lain untuk memahami dan menyepakati tentang apa yang perlu untuk dilakukan dan bagaimana hal tersebut dapat dilaksanakan secara efektif, dan proses memfasilitasi usaha individu atau kelompok (kolektif) untuk memenuhi tujuantujuan utama.

Keterkaitan Antara Kepemimpinan Dan Korupsi

Keterkaitan antara kepemimpinan dan korupsi secara umum sulit rasanya untuk dipertemukan, karena dari keduanya tidak menunjukkan dalam satu masalah yang dapat dipersamakan. Namun apabila dicoba dihubungkan dengan pengertian bahwa kepemimpinan dapat saja melahirkan, atau membiarkan terjadinya tindakan-tindakan korupsi. Kiranya relevan dari kedua istilah ini di posisikan sebagai dua persoalan yang dapat saling mendukung dan bahkan saling memenuhi.

Kepemimpinan yang baik dan berhasil sudah barang tentu akan disebut sebagai penyebab terjadinya akibat-akibat baik dalam berbagai hasil sesuai lingkup kepemimpinan. Namun sebaliknya kepemimpinan yang buruk dan gagal akan disebut sebagai penyebab terjadinya akibat-akibat buruk (jahat) dalam berbagai hal pula. Korupsi adalah salah satu bentuk kejahatan atau perbuatan curang (Khasan. Tt. 133), oleh agama atau bangsa manapun tidak dibenarkan dan oleh peraturan hukum di Indonesia jelas diatur sejak tahun 1971 dalam Undang-Undang No. 3 (LN 1971/19.T.L.N.No 2958) tentang pemberantasan tindak pidana korupsi. Mungkinkah meluas dan merajalelanya korupsi bahkan sebagian kalangan menyebut sebagian telah menjadi budaya ditengah kehidupan bermasyarakat dan bernegara di Indonesia ini merupakan simbiosis mutualisme dengan kepemimpinan yang ada. Pembahasan selanjutnya akan menguraikan masalah tersebut.

Teori Kepemimpinan

Literatur tentang kepemimpinan, tidak ada teori kepemimpinan yang secara khusus membahas masalah korupsi. Namun, hampir semua teori kepemimpinan menekankan pentingnya mengatasi masalah sosial seperti korupsi untuk mencapai keberhasilan, kesejahteraan masyarakat, dan keberhasilan kepemimpinan. Korupsi dianggap sebagai bagian dari kegagalan pemimpin karena merugikan banyak orang, meskipun pelaku korupsi mungkin mendapatkan keuntungan pribadi dari tindakan tersebut. Jika pemimpin tidak mengambil tindakan tegas melalui penegakan hukum dan membersihkan lingkungan dari korupsi, hal ini dianggap sebagai kegagalan kepemimpinan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun