dari jendela waktu
kulihat kau berdiri di penghujung musim
dengan seikat seruni digenggaman
tubuhmu beku mendekap angin
.
kau punguti satu per satu butir-butir air yang jatuh dipelataran desember
lantas menyimpannya kedalam saku
hei, tapi untuk apa?
untuk apa kau memeram hujan
tidakkah kau ingin menghapus gelapnya awan
memulasnya dengan warna yang kau suka bagaimana jika jingga ataukah saga?
bukankah terlihat indah seperti semburat senja
Â
.
tapi tunggu! kurasa aku tahu apa yang tertanam dalam benakmu
perihal desember yang berkarib dengan hujan, apakah ini tentang kesetiaan?
tak ada yang lebih setia dari hujan bulan desember, bukan? sebab ia selalu datang tepat waktu mengetuk jendela dengan rinainya
Â
.
Zahra, 261214Â
Ilustrasi : Flowers in the rain
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H