Mohon tunggu...
Zain Wirasena
Zain Wirasena Mohon Tunggu... Lainnya - Football Blogger

Pemuda Asal Tangerang Selatan, menuntut ilmu sepakbola dan futal dari dunia borderless dan dinamik. Berkreatif juga di laman Instagram @zainfootball mengkurasi tentang sepakbola Asia Tenggara. Pernah berkecimpung jadi Manajer, Pelatih, sampai Direktur Teknik beberapa masa lalu.

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Apakah Metode Latihan Shin Tae Yong Sudah Tepat untuk Timnas Indonesia?

9 September 2020   16:24 Diperbarui: 10 September 2020   06:15 997
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Shin Tae Yong (Sumber: zain football)

Penekanan pada pelatihan kondisi fisik umum (daya tahan, kelentukan, kekuatan, unsur dasar kecepatan) guna membangun dasar-dasar kebugaran fisik dan kemampuan biomotorik yang solid. Tanpa kondisi fisik yang prima, pelatih tak akan bisa memaksimalkan latihan teknik dan taktik kelak di tahap-tahap latihan berikutnya.

Tujuan dari latihan yang ditekankan pada perkembangan fisik dengan volume yang tinggi berfungsi agar kelak dalam tahap-tahap selanjutnya latihan teknik dan taktik bisa dimaksimalisasi.

Volume latihan yang tinggi akan menghasilkan atlet yang memiliki daya tahan yang tinggi sehingga, (a) tidak mudah lelah, (b) siap menerima beban latihan yang berat, (c) cepat pulih-asal, dan (d) psikologis tegar. Jelas di sini bahwa dari fisik bisa berpengaruh ke segala aspek sepak bola dari taktik sampai psikologi.

Piramida Pengembangan Pemain (Sumber: zain football)
Piramida Pengembangan Pemain (Sumber: zain football)
Dengan memberi latihan fisik dengan porsi yang besar, coach STY tidak menyalahi kaidah Long Term Athlete Development (LTAD)  yang didasari oleh sport science. 

Dalam rataan usia pemain timnas muda kita ada di rentang 18-20, maka dalam fase ini masih termasuk dalam tahap development. Dalam kaidah LTAD di rentang usia ini diwajibkan untuk pemain berlatih fisik agar mencapai ke performa yang maksimal dan berlatih taktik untuk mencapai stategi kemenangan.

LTAD sendiri dikembangkan di Kanada dan Amerika Serikat sebagai blueprint menghasilkan atlet yang moncer membawa nama negara di kancah dunia. 

Poin yang penulis ingin sampaikan bahwa dengan membangun tim dengan basis sains dan lintas ilmu akan memudahkan pelatih dan pemain untuk sampai ke performa tertingginya, bisa dikatakan sains bisa menjadi jalan pintas atau cepat (shortcut) untuk membuat tim yang kokoh.

Dari beberapa uji coba yang telah dilakoni di Kroasia terlihat bahwa tujuan dari coach STY bukan hanya memantau lawan saja. Namun, juga memberi bayangan fisik dan mental kepada punggawa garuda muda agar selalu siap melawan segala kemungkinan nanti di piala dunia. 

Dengan diberi lawan yang berbeda level akan membuat perbaikan fisik, taktik, mental, sampai teknis dari anak-anak. Dengan memberi latihan bervolume tinggi dan permainan kelas dunia akan menghasilkan pola pikir dan tingkah laku yang kuat serta disiplin bagi para pemain yang akan berguna kelak bagi pribadi dan bangsa.

Pendapat dari penulis boleh jadi benar atau salah karena setiap insan memiliki perspektifnya masing-masing, tetapi satu yang jelas, tetaplah percaya kepada proses dan hargai apapun hasilnya serta tetap dukung anak bangsa.

Seperti majas perbandingan gaya sinekdoke bagian Totem pro Parte “Indonesia Menang Piala Dunia” yakni gaya bahasa yang menampilkan keseluruhan untuk merujuk pada sebagian benda atau situasi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun